HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KLIMAKTERIUM DENGAN PERILAKU PENANGANAN MASA KLIMAKTERIUM PADA PRALANSIA TAHUN 2013
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KLIMAKTERIUM
DENGAN PERILAKU PENANGANAN MASA KLIMAKTERIUM PADA PRALANSIA TAHUN 2013
Suparti*),
Yunani**), Heni Wijayanti***)
ABSTRACT
Climakterium
is phase of women life that signed by ended in menstruation an stopped
in reproductive funtion it has happened in 40-50 age is caused by descent of
estrogen hormone. In this time has happened phisical change and psichology and
after happen in health problem. Climacterium time in the difficulty time for a
part women.
The purpose of the research is to analyse the
correlation between level knowledge
about climacterium handling
behaviour during the pre- eldery climactorial in 2013.
Method of the research uses descriptive
correlation method by cross sectional approach. The population of research are
woman in 40-50 age in community health center Nalumsari subdistrick Nalumsari
districk Jepara in 2013.
Technigue of collecting sample by non propability sampling on purposive
sampling. There were 76 people that was taken as the sample by inclusi
criterion. The instrument of collecting data by used questioner, then the data
were analized by chi square test.
The result of research shows that there is not
significant coorelation between knowledge quality with momen behaviour solution to be climacterium time,
is taken p > 0,05.
From result research is expected that bound institution like community heath
center or official healthy to improve old people active programme and add
amound of posyandu in community health center nalumsari, so the health
observation for pra lansia women or lansia women can be monitored nicely
Key word : Knowledge
dan behavior
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Klimakterium adalah masa peralihan
yang dilalui seorang wanita dari masa periode produktif ke periode nonproduktif. Seperti halnya siklus
kehidupan manusia dimulai dari bayi,
masa kanak kanak, remaja, dewasa dan tua. Fase - fase yang berkaitan dengan
fungsi organ reproduksi wanita dibagi menjadi tiga tahap yaitu masa sebelum
menstruasi, masa berlangsung menstruasi, dan masa setelah menstruasi. Penurunan
produksi hormon estrogen, menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada
kaum perempuan.
Dampak dari penurunan hormon estrogen
tidak hanya mengganggu aktifitas kaum perempuan tetapi juga dapat menurunkan
kualitas hidup kaum perempuan, (Baziad, 2003)
Keluhan premenopause / klimakterium antara lain
adalah perasaan panas ( hot flues ), sakit kepala, cepat lelah ,
rematik, sakit pinggang, sesak nafas, susah tidur dan osteoporosis. Keluhan
lainya adalah berkurangnya cairan vagina sehingga timbul iritasi dan rasa nyeri
saat berhubungan intim.
Dengan bertambahnya usia tubuh
membutuhkan lebih sedikit lemak dari sebelumnya. Kelebihan lemak / berat badan beresiko
pada penyakit jantung koroner dan penyempitan pembuluh darah. Resiko
penyakit lainya adalah penyakit keganasan/ kanker yaitu kanker pada
endometrium, cerviks, uterus dan payudara. Gejala fisik ini memicu munculnya masalah psikis
antara lain rapuh, sedih dan tertekan akibatnya pada masa klimakterium terjadi
depresi, tidak konsentrasi bekerja dan mudah tersinggung. Awal masa
klimakterium kadang kurang dimengerti dan disadari oleh ibu – ibu, keluhan
klimakterium dianggap sebagai suatu penyakit yang serius yang perlu pengobatan.
Upaya yang dilakukan yaitu dengan
sosialisasi bahwa kilmakterium merupakan masa yang penting utuk diperhatikan
agar dapat dilakukan pencegahan sedini mungkin terhadap konsekuensi yang
mungkin terjadi. Perbaikan pola hidup termasuk pola makan, food suplemen yang
tepat, olah raga yang teratur yang dilakukan sedini mungkin sebelum usia 40
tahun.
Tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia
mencapai 203,46 juta orang, yang terdiri dari 101,64 juta laki-laki 101,81 juta
perempuan. Data tahun 2010 jumlah
perempuan yang berusia diatas 50 tahun dan diperkirakan telah memasuki usia menopause
sebanyak 15,5 juta orang. Di Jawa tengah jumlah penduduk 31,223,258 jiwa dan
jumlah perempuan yang berumur diatas 50 tahun dan diperkirakan telah memasuki
usia menopause sebanyak 2,122 juta orang.
Di Kabupaten Jepara akhir tahun 2011
jumlah penduduk sebanyak 1.097.158 jiwa,
dan jumlah penduduk usila perempuan yang
berusia < 55 tahun sebanyak 68.644, Jumlah Posyandu Lansia 855 kelompok.
Puskesmas Nalumsari terdiri dari 15 desa binaan, jumlah posyandu Usila 19
posyandu, jumlah penduduk berjumlah 74.834 orang. Sedangkan jumlah wanita yang berusia 40 tahun – 59
tahun adalah 311 orang dan rata – rata pendidikannya adalah tamat SD.
Studi pendahuluan yang dilakukan di Desa
Pringtulis Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara dengan 10 orang responden
terdapat 6 orang responden menganggap klimakterium merupakan suatu masalah
seperti penyakit yang perlu diobati sehingga masih banyak pralansia yang belum
mengetahui masa klimakterium dan 4 orang responden didapatkan biasa saja dan
berprinsip bahwa keluhan ini akan hilang sendiri.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas,
maka peneliti ingin mengetahui hubungan Tingkat
Pengetahuan Dengan Perilaku Penanganan Masa Klimakterium pada Pralansia diwilayah kerja UPT Puskesmas
Nalumsari Kabupaten Jepara tahun 2013.
Berdasarkan dari latar belakang diatas
maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini : “Adakah Hubungan
Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Penanganan Masa klimakterium Pada
Pralansia Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas
Nalumsari Kabupaten Jepara Tahun 2012 ?”
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum penelitian ini adalah untuk
Mengetahui Hubungan Tingkat Pengetahuan
dengan Perilaku Penanganan Masa Klimakterium Pada Pralansia sedangkan Tujuan
Khusus adalah yang pertama, untuk Mendiskripsikan tingkat pengetahuan responden
tentang Klimakterium, yang kedua, untuk Mendiskripsikan Perilaku Penanganan
masa Klimakterium, yang ketiga, untuk
Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang Klimakterium
dengan perilaku Penanganan masa klimakterium pada pralansia di wilayah kerja UPT Puskesmas Nalumsari
Kabupaten Jepara.
METODE PENELITIAN
Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian Diskriptif Korelasi yaitu untuk mengetahui hubungan
tingkat pengetahuan tentang klimakterium dengan perilaku Penanganan masa
klimakterium. Desain yang digunakan adalah dengan pendekatan Cross
Sectional dimana variabel
tingkat pengetahuan dan perilaku penanganan masa klimakterium diobservasi
diwaktu yang bersamaan.
Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan
November 2012 sampai dengan Februari
2013, Lokasi penelitian dilakukan di wilayah kerja UPT Puskesmas Nalumsari
Kabupaten Jepara, dikarenakan banyak ibu masa klimakterium belum tahu tanda dan
gejala klimakterium dan penangananya.
Populasi ,Sampel Dan Teknik Sampling
Jumlah populasi pada penelitian ini adalah
semua ibu usia 40-50 tahun di Desa Gemiring Lor sebanyak 200 orang. Sampel pada
penelitian ini adalah ibu yang berusia 40-50 tahun yang memenuhi kriteria
inklusi dan ekslusi .Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu teknik penetapan sampel dengan cara
memilih sampel diantara populasi sesuai dengan
tujuan penelitian
Instrumen Penelitian
Alat pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini berupa Kuesioner
terbagi menjadi 3 bagian yaitu : Bagian
A : Berisi tentang Karakteristik
responden meliputi umur, pendidikan dan pekerjaan. Bagian B :
Berisi tentang pertanyaan tentang pengetahuan yang terdiri dari 12 pertanyaan,
6 pertanyaan favourable dan 6 pertanyaan unfavourable. Bagian C : Berisi tentang pertanyaan tentang perilaku penanganan masa
klimakterium yang terdiri dari 6 pertanyaan favourable dan 6 pertanyaan
unfavaorable. Sebelum digunakan lembar kuesioner penelitian telah diuji
validitas dan reliabilitas terlebih dahulu.
Tehnik Pengumpulan Data
Data primer merupakan data yang diperoleh dari responden langsung melalui
kuesioner. Data ini meliputi hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku penanganan masa klimakterium.Data sekunder
didapatkan dari laporan bidan desa, koordinator lansia yang meliputi jumlah
pralansia, pelayanan kesehatan dan data lain yang ada di instansi terkait.Cara
pengumpulan data (1) Peneliti meminta surat ijin penelitian dari institusi
pendidikan yang dilanjutkan kepada pihak Puskesmas Nalumsari Jepara, (2)
Peneliti memilih sejumlah responden sebagai sampel penelitian sesuai kriteria
yang ditetapkan, (3) Peneliti menjelaskan kepada responden tujuan penelitian dengan harapan akan
terjalin hubungan kerjasama sehingga responden dapat memberikan jawaban jujur
dan berpartisipasi secara sukarela. Responden diminta untuk menandatangani
lembar persetujuan penelitian ( informed
consent ). Ketika menyatakan setuju berpartisipasi dalam kegiatan
penelitian. (4) Setelah mendapatkan sejumlah responden selanjutnya peneliti membagikan kuesioner
kepada responden. Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan pengolahan dan
analisis data dengan bantuan program komputer SPSS
Analisa Data
Analisa univariat dilakukan untuk
mendiskripsikan setiap variabel dalam bentuk distribusi frekuensi dan
prosentasi Variabel tingkat pengetahuan
dan perilaku penanganan klimakterium. Analisis bivariat Digunakan Untuk menganalisa hubungan tingkat pengetahuan
dengan perilaku penanganan masa klimakterium digunakan uji statistik Chi Square (X2).Jika X2 hitung > X2
table atau nilai p ≤ 0.05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima berarti ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan
perilaku penanganan masa klimakterium. Jika X2 hitung ≤ X2 table atau p ≤ 0.05 maka Ho
diterima dan Ha ditolak berarti tidak ada hubungan tingkat pengetahuan tentang
klimakterium dengan perilaku penanganan masa klimakterium.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Analisa
Univariat, Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di
wilayah daerah binaan Puskesmas Nalumsari Jepara. Maka dapat di gambarkan
karakteristik responden sebagai berikut: Tingkat Pengetahuan Responden Distribusi
Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden
Di wilayah kerja UPT Puskesmas Nalumsari Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara Tahun 2013 Tingkat pengetahuan baik 35
orang (41,2 %), tingkat pengetahuan cukup 34 orang (40,0%), penetahuan kurang 7
orang (9,2%).
Distribusi Frekuensi Perilaku Penanganan Masa Klimakterium di Puskesmas Nalumsari Kecamatan Nalumsari
Kabupaten Jepara Tahun 2013.
Yang berperilaku penanganan klimakterium baik sebanyak 54 orang (71.1%), yang
berperilaku penanganan kurang baik sebanyak 22 orang ( 28,9 % ).
Analisis bivariat
adalah analisa data yang dilakukan pada dua variable yang diduga korelasi,
analisis dalam penelitian ini mendapatkan Crosstabulating perhitungan SPSS Tabel 3 x 2
: didapatkan p value 0,23 sedangkan nilai E 33,3 % , karena nilai E nya > 20 % maka
harus dilakukan merger atau penggabungan kelompok yaitu kelompok pengetahuan
cukup dan kurang dijadikan satu dalam kategori kurang menjadi
tabel 2x2 hasilnya diketahui
dari 76 Responden
didapatkan 35 orang responden ibu berpengetahuan baik dan berperilaku
baik dalam penanganan masa klimakterium
sebanyak 25 responden ( 82.9 % ). 41 Responden berpengetahuan kurang
berperilaku baik dalam penanganan klimakterium sebesar 29 responden ( 61.6 % ).
Analisa Bivariat,
Setelah dilakukan Crosstabulating dilakukan uji Chi-Square Dengan tabel 2x2 idapatkan p value 0,065 pada taraf signifikansi 5 % menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang
bermakna antara tingkat pengetahuan tentang masa klimakterium dengan perilaku
penanganan masa klimakterium diwilayah kerja UPT Puskesmas Nalumsari Kabupaten
Jepara tahun 2013 karena nilai p value
(0.065) ≥ 0.05.
Pembahasan
Analisa Univariat, Tingkat Pengetahuan Tentang Masa Klimakterium Di Puskesmas Nalumsari
Kabupaten Jepara Tahun 2013. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat
pengetahuan ibu termasuk dalam kategori baik sebanyak 35 responden (41 %) dan
41 responden ( 59 % ) masuk dalam kategori pengetahuan kurang.
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi
setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui indera penglihatan, penciuman,penginderaan, rasa
dan raba. Hasil pengetahuan seseorang memiliki hubungan yang positif terhadap
tingkah laku yang dilakukannya. Lebih lanjut dinyatakan bahwa pengetahuan atau
kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang
didasari oleh pengetahuan akan langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari
oleh pengetahuan. (Notoatmodjo, 2003).
Peneliti berpendapat bahwa tingkat pengetahuan
tentang masa klimakterium tidak memiliki hubungan yang positif terhadap tingkah
laku yang mempengaruhi tindakan atau tingkah lakunya. Pendapat
ini tidak sesuai dengan penelitian Marta 2008 bahwa tingkat pengetahuan seseorang memiliki hubungan yang positif
terhadap tingkah lakunya atau sikap.
Perilaku
penanganan masa klimakterium di Puskesmas Nalumsari Kabupaten Jepara
Tahun 2013.Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perilaku
penanganan Klimakterium diwilayah kerja UPT Puskesmas Nalumsari Kecamatan Nalumsari
Kabupaten Jepara Tahun 2013 sebagian besar berperilaku baik sebesar 54
responden ( 71.1 % ) dan yang
berperilaku kurang baik sebesar 22 responden ( 28.9 % ). Perilaku adalah semua kegiatan atau aktifitas
manusia, baik yang diamati langsung maupun tidak langsung maupun yang tidak
sampai diamati oleh pihak luar.
Proses perubahan perilaku dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Faktor-faktor yang
mempengaruhi itu antara lain : susunan
syaraf pusat, motivasi, persepsi, emosi, dan belajar. Dari hasil
penelitian tidak didapatkan hubungan antara tingkat pengetahuan tentang
klimakterium dengan perilaku penanganan masa klimakterium hal ini tidak sesuai
dengan hasil penelitian dari Marta, 2008
Bahwa tingkat pengetahuan berpengaruh terhadap sikap seseorang.
Analisa bivariat, Dari
hasil uji statistik chi square di peroleh hasil angka p 0,65 yang
berarti p ≥ 0,05 hal ini menunjukan tidak Adanya Hubungan Yang Bermakna Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
Klimakterium Dengan Perilaku Penanganan Masa Klimakterium
Diwilayah Kerja UPT Di Puskesmas Nalumsari Kabupaten Jepara Tahun 2013.
Hal tersebut tidak sesuai dengan Precede Model
yang di kemukakan oleh Lawrence Green bahwa pengetahuan termasuk dalam faktor
yang memudahkan dalam perubahan perilaku. Dimana semakin banyak pengetahuan
seseorang maka orang tersebut makin
mampu untuk beradaptasi dan menerima pesan yang disampaikan kepadanya.
Hal ini
juga tidak sesuai dengan pendapat Notoatmojo pada tahun 2003 bahwa hasil pengetahuan seseorang memiliki
hubungan yang positif terhadap tingkah laku yang dilakukannya. Lebih lanjut
dinyatakan bahwa mengetahui atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang.
Tetapi dalam penelitian ini menunjukan tidak ada keterkaitan antara
tingkat pengetahuan seseorang dengan perubahan perilakunya, kemungkinan
perubahan perilaku seseorang dipengaruhi oleh faktor lainya
seperti Kepercayaan, Keyakinan, nilai - nilai sosial budaya, Motivasi dan Persepsi. Selain faktor diatas ada faktor
pendorong yang mempengaruhi perubahan
perilaku kesehatan seseorang yaitu Sikap
perilaku petugas kesehatan , Kebijakan dan
Peraturan perundangan . Faktor –faktor inilah yang mendukung perubahan perilaku seseorang selain
faktor pengetahuan. Hal tersebut perlu dikaji dan diteliti lebih lanjut.
Jadi hasil
penelitian ini berbeda dengan hasil
penelitian Marta 2008 yaitu adanya
hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan sikap ibu dalam menghadapi masa
klimakterium.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil penelitian Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Klimakterium Dengan
Perilaku Penanganan Masa Klimakterium Diwilayah Kerja UPT Puskesmas Nalumsari
Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara Tahun 2013 dapat diambil kesimpulan: yang
pertama, Tingkat pengetahuan responden tentang klimakterium baik dengan 35
responden ( 41 % ), Yang Kedua Perilaku penanganan klimakterium di UPT
Puskesmas Nalumsari Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara tahun 2013 berperilaku baik sebesar 54 responden ( 71,1
% ). Yang ketiga, Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan
tentang masa klimakterium dengan perilaku penanganan masa klimakterium
diwilayah kerja UPT Puskesmas Nalumsari Kabupaten Jepara tahun 2013 p = ( 0.065 ).
KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN
TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KLIMAKTERIUM DENGAN
PERILAKU PENANGANAN MASA
KLIMAKTERIUM PADA PRALANSIA DIWILAYAH KERJA
UPT PUSKESMAS NALUMSARI
KABUPATEN
JEPARA
JURNAL PENELITIAN
Oleh :
SUPARTI
NIM : 1204048
PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
TAHUN 2013
Komentar
Posting Komentar