WISATA KE BANDUNG
BAB 1
PENDAHULUAN
Pengertian study tour adalah merupakan kegiatan yang erat kaitannya dengan
pelajaran, oleh karena itu study
tour mempunyai arti penting bagi kami dalam
membentuk sikap dan cakrawala pandang.
Dengan adanya study tour kami
diharapkan lebih mencintai lingkungan alam.
Selain untuk mengetahui dan menikmati keindahan – keindahan lingkungan alam, kami juga harus mengetahui nama tempat yang
di lihat dan kegunaan tempat tersebut. Dengan diadakan study tour ini
nantinya sebagai motivasi agar kami mampu atau mau memikirkan lingkungan
sekitarnya.
A.
Latar Belakang Masalah
Atas
data yang kami peroleh, saya memberi judul “ Laporan karya
wisata ke Bandung “ yang berdasarkan pengalaman kami
selama mengikuti karya wisata. Selain itu juga sebagai syarat untuk mengikuti Ujian
Praktik Pelajaran Bahasa Indonesia Tahun Pelajaran 2015/2016, kami juga mempunyai tujuan sebagai
berikut :
1. Untuk
mengetahui keadaan obyek-obyek di Bandung.
2. Untuk
menerangkan antara teori dan praktek.
3. Penulis
ingin memperoleh data-data yang cukup jelas tentang keadaan obyek wisata di
Bandung.
Oleh
karena itu kami akan memberitahukan sekilas obyek
wisata di Bandung di buku laporan karya waisata
ini. Melalui karya wisata ini kami dapat menyampaikan apa yang kami lihat dalam study tour ke Bandung.
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di
atas dapat ditarik suatu masalah: Bagaimana deskripsi objek wisata di Bandung?
C.
Tujuan Penulisan
Kegiatan
karya wisata merupakan salah satu kegiatan kurikuler dengan titik berat untuk
mencapai domain agfektif inspirasi dengan tidak meninggalkan domain kognitif,
psikomotorik serta unsur rekresi yang diharapkan dan mencapai tujuan berikut:
1. Mengagumi
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
2. Menyalurkan
bakat, minat serta kemampuan yang ada pada siswa melalui berbagai acara
kegiatan sehingga dapat mempercepat proses pertumbuhan sikap mandiri.
3. Mengembangkan
kemampuan siswa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teknologi,
ketrampilan, kesegaran jasmani dan rasa estetika.
4. Siswa
memiliki pengetahuan tentang kepariwisataan dan mampu melakukan kegiatan secara
efektif, efisien, terpadu, terarah dan bertanggung jawab.
5. Siswa
memiliki sikap menghargai terhadap lingkungannya serta memelihara keseimbangan
kesegaran jasmani dan rohani dalam rangka usaha meningkatkan kebiasaan hidup
sehat.
D.
Metode Pengumpulan Data
Metode
adalah suatu cara kami untuk mengamati wisata, kemudian mencatat hal yang perlu. Untuk menyelesaikan laporan ini kami berusaha untuk memperoleh data-data
sebagai bahan-bahan dalam penyusunan karya tulis. Adapun cara yang digunakan untuk memperoleh data dan menyusun
karya tulis ini sebagai berikut:
3.
Metode
observasi (metode pengamatan secara langsung)
Penulis
mengamati obyek-obyek wisata, kemudian
mencatat hal-hal yang penulis anggap penting.
2. Metode
Study Pustaka
Metode
penelitian dimana penulis mencari buku sumber yang berhubungan dengan objek
yang ditulis
3. Metode
Interview
Penulis
mengadakan anya jawab dengan pemandu mengenai obyek wisata yang kami kunjungi
agar karya tulis dapat tersusun dengan baik.
JADWAL PELAJARAN
Hari I : JEPARA – BANDUNG
Hari Pertama : Minggu, 15 Maret 2015
|
|
14.30 WIB
17.10 WIB
|
Peserta berkumpul di SMP Nalumsari Jepara, absensi dan persiapan
pemberangkatan.
Istirahat, makan malam di RM. Kartini Jatim, Kaliwungu Kendal
|
Hari Kedua: Senin, 16 Maret 2015
|
|
03.00 WIB
10.00 WIB
11.30 WIB
16.15 WIB
19.30 WIB
21.10 WIB
|
Makan siang di Grafika, cikole Lembang
Kunjungan ke Museum Gelologi Bandung, sholat dhuhur dan ashar dijama’
Tiba di Trans Studio Bandung
Kunjungan ke Cibaduyut, pusat kaos dan kerajinan kulit
Makan malam di Restoran Suka Hati sambil menikmati indahnya malam hari
Kami meninggalkan kota Bandung menuju kota kelahiran Jepara
|
Hari Ketiga : Selasa 17 Maret 2015
|
|
04.30 WIB
08.30 WIB
|
Sholat subuh di Kendal
Tiba kembali di sekolah tercinta dengan selamat dan puas
|
BAB II
DESKRIPSI OBJEK WISATA
A. CIATER
Ciater atau Sari Ater
merupakan salah satu tempat tujuan wisata andalan Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Dalam satu bulan, tempat pemandian air panas alami Ciater mampu menyedot
pengunjung rata-rata sebanyak 60.000 orang. Mereka tidak hanya wisatawan dari
lingkup lokal Jawa Barat dan sekitarnya saja, melainkan juga datang dari
kota-kota besar di Indonesia, bahkan tidak sedikit pula wisatawan dari
mancanegara, seperti turis yang berasal dari negara-negara di kawasan Timur
Tengah (http://www.kotasubang.wordpress.com).
Pemandian Air Panas
Nikmati
khasiat air panas di kolam pemandian Sariater (Ciater), yang sudah terkenal ke
seluruh pelosok Jawa Barat. Tempat favorit untuk bersantai bersama keluarga ini
merupakan a must visit place bagi siapa pun yang berkunjung ke Kabupaten
Subang.
Uniknya,
mata air panas Ciater berasal dari kawah aktif Gunung Tangkuban Parahu yang
letaknya tidak terlalu jauh dari objek wisata ini. Selain dialirkan ke
pemandian, air panas tersebut mengalir melalui sungai sepanjang 2.000 m yang
kemudian menjadi dingin dan digunakan untuk kepentingan pengairan lahan
persawahan. Konon menurut petani setempat, air ini lebih dapat mempengaruhi
mutu panen dibanding air biasa.
Objek
wisata Ciater terasa semakin memesona dengan suguhan udara pegunungan yang
dingin serta pemandangan perkebunan teh yang luas. Selain suasana setempat yang
nyaman, Anda juga dapat memanfaatkan air di tempat ini untuk terapi
kesehatan. Konon kandungan belerangnya ideal untuk menyembuhkan berbagai
penyakit seperti kelumpuhan, rematik, gangguan syaraf, tulang, dan berbagai
penyakit kulit lainnya bila dilakukan secara teratur.
Objek
wisata alam dengan suguhan udara pegunungan yang dingin serta pemandangan
perkebunan teh yang luas, semakin menambah nilai pengalaman yang dalam ketika
wisatawan berkunjung ke daerah ini.
Legenda
Ciater
Wisata air panas Ciater merupakan yang
terbesar di Jawa Barat. Selain bisa digunakan untuk mandi air panas, juga bisa
sekalian untuk terapi penyakit kulit. Awal mulanya Ciater ini merupakan hutan
belukar yang terkenal angker. Namun, seorang sakti bernama Embah Ebos berperan
dalam membuka hutan angker tersebut sehingga lambat laun nuansa angkernya
hilang. Setelah dibuka, kemudian Embah Embos membukanya menjadi perkampungan
warga. Sedikit demi sedikit perkampungan itu banyak didatangi masyarakat.
Sampai suatu ketika, masyarakat di lokasi itu kekurangan air bersih, lantas
sorang sakti lainnya bernama Embah Tajimalela mencoba memotong pohon ater yang
hidup di sekitar kampung. Tak disangka dari pohon itu pun keluar air yang cukup
deras memancar. Maka sejak saat itulah warga setempat kemudian menjulukinya
dengan air ater atau Ciater yang memiliki makna air yang memancar. Pancaran air yang keluar dari pohon ater
diyakini oleh warga memberi khasiat untuk mengobati sejumlah penyakit, terutama
penyakit kulit. Keyakinan itu pulalah yang dibenarkan oleh bangsawan Belanda,
Mr. Hack Bessel, setelah melakukan penelitian terhadap air berkhasiat itu.
Lokasi
Berlokasi
di Jalan Raya Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
D.
MUSEUM
GEOLOGI
SEJARAH MUSEUM GEOLOGI
SEJARAH MUSEUM GEOLOGI
Museum ini didirikan pada 16 Mei
1928 dan kemudian direnovasi dengan bantuan dana dari JICA (Japan International
Cooperation Agency). Museum Geologi terletak di Jalan Diponegoro, dekat Gedung
Sate. Di museum, Anda dapat memperoleh berbagai informasi yang berhubungan
dengan geologi dan melihat beberapa koleksi menarik, seperti tengkorak (fosil)
dari manusia pertama di dunia, kerangka fosil hewan prasejarah, 156 kg meteorit
yang jatuh pada 30 Maret 1884 di Jatipelangon, Madiun. Sebagai sebuah monumen
bersejarah, museum ini dianggap sebagai warisan nasional dan dilindungi oleh
peraturan pemerintah. Yang menyimpan dan mengelola materi geologi yang
berlimpah, seperti fosil, batuan, dan mineral yang dikumpulkan selama kerja lapangan
di Indonesia sejak 1850.
SEJARAH SINGKAT
MUSEUM GEOLOGI BANDUNG
Museum
Geologi awalnya berfungsi sebagai laboratorium dan penyimpanan hasil
penyelidikan geologi dan pertambangan dari berbagai wilayah Indonesia.
Kemudian, ia dikembangkan untuk tidak hanya sebagai fasilitas penelitian tetapi
juga sebagai fasilitas pendidikan, fasilitas yang menyediakan berbagai
informasi tentang geologi dan pariwisata.
Pergeseran
fungsi museum sesuai dengan kemajuan teknologi membuat Museum Geologi menjadi:
tempat untuk pendidikan non
formal yang berhubungan dengan bumi dan usaha pelestariannya. Tempat di mana
orang melakukan kajian awal sebelum penelitian lapangan. Dalam konteks ini,
museum ini berfungsi sebagai pusat informasi geologi yang menggambarkan kondisi
geologi alam Indonesia dalam bentuk koleksi alat bantu visual.
Sebuah Geotourism Objek
Menarik.
Bandung Museum Geologi terbagi
menjadi beberapa ruang pameran yang menempati lantai pertama dan kedua.
Pertama Lantai
Terbagi menjadi 3 ruang utama:
Ruang orientasi, ruang barat sayap dan ruang sayap timur.
Orientasi Room
ruangan berisi peta geografi
Indonesia dalam bentuk relief layar lebar menampilkan animasi dari kegiatan
geologi di Indonesia. Ruangan itu juga disediakan oleh informasi museum dan
pendidikan dan pelayanan penelitian.
West Wing Room
ruangan ini dikenal sebagai
ruang geologi Indonesia, yang terdiri dari beberapa kamar / bilik memberikan
informasi yang berkaitan dengan:
Hipotesis pembentukan bumi
dalam tata surya.
Daerah
tektonik rangka yang membentuk geologi Indonesia; diwujudkan dalam bentuk
mock-up model pergerakan lempeng bumi aktif.
Kondisi geologi Sumatera,
Jawa, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua.
Selain model
dan panel informasi, masing-masing bilik di ruangan ini juga menunjukkan berbagai
jenis batuan (beku, sedimen, malihan) dan sumber daya mineral dari berbagai
daerah di Indonesia. Dunia batuan dan mineral menempati bilik barat yang
memamerkan beragam jenis batuan, mineral dan komposisi kristalografi dalam
bentuk panel dan menampilkan asli. Ruangan yang sama juga menunjukkan aktivitas
penelitian geologi Indonesia termasuk berbagai peralatan / perlengkapan
lapangan digunakan, pemetaan dan fasilitas penelitian, hasil dari kegiatan
seperti peta (geologi, geofisika, gunung api, geomorfologi, gempa bumi tektonik
dan lebih), dan beragam koleksi publikasi atau sastra sebagai sarana
sosialisasi data dan informasi geologi Indonesia. Di pojok jalan itu, gunung
berapi yang divisualisasikan untuk melakukan keadaan beberapa gunung berapi
aktif di Indonesia termasuk: Tangkuban Perahu, Krakatau, Galunggung, Merapi dan
Batu. Selain panel informasi, ruangan ini dilengkapi dengan model-Kelut-Semeru
Bromo kompleks gunung berapi. Beberapa sampel batuan hasil kegiatan gunung
berapi yang ditampilkan dalam lemari kaca.
East Wing Room
Ruangan
menggambarkan sejarah hidup pertumbuhan makhluk ‘dan pengembangan, dari yang
primitif ke yang modern. Ruang ini dikenal sebagai Ruang sejarah kehidupan.
Gambar panel
menghiasi dinding ruangan diawali dengan informasi tentang keadaan bumi yang
terbentuk sekitar 4, 5 miliar tahun lalu, ketika paling primitif fana pun belum
ditemukan belum. Beberapa tahun miliaran kemudian, disaat bumi sudah mulai
tenang, lingkungannya mendukung pertumbuhan beberapa jenis tanaman memiliki sel
– tunggal, yaitu adanya catatan dalam bentuk fosil. Bony reptil – raja kembali
ukuran yang menguasai kehidupan masa Mesozoikum Tengah akhir (210-65 juta tahun
lalu) model dalam bentuk replika fosil Tyrannosaurus Rex Osborn (Jenis
Salamander buas karnivora) yang lelah panjang 19 m, heighth 6,5 m dan berat 8
ton. Awal kehidupan di bawah matahari dimulai dari sekitar 3 milyar tahun yang
lalu di sini setelah berkembang dan berevolusi hingga sekarang. Evolusi jejak
mamalia yang hidup di Era Tersier (6, 5-1, 7 juta tahun lalu) dan Kuarter (1, 7
juta tahun yang lalu hingga sekarang) di Indonesia yang terekam baik melalui
fosil-fosil binatang menyusui (gajah, badak, kerbau, kuda nil) dan hominid yang
ditemukan di beberapa tempat geologi khususnya di Jawa. Korps fosil tengkorak
manusia – kuno yang ditemukan di Indonesia adalah (Homo erectus P. VIII) dan
beberapa tempat lainnya di dunia terkoleksi dalam bentuk replikanya. Dan juga
dengan artefak dimanfaatkan, yang membedakan pertumbuhan kultur – kuno dari
waktu ke waktu? Prop dari stratigrafi sedimen Kuarter daerah Sangira, Trinil
dan Mojokerto (Jawa Timur) yang sangat berarti dalam mengungkapkan evolusi
manusia dan sejarah – model kuno dalam bentuk panel dan maket. Sejarah Bandung
Danau pembentuk yang legenda disajikan dalam bentuk panel di ujung ruangan.
Fosil ular dan ikan yang ditemukan pada lapisan tanah bekas Danau Bandung serta
artefak diperagakan dalam bentuk aslinya. Artefak yang terkumpul dari beberapa
tempat di pinggiran Danau Bandung menunjukkan bahwa danau telah dihuni sekitar
6000 tahun yang lalu oleh pra-sejarah manusia. Informasi lengkap tentang fosil
dan sisa-sisa kehidupan masa lalu ditempatkan pada bilik tersendiri di Ruang
Sejarah Kehidupan. Informasi yang disampaikan diantaranya adalah proses pembentukan
fosil, termasuk batubara dan minyak bumi, selain keadaan lingkungan – kuno.
Kedua Lantai
Terbagi menjadi 3 ruang utama:
ruang barat, ruang tengah dan ruang timur
Barat ruangan
Ditempati oleh staf museum
Sedangkan ruang tengah dan ruang
timur di kamar 2 digunakan untuk demonstrasi, dan mereka dikenal sebagai ruang
geologi untuk kehidupan manusia.
Ruang Tengah
Contained
maket pertambangan emas terbesar di dunia, yang terletak di Gunung Dari tengan
Irian Jaya. Tambang strip dari Gransberg adalah memiliki cadangan sekitar 1.186
ton miliaran, dengan konten, tembaga 1 02%, emas 1, 19 gram / ton perak dan 3
gram / ton. Aliansi beberapa tambang strip dan tambang bawah tanah aktif di
sekitarnya memberikan cadangan bijih sebanyak 2, 5 ton miliar. Bekas Tambang Ertsberg
(Gunung Bijih) di sebelah timur sisi Grasberg ditutup pada tahun 1988 merupakan
situs geologi dan tambang yang dapat dimanfaatkan serta dikembangkan menjadi
objek geo – pariwisata menarik. Contoh batuan Beberapa Irian Jaya (Papua)
disusun dan dipamerkan di kotak keseimbangan sekitar maket. Oilrig miniatur dan
gas bumi adalah juga model di sini.
Timur Room
Terbagi menjadi 7 ruangan kecil,
yang memberikan informasi tentang aspek positif dan negatif tataan geologi bagi
kehidupan manusia, khususnya di Indonesia.
Kamar 1 adalah menyajikan
informasi tentang manfaat dan kegunaan mineral atau batu bagi manusia, serta
panel gambar sebaran sumber daya mineral di Indonesia.
Kamar 2 adalah presentasi
kegiatan catatan eksploitasi sumber daya mineral dan eksplorasi.
Kamar 3 ini berisi informasi
tentang pemakaian mineral dalam kehidupan sehari-hari, baik melalui modern dan
juga tradisional.
Kamar 4 adalah membuat
pengolahan dan pengelolaan komoditi mineral dan energi.
Kamar 5 sedang menjelaskan
informasi tentang berbagai jenis bahaya geologi (aspek negatif) seperti tanah
longsor, gunung meletus, dll
Ruang 6 menyajikan informasi
tentang aspek positif geologi terutama berkaitan dengan gejala gunung berapi.
Ruang 7 menjelaskan tentang
sumberdaya air dan pemanfaatannya, juga pengaruh lingkungan terhadap
kelangsungan sumber daya.
TRANS STUDIO
Mencoba berbagai wahana permainan seru di Trans Studio Bandung,
bukan saja impian anak-anak. Orang dewasa dan anak muda ikut larut bahkan
jumlahnya sangat banyak. Salah satu tempat
wisata favorite di Bandung ini dalam waktu singkat meraih penggemar
yang cukup tinggi bukan hanya masyarakat Jawa Barat tetapi juga dari berbagai
wilayah di Indonesia. Theme park indoor (studio) dengan wahana permainan
terbaik ini baru dibuka pada tanggal 18 juni 2011, dan menempati area pusat perbelanjaan Bandung Supermal
(sekarang bernama Trans Mal).Trans Studio Bandung yang dibuka untuk umum pada
bulan Juni 2011 ini mempunyai 20 macam wahana permainan yang sangat
menyenangkan dan memacu adrenalin. 20 wahana permainan tersebut dibagi menjadi
3 kawasan yang mempunyai tema berbeda, yaitu: Studio Central (suasana
broadway), The Lost City (suasana alam), dan Magic Corner (suasana mistis). 3
kawasan ini mempunyai wahana permainan yang berbeda-beda dan dinamai sesuai
dengan program TV yang ada di Trans TV dan Trans7. Perlu diingat bahwa anak
berusia kurang dari 7 tahun, atau belum mencapai tinggi badan minimum tidak
dapat bermain di beberapa wahana karena alasan keselamatan.
1. 'Yamaha Racing Coaster.
Wahana ini cocok untuk mereka yang ingin menguji derasnya adrenalin
karena mampu melesat dengan kecepatan 120 kilo meter perjam dalam 3,5 detik.
Konon wahana yang dimiliki oleh Trans Studio Bandung itu hanya tersedia tiga
unit di dunia, dua unit lainnya terpasang di Amerika Serikat.
2. Jelajah
2. Jelajah
Dengan mengarungi ganasnya rimba Afrika demi menuntaskan misi penyelamatan, Anda akan memahami makna dari kata ‘Jelajah’ yang sebenarnya. Rasakan sensasi jatuh dari air terjun setinggi 13 meter.
3. Giant Swing
Ayunan pendulum raksasa yang pertama di Indonesia ini akan mengajak Anda berputar-putar di ketinggian 18 meter.
4. MARVEL superheroes 4D
Bioskop simulator berteknologi 4 dimensi pertama di
dunia yang menampilkan superhero karya MARVEL seperti Spiderman, Hulk, Iron
Man, Wolverine, dan musuh-musuh mereka.
5. Vertigo
Kincir angin raksasa yang membawa Anda berputar 360 derajat secara
vertikal.
6. Special Effect Action
Sajian yang mengungkap rahasia dibalik film-film action seperti ledakan, tembakan, dan semburan air.
7. Negeri Raksasa
Mengunjungi negeri raksasa di atas awan yang siap menjatuhkan Anda dari ketinggian 20 meter.
8. Dunia Lain
Petualangan yang penuh misteri dan menyeramkan yang akan membawa
Anda ke tempat tempat berhantu di Bandung.
9. Trans Science Center
Sarana bermain dan belajar ilmu sains untuk anak-anak usia sekolah
10. Trans Broadcast Museum
Menyajikan rahasia di balik produksi program-program Trans TV dan
Trans 7
11. Sky Pirates
Pengalaman naik kapal bajak laut dan berkeliling Trans Studio
Bandung menggunakan 'kapal udara'
12. Kong Climb
Menantang tantangan dengan memanjat dinding untuk mencuri permata
yang dijaga King Kong.
13. Dragon Rider
Menyajikan petualangan menunggang naga a la ksatria.
14. Blackheart Pirate Ship
Wahana ini diklaim sebagai area softplay tematik terbesari se-Asia
Tenggara dengan empat area yang akan membuat anak-anak betah bermain.
15. Pulau Liliput
Wahana tempat bermain tematik yang khusus untuk para balita
16. Trans Car Racing
Menyediakan track balapan sepanjang hampir 1 kilo meter dengan kecepatan maksimum 40 km/jam.
17. Trans Movie Magic
Menampilkan pengalaman menonton layar lebar yang lebih nyata kepada
pengunjung.
18. Trans City Theatre
Gedung pertunjukan mewah yang menampilkan pertunjukan, yang diklaim,
setara dengan Broadway
19. Amphitheatre
19. Amphitheatre
Menampilkan pertunjukan dengan desain spektakuler dan efek yang
spesial
20. Si Bolang Adventure
20. Si Bolang Adventure
Merupakan sajian petualangan berkeliling Nusantara bersama si
Bolang, tokoh bocah petualang.
C. Cibaduyut
Sejarah Sepatu Cibaduyut Bandung
Kota Bandung merupakan
salah satu kota terbesar di Indonesia yang memiliki kecenderungan perkembangan
ke arah kota metropolitan seperti halnya Jakarta. Kota Bandung dibandingkan
dengan kota–kota lainnya adalah banyak memiliki potensi yangsekaligus menjadi
identitas kota. Salah satunya adalah kawasan Cibaduyut yang dikenal sebagai
kawasan sentra industri kerajinan sepatu.
Lebih jauh perkembangan kawasan Cibaduyut mengakibatkan tumbuhnya Jalan Cibaduyut sebagai kawasan perdagangan seiring dengan kebutuhan masyarakat akan produk yang dihasilkan. Timbulnya Jalan Cibaduyut sebagai kawasan komersial menyebabkan berubahnya kawasan menjadi ruang terbuka aktif dengan terjadinya berbagai aktivitas di dalam kawasan.
Lebih jauh perkembangan kawasan Cibaduyut mengakibatkan tumbuhnya Jalan Cibaduyut sebagai kawasan perdagangan seiring dengan kebutuhan masyarakat akan produk yang dihasilkan. Timbulnya Jalan Cibaduyut sebagai kawasan komersial menyebabkan berubahnya kawasan menjadi ruang terbuka aktif dengan terjadinya berbagai aktivitas di dalam kawasan.
Menurut sejarah, mulai berkembangnya industri dan perdagangan alas kaki Cibaduyut telah cukup lama. Awalnya dimulai sekitar tahun 1920, beberapa orang warga setempat yang kesehariannya bekerja padasebuah pabrik sepatu di kota Bandung, setelah memiliki keterampilan dalam membuat sepatu,mereka berhenti sebagai pekerja
Mereka memulai
membuka usaha membuat dan menjual produk alas kaki secara kecil-kecilan di
lingkungan rumah tangganya dengan melibatkan tenaga kerja anggota keluarganya.
Dengan semakin berkembangnya pesanan, maka mulai merekrut pekerja yang berasal
dari warga sekitarnya, sehingga keterampilan dalam membuat alas kaki ini
menyebar dan ditularkan dalam lingkungan keluarga dan warga masyarakat
sekitarnya.
Menurut
informasi dari para tokoh pengusaha alas kaki Cibaduyut bahwa sebelum
penjajahan Jepang tahun 1940 telah berkembang sejumlah pengrajin sepatu di
Cibaduyut sebanyak 89 orang. Hal ini tidak terlepas dengan semakin meningkatnya
pesanan, karena dinilai produk sepatu Cibaduyut memiliki kualitas yang sangat
baik memenuhi selera konsumen pada masa itu. Bahkan,setelah negara Indonesia
merdeka pada tahun 1950-an jumlah unit usaha alas kaki berkembang menjadi 250
unit usaha.
Dengan jumlah
unit usaha yang besar inilah daerah Cibaduyut mulai dikenal sebagai sentra
produksi alas kaki.Pada sekitar tahun 1978 pemerintah pusat melalui departemen
Perindustrian bekerja sama dengan Lembaga Penelitian Pendidikan Penerangan
Ekonomi dan Sosial (LP3ES) melakukan pengkajian dalam rangka bimbingan dan
Pengembanga sentra sepatu Cibaduyut.
Hasil
kajian tersebut merekomendasikan dibangunnya pusat pelayanan fasilitasi
pembinaan atau dengan sebutan Center Service Facility (CSF) dan lebih dikenal
masyarakat pengusaha sepatu dengan sepatu UnitPelayanan Teknis (UPT) barang
kulit.Pada sekitar tahun 1980-an dengan digulirkan proyek BIPIK dari departemen
perindustrian berbagai fasilitas bantuan sarana dan prasarana kepada UPT
persepatuan di Cibaduyut berupa pembangunan fasilitas gedung, mesin dan
peralatan serta program pelatihan untuk mengembangkan pengrajin sepatu
Cibaduyut.
BAB
III
PENUTUP
A. Simpulan
Bab
demi bab telah penulis susun, untuk mengikuti laporan karya wisata ini penulis
sampaikan beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Peninggalan
sejarah yang masih tetap eksis dikunjungi wisatawan dari penjuru tanah air.
Oleh karena itu peninggalan tersebut harus tetap dilestarikan.
2. Tempat-tempat
yang kami kunjungi bersama bisa memberikan pengalaman bagi kami, serta menambah
wawasan kami semua mengenai ibu kota tercinta secara umum. Berbagai suku budaya
adat dan tradisi ada di kota ini.
3. Arena
bermain dan belajar terdapat di museum geologi. Tempat ini merupakan tempat
penyimpanan berbagai alat peraga serta hasil perkembangan ilmu pengetahuan
dunia sepanjang zaman.
4. Arena
bermain yang sangat asik dan diminati oleh semua orang baik anak-anak maupun
orang dewasa adalah Trans Studio Bandung.
5. Cibaduyut
merupakan tempat mod yang sejuk dan nyaman. Di mol Cibaduyut kita bisa membeli
barang yang kita inginkan.
B.
Saran-saran
Dari
simpulan di atas kami dapat memberikan saran untuk dijadikan bahan/nilai
pertimbangan untuk melaksanakan program karya wisata yaitu:
1.
Keindahan
dan kebersihan harus dilestarikan dan diterapkan di Negara tercinta ini. Dan
apabila kebersihan dan keindahan itu terus dijaga maka terciptalah negara yang
bersih dan bebas dari bencana.
2.
Kegiatan
karya wisata ini berjalan sesuai dengan apa yang dijanjikan kepada kami . hanya
saja waktu yang diberikan panitia untuk mengunjungi objek wisata sangat
terbatas sehingga kami kurang leluasa bermain pada objek tersebut.
3.
Untuk
tahun mendatang program karya wisata seperti ini harus dilaksanakan oleh semua
siswa khususnya kelas sembilan agar semua siswa dapat merasakan kenikmatan
indahnya objek tersebut.
Daftar
Pustaka
Anipudin-Delik
Iskandar-Ending Jahruddin. 2005. Cermat
Berbahasa 3. Solo: PT.Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Heru
Prasetyo, Esroq. 2005. Bahasa dan sastra
Indonesia. Surakrta
Umar,
Husen. 1999. Metode Penelitian Untuk Karya Tulis. Jakarta: Fajar Interpretama Offset.
www.Goggle.com
LAPORAN HASIL OBSERVASI
KARYA WISATA KE BANDUNG
TAHUN 2015
Diajukan untuk mengikuti Ujian Praktik Pelajaran
Bahasa Indonesia Tahun Pelajaran
2015/ 2016
Disusun oleh
:
JAYADI
SMP
NEGERI 2 NALUMSARI JEPARA
2015/2016
MOTO
1. Belajar adalah kunci sukses
2. Ilmu adalah harta yang abadi dan takkan hilang
begitu saja.
3. Kegagalan adalah tanda-tanda keberhasilan
4. Lebih baik berkorban dari pada gagal.
5. Carilah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina.
6. Perbuatan nyata itu lebih baik dari pada kata-kata.
7. Membaca buku membuka cakrawala dunia.
8. Setiap orang adalah arsitek bagi sukses
hidupnya.
9. Jangan takut salah sebelum memulai suatu
pekerjaan.
10. Dimana ada kemauan, disitu ada jalan.
PERSEMBAHAN
Dengan segala usaha
maksimal yang kami lakukan, karya tulis ini kami persembahkan untuk:
1. Orang tua tercinta yang membimbing dan merawat kita.
2. Drs. Ahmadi
kepala SMPN 2 Nalumsari.
3. Bapak dan Ibu
guru beserta staf karyawan SMPN 2 Nalumsari.
4. Teman
seangkatan yang saya cintai dan saya sayangi.
5. Adik-adik
kelas yang saya cintai dan saya sayangi.
6. Pembaca yang
budiman.
ii
|
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Kami
panjatkan puji syukur kepada Allah yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya berupa kesehatan, kekuatan dan kebahagiaan lahir maupun batin
sehingga kami dapat melaksanakan tugas penyusunan laporan karya wisata ini
dengan baik.
Laporan
ini kami susun dengan usaha maksimal agar dapat kami ajukan untuk memenuhi
Ujian Akhir Sekolah Tahun Pelajaran 2015/2016. Yang kami tulis berdasarkan data
yang kami peroleh melalui observasi serta menggunakan beberapa referensi
(rujukan) melalui wawancara atau pun kajian pustaka (bacaan) dengan menggunakan
bahasa yang sederhana agar mudah dipahami sehingga dapat bermnfaat bagi pembaca
terutama adik-adik kelas tersayang.
Dalam
melakukan kegiatan observasi di objek-objek wisata, kami melengkapi data-data
dengan catatan-catatan yang kami sertai dengan data objektif dari foto-foto
yang berhasil kami ambil.
Jadi
kami merasa bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan baik data/ penjelasan
lain mengenai objek lokasi dan lain-lain. Oleh karena itu, besar harapan kami
mengharap masukan untuk perbaikan laporan kami yang akan datang.
Jepara, ......
Penulis
iii
|
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................................. i
Halaman Pengesahan................................................................................................ ii
Halaman Moto.................................................................................................................. iii
Halaman Persembahan ........................................................................................... iv
Kata Pengantar .............................................................................................................. v
Daftar Isi................................................................................................................................ vi
Bab
I Pendahuluan
A.
Latar Belakang Masalah...................................................................... 1
B.
Pembatasan Obyek Wisata................................................................ 2
C.
Metode Pengumpulan data................................................................ 2
D.
Tujuan Penulisan..................................................................................... 3
E.
Manfaat Penulisan................................................................................... 3
F.
Sistematika Penulisan............................................................................ 3
Bab
II Pembahasan
A.
UIN Yogyakarta …………………………………………..................................... 5
B.
Pantai Glagah ……………………………………………..................................... 10
C.
Cibaduyut ……………………………………………….....................................…
11
D.
Museum Geologi …………………………………………................................... 12
E.
Museum Konfernsi Asia Afrika (KAA) ……………….......................….
13
Bab
III Penutup
A.
Kesimpulan.................................................................................................. 15
B.
Saran- saran................................................................................................ 16
C.
Lampiran....................................................................................................... 17
v
|
Komentar
Posting Komentar