WISATA KE BANDUNG



BAB 1
PENDAHULUAN

            Pengertian study tour adalah merupakan kegiatan yang erat kaitannya dengan pelajaran, oleh karena itu study tour mempunyai arti penting bagi kami dalam membentuk sikap dan cakrawala pandang.
            Dengan adanya study tour kami diharapkan lebih mencintai lingkungan alam. Selain untuk mengetahui dan menikmati keindahan – keindahan lingkungan alam, kami juga harus mengetahui nama tempat yang di lihat dan kegunaan tempat  tersebut. Dengan diadakan study tour ini nantinya sebagai motivasi agar kami mampu atau mau memikirkan lingkungan sekitarnya.
           
A.   Latar Belakang Masalah
                   Atas data yang kami peroleh, saya memberi judul “ Laporan karya wisata ke Bandung “ yang berdasarkan pengalaman kami selama mengikuti karya wisata. Selain itu juga sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Praktik Pelajaran Bahasa Indonesia Tahun Pelajaran 2015/2016, kami juga mempunyai tujuan sebagai berikut :
1.  Untuk mengetahui keadaan obyek-obyek di Bandung.
2.  Untuk menerangkan antara teori dan praktek.
3.  Penulis ingin memperoleh data-data yang cukup jelas tentang keadaan obyek wisata di Bandung.
                   Oleh karena itu kami akan memberitahukan sekilas obyek wisata di Bandung di buku laporan karya waisata ini. Melalui karya wisata ini kami dapat menyampaikan apa yang kami lihat dalam study tour ke Bandung.

B.   Perumusan Masalah
       Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat ditarik suatu masalah: Bagaimana deskripsi objek wisata di Bandung?

      C.   Tujuan Penulisan                                                                              
                   Kegiatan karya wisata merupakan salah satu kegiatan kurikuler dengan titik berat untuk mencapai domain agfektif inspirasi dengan tidak meninggalkan domain kognitif, psikomotorik serta unsur rekresi yang diharapkan dan mencapai tujuan berikut:
       1.    Mengagumi kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
       2.    Menyalurkan bakat, minat serta kemampuan yang ada pada siswa melalui berbagai acara kegiatan sehingga dapat mempercepat proses pertumbuhan sikap mandiri.
       3.    Mengembangkan kemampuan siswa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teknologi, ketrampilan, kesegaran jasmani dan rasa estetika.
       4.    Siswa memiliki pengetahuan tentang kepariwisataan dan mampu melakukan kegiatan secara efektif, efisien, terpadu, terarah dan bertanggung jawab.
       5.    Siswa memiliki sikap menghargai terhadap lingkungannya serta memelihara keseimbangan kesegaran jasmani dan rohani dalam rangka usaha meningkatkan kebiasaan hidup sehat.

D.   Metode Pengumpulan Data
                   Metode adalah suatu cara kami untuk mengamati wisata, kemudian mencatat hal yang perlu. Untuk menyelesaikan laporan ini kami berusaha untuk memperoleh data-data sebagai bahan-bahan dalam penyusunan karya tulis. Adapun cara yang digunakan untuk memperoleh data dan menyusun karya tulis ini sebagai berikut:
3.       Metode observasi (metode pengamatan secara langsung)
       Penulis mengamati obyek-obyek wisata, kemudian mencatat hal-hal yang penulis anggap penting.
2.      Metode Study Pustaka
       Metode penelitian dimana penulis mencari buku sumber yang berhubungan dengan objek yang ditulis
3.      Metode Interview
       Penulis mengadakan anya jawab dengan pemandu mengenai obyek wisata yang kami kunjungi agar karya tulis dapat tersusun dengan baik.
           





JADWAL PELAJARAN

Hari I : JEPARA – BANDUNG

Hari Pertama : Minggu, 15 Maret 2015
14.30 WIB


17.10 WIB
Peserta berkumpul di SMP Nalumsari Jepara, absensi dan persiapan pemberangkatan.
Istirahat, makan malam di RM. Kartini Jatim, Kaliwungu Kendal
Hari Kedua: Senin, 16 Maret 2015
03.00 WIB
10.00 WIB

11.30 WIB
16.15 WIB
19.30 WIB

21.10 WIB
Makan siang di Grafika, cikole Lembang
Kunjungan ke Museum Gelologi Bandung, sholat dhuhur dan ashar dijama’
Tiba di Trans Studio Bandung
Kunjungan ke Cibaduyut, pusat kaos dan kerajinan kulit
Makan malam di Restoran Suka Hati sambil menikmati indahnya malam hari
Kami meninggalkan kota Bandung menuju kota kelahiran Jepara
Hari Ketiga : Selasa 17 Maret 2015
04.30 WIB
08.30 WIB
Sholat subuh di Kendal
Tiba kembali di sekolah tercinta dengan selamat dan puas













BAB II
DESKRIPSI OBJEK WISATA

A.    CIATER







            Ciater atau Sari Ater merupakan salah satu tempat tujuan wisata andalan Kabupaten Subang, Jawa Barat. Dalam satu bulan, tempat pemandian air panas alami Ciater mampu menyedot pengunjung rata-rata sebanyak 60.000 orang. Mereka tidak hanya wisatawan dari lingkup lokal Jawa Barat dan sekitarnya saja, melainkan juga datang dari kota-kota besar di Indonesia, bahkan tidak sedikit pula wisatawan dari mancanegara, seperti turis yang berasal dari negara-negara di kawasan Timur Tengah (http://www.kotasubang.wordpress.com).
       Pemandian Air Panas
           




Nikmati khasiat air panas di kolam pemandian Sariater (Ciater), yang sudah terkenal ke seluruh pelosok Jawa Barat. Tempat favorit untuk bersantai bersama keluarga ini merupakan a must visit place bagi siapa pun yang berkunjung ke Kabupaten Subang.
Uniknya, mata air panas Ciater berasal dari kawah aktif Gunung Tangkuban Parahu yang letaknya tidak terlalu jauh dari objek wisata ini. Selain dialirkan ke pemandian, air panas tersebut mengalir melalui sungai sepanjang 2.000 m yang kemudian menjadi dingin dan digunakan untuk kepentingan pengairan lahan persawahan. Konon menurut petani setempat, air ini lebih dapat mempengaruhi mutu panen dibanding air biasa.  
Objek wisata Ciater terasa semakin memesona dengan suguhan udara pegunungan yang dingin serta pemandangan perkebunan teh yang luas. Selain suasana setempat yang nyaman,  Anda juga dapat memanfaatkan air di tempat ini untuk terapi kesehatan. Konon kandungan belerangnya ideal untuk menyembuhkan berbagai penyakit seperti kelumpuhan, rematik, gangguan syaraf, tulang, dan berbagai penyakit kulit lainnya bila dilakukan secara teratur. 
Objek wisata alam dengan suguhan udara pegunungan yang dingin serta pemandangan perkebunan teh yang luas, semakin menambah nilai pengalaman yang dalam ketika wisatawan berkunjung ke daerah ini.
Legenda Ciater
       Wisata air panas Ciater merupakan yang terbesar di Jawa Barat. Selain bisa digunakan untuk mandi air panas, juga bisa sekalian untuk terapi penyakit kulit. Awal mulanya Ciater ini merupakan hutan belukar yang terkenal angker. Namun, seorang sakti bernama Embah Ebos berperan dalam membuka hutan angker tersebut sehingga lambat laun nuansa angkernya hilang. Setelah dibuka, kemudian Embah Embos membukanya menjadi perkampungan warga. Sedikit demi sedikit perkampungan itu banyak didatangi masyarakat. Sampai suatu ketika, masyarakat di lokasi itu kekurangan air bersih, lantas sorang sakti lainnya bernama Embah Tajimalela mencoba memotong pohon ater yang hidup di sekitar kampung. Tak disangka dari pohon itu pun keluar air yang cukup deras memancar. Maka sejak saat itulah warga setempat kemudian menjulukinya dengan air ater atau Ciater yang memiliki makna air yang memancar.  Pancaran air yang keluar dari pohon ater diyakini oleh warga memberi khasiat untuk mengobati sejumlah penyakit, terutama penyakit kulit. Keyakinan itu pulalah yang dibenarkan oleh bangsawan Belanda, Mr. Hack Bessel, setelah melakukan penelitian terhadap air berkhasiat itu.
Lokasi
Berlokasi di Jalan Raya Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.


      D.   MUSEUM GEOLOGI
             SEJARAH MUSEUM GEOLOGI
SEJARAH MUSEUM GEOLOGI







Museum ini didirikan pada 16 Mei 1928 dan kemudian direnovasi dengan bantuan dana dari JICA (Japan International Cooperation Agency). Museum Geologi terletak di Jalan Diponegoro, dekat Gedung Sate. Di museum, Anda dapat memperoleh berbagai informasi yang berhubungan dengan geologi dan melihat beberapa koleksi menarik, seperti tengkorak (fosil) dari manusia pertama di dunia, kerangka fosil hewan prasejarah, 156 kg meteorit yang jatuh pada 30 Maret 1884 di Jatipelangon, Madiun. Sebagai sebuah monumen bersejarah, museum ini dianggap sebagai warisan nasional dan dilindungi oleh peraturan pemerintah. Yang menyimpan dan mengelola materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, dan mineral yang dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850.
SEJARAH SINGKAT MUSEUM GEOLOGI BANDUNG
Museum Geologi awalnya berfungsi sebagai laboratorium dan penyimpanan hasil penyelidikan geologi dan pertambangan dari berbagai wilayah Indonesia. Kemudian, ia dikembangkan untuk tidak hanya sebagai fasilitas penelitian tetapi juga sebagai fasilitas pendidikan, fasilitas yang menyediakan berbagai informasi tentang geologi dan pariwisata.
Pergeseran fungsi museum sesuai dengan kemajuan teknologi membuat Museum Geologi menjadi:
tempat untuk pendidikan non formal yang berhubungan dengan bumi dan usaha pelestariannya. Tempat di mana orang melakukan kajian awal sebelum penelitian lapangan. Dalam konteks ini, museum ini berfungsi sebagai pusat informasi geologi yang menggambarkan kondisi geologi alam Indonesia dalam bentuk koleksi alat bantu visual.
Sebuah Geotourism Objek Menarik.
Bandung Museum Geologi terbagi menjadi beberapa ruang pameran yang menempati lantai pertama dan kedua.
Pertama Lantai
Terbagi menjadi 3 ruang utama: Ruang orientasi, ruang barat sayap dan ruang sayap timur.
Orientasi Room
ruangan berisi peta geografi Indonesia dalam bentuk relief layar lebar menampilkan animasi dari kegiatan geologi di Indonesia. Ruangan itu juga disediakan oleh informasi museum dan pendidikan dan pelayanan penelitian.
West Wing Room
ruangan ini dikenal sebagai ruang geologi Indonesia, yang terdiri dari beberapa kamar / bilik memberikan informasi yang berkaitan dengan:

Hipotesis pembentukan bumi dalam tata surya.
Daerah tektonik rangka yang membentuk geologi Indonesia; diwujudkan dalam bentuk mock-up model pergerakan lempeng bumi aktif.
Kondisi geologi Sumatera, Jawa, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua.
Selain model dan panel informasi, masing-masing bilik di ruangan ini juga menunjukkan berbagai jenis batuan (beku, sedimen, malihan) dan sumber daya mineral dari berbagai daerah di Indonesia. Dunia batuan dan mineral menempati bilik barat yang memamerkan beragam jenis batuan, mineral dan komposisi kristalografi dalam bentuk panel dan menampilkan asli. Ruangan yang sama juga menunjukkan aktivitas penelitian geologi Indonesia termasuk berbagai peralatan / perlengkapan lapangan digunakan, pemetaan dan fasilitas penelitian, hasil dari kegiatan seperti peta (geologi, geofisika, gunung api, geomorfologi, gempa bumi tektonik dan lebih), dan beragam koleksi publikasi atau sastra sebagai sarana sosialisasi data dan informasi geologi Indonesia. Di pojok jalan itu, gunung berapi yang divisualisasikan untuk melakukan keadaan beberapa gunung berapi aktif di Indonesia termasuk: Tangkuban Perahu, Krakatau, Galunggung, Merapi dan Batu. Selain panel informasi, ruangan ini dilengkapi dengan model-Kelut-Semeru Bromo kompleks gunung berapi. Beberapa sampel batuan hasil kegiatan gunung berapi yang ditampilkan dalam lemari kaca.
East Wing Room
Ruangan menggambarkan sejarah hidup pertumbuhan makhluk ‘dan pengembangan, dari yang primitif ke yang modern. Ruang ini dikenal sebagai Ruang sejarah kehidupan.
Gambar panel menghiasi dinding ruangan diawali dengan informasi tentang keadaan bumi yang terbentuk sekitar 4, 5 miliar tahun lalu, ketika paling primitif fana pun belum ditemukan belum. Beberapa tahun miliaran kemudian, disaat bumi sudah mulai tenang, lingkungannya mendukung pertumbuhan beberapa jenis tanaman memiliki sel – tunggal, yaitu adanya catatan dalam bentuk fosil. Bony reptil – raja kembali ukuran yang menguasai kehidupan masa Mesozoikum Tengah akhir (210-65 juta tahun lalu) model dalam bentuk replika fosil Tyrannosaurus Rex Osborn (Jenis Salamander buas karnivora) yang lelah panjang 19 m, heighth 6,5 m dan berat 8 ton. Awal kehidupan di bawah matahari dimulai dari sekitar 3 milyar tahun yang lalu di sini setelah berkembang dan berevolusi hingga sekarang. Evolusi jejak mamalia yang hidup di Era Tersier (6, 5-1, 7 juta tahun lalu) dan Kuarter (1, 7 juta tahun yang lalu hingga sekarang) di Indonesia yang terekam baik melalui fosil-fosil binatang menyusui (gajah, badak, kerbau, kuda nil) dan hominid yang ditemukan di beberapa tempat geologi khususnya di Jawa. Korps fosil tengkorak manusia – kuno yang ditemukan di Indonesia adalah (Homo erectus P. VIII) dan beberapa tempat lainnya di dunia terkoleksi dalam bentuk replikanya. Dan juga dengan artefak dimanfaatkan, yang membedakan pertumbuhan kultur – kuno dari waktu ke waktu? Prop dari stratigrafi sedimen Kuarter daerah Sangira, Trinil dan Mojokerto (Jawa Timur) yang sangat berarti dalam mengungkapkan evolusi manusia dan sejarah – model kuno dalam bentuk panel dan maket. Sejarah Bandung Danau pembentuk yang legenda disajikan dalam bentuk panel di ujung ruangan. Fosil ular dan ikan yang ditemukan pada lapisan tanah bekas Danau Bandung serta artefak diperagakan dalam bentuk aslinya. Artefak yang terkumpul dari beberapa tempat di pinggiran Danau Bandung menunjukkan bahwa danau telah dihuni sekitar 6000 tahun yang lalu oleh pra-sejarah manusia. Informasi lengkap tentang fosil dan sisa-sisa kehidupan masa lalu ditempatkan pada bilik tersendiri di Ruang Sejarah Kehidupan. Informasi yang disampaikan diantaranya adalah proses pembentukan fosil, termasuk batubara dan minyak bumi, selain keadaan lingkungan – kuno.
Kedua Lantai
Terbagi menjadi 3 ruang utama: ruang barat, ruang tengah dan ruang timur
Barat ruangan
Ditempati oleh staf museum
Sedangkan ruang tengah dan ruang timur di kamar 2 digunakan untuk demonstrasi, dan mereka dikenal sebagai ruang geologi untuk kehidupan manusia.
Ruang Tengah
Contained maket pertambangan emas terbesar di dunia, yang terletak di Gunung Dari tengan Irian Jaya. Tambang strip dari Gransberg adalah memiliki cadangan sekitar 1.186 ton miliaran, dengan konten, tembaga 1 02%, emas 1, 19 gram / ton perak dan 3 gram / ton. Aliansi beberapa tambang strip dan tambang bawah tanah aktif di sekitarnya memberikan cadangan bijih sebanyak 2, 5 ton miliar. Bekas Tambang Ertsberg (Gunung Bijih) di sebelah timur sisi Grasberg ditutup pada tahun 1988 merupakan situs geologi dan tambang yang dapat dimanfaatkan serta dikembangkan menjadi objek geo – pariwisata menarik. Contoh batuan Beberapa Irian Jaya (Papua) disusun dan dipamerkan di kotak keseimbangan sekitar maket. Oilrig miniatur dan gas bumi adalah juga model di sini.
Timur Room
Terbagi menjadi 7 ruangan kecil, yang memberikan informasi tentang aspek positif dan negatif tataan geologi bagi kehidupan manusia, khususnya di Indonesia.
Kamar 1 adalah menyajikan informasi tentang manfaat dan kegunaan mineral atau batu bagi manusia, serta panel gambar sebaran sumber daya mineral di Indonesia.
Kamar 2 adalah presentasi kegiatan catatan eksploitasi sumber daya mineral dan eksplorasi.
Kamar 3 ini berisi informasi tentang pemakaian mineral dalam kehidupan sehari-hari, baik melalui modern dan juga tradisional.
Kamar 4 adalah membuat pengolahan dan pengelolaan komoditi mineral dan energi.
Kamar 5 sedang menjelaskan informasi tentang berbagai jenis bahaya geologi (aspek negatif) seperti tanah longsor, gunung meletus, dll
Ruang 6 menyajikan informasi tentang aspek positif geologi terutama berkaitan dengan gejala gunung berapi.
Ruang 7 menjelaskan tentang sumberdaya air dan pemanfaatannya, juga pengaruh lingkungan terhadap kelangsungan sumber daya.
TRANS STUDIO
 Mencoba berbagai wahana permainan seru di Trans Studio Bandung, bukan saja impian anak-anak. Orang dewasa dan anak muda ikut larut bahkan jumlahnya sangat banyak. Salah satu tempat wisata favorite di Bandung ini dalam waktu singkat meraih penggemar yang cukup tinggi bukan hanya masyarakat Jawa Barat tetapi juga dari berbagai wilayah di Indonesia. Theme park indoor (studio) dengan wahana permainan terbaik ini baru dibuka pada tanggal 18 juni 2011, dan menempati area pusat perbelanjaan Bandung Supermal (sekarang bernama Trans Mal).Trans Studio Bandung yang dibuka untuk umum pada bulan Juni 2011 ini mempunyai 20 macam wahana permainan yang sangat menyenangkan dan memacu adrenalin. 20 wahana permainan tersebut dibagi menjadi 3 kawasan yang mempunyai tema berbeda, yaitu: Studio Central (suasana broadway), The Lost City (suasana alam), dan Magic Corner (suasana mistis). 3 kawasan ini mempunyai wahana permainan yang berbeda-beda dan dinamai sesuai dengan program TV yang ada di Trans TV dan Trans7. Perlu diingat bahwa anak berusia kurang dari 7 tahun, atau belum mencapai tinggi badan minimum tidak dapat bermain di beberapa wahana karena alasan keselamatan.
1. 'Yamaha Racing Coaster.
Wahana ini cocok untuk mereka yang ingin menguji derasnya adrenalin karena mampu melesat dengan kecepatan 120 kilo meter perjam dalam 3,5 detik. Konon wahana yang dimiliki oleh Trans Studio Bandung itu hanya tersedia tiga unit di dunia, dua unit lainnya terpasang di Amerika Serikat.

2.
Jelajah


Dengan mengarungi ganasnya rimba Afrika demi menuntaskan misi penyelamatan, Anda akan memahami makna dari kata ‘Jelajah’ yang sebenarnya. Rasakan sensasi jatuh dari air terjun setinggi 13 meter.




3.
Giant Swing

Ayunan pendulum raksasa yang pertama di Indonesia ini akan mengajak Anda berputar-putar di ketinggian 18 meter.




4. MARVEL superheroes 4D
Bioskop simulator berteknologi 4 dimensi pertama di dunia yang menampilkan superhero karya MARVEL seperti Spiderman, Hulk, Iron Man, Wolverine, dan musuh-musuh mereka.





5. Vertigo
Kincir angin raksasa yang membawa Anda berputar 360 derajat secara vertikal.



6. Special Effect Action

Sajian yang mengungkap rahasia dibalik film-film action seperti ledakan, tembakan, dan semburan air.

7. Negeri Raksasa

Mengunjungi negeri raksasa di atas awan yang siap menjatuhkan Anda dari ketinggian 20 meter.

8. Dunia Lain
Petualangan yang penuh misteri dan menyeramkan yang akan membawa Anda ke tempat tempat berhantu di Bandung.
 


9. Trans Science Center

Sarana bermain dan belajar ilmu sains untuk anak-anak usia sekolah


10. Trans Broadcast Museum
Menyajikan rahasia di balik produksi program-program Trans TV dan Trans 7

11. Sky Pirates
Pengalaman naik kapal bajak laut dan berkeliling Trans Studio Bandung menggunakan 'kapal udara'





12. Kong Climb
Menantang tantangan dengan memanjat dinding untuk mencuri permata yang dijaga King Kong.


13. Dragon Rider
Menyajikan petualangan menunggang naga a la ksatria.


14. Blackheart Pirate Ship
Wahana ini diklaim sebagai area softplay tematik terbesari se-Asia Tenggara dengan empat area yang akan membuat anak-anak betah bermain.




15. Pulau Liliput
Wahana tempat bermain tematik yang khusus untuk para balita


16. Trans Car Racing

Menyediakan track balapan sepanjang hampir 1 kilo meter dengan kecepatan maksimum 40 km/jam.
 

17. Trans Movie Magic
Menampilkan pengalaman menonton layar lebar yang lebih nyata kepada pengunjung.



18. Trans City Theatre
Gedung pertunjukan mewah yang menampilkan pertunjukan, yang diklaim, setara dengan Broadway

19. Amphitheatre
Menampilkan pertunjukan dengan desain spektakuler dan efek yang spesial

20. Si Bolang Adventure
Merupakan sajian petualangan berkeliling Nusantara bersama si Bolang, tokoh bocah petualang.
C.   Cibaduyut
            Sejarah Sepatu Cibaduyut Bandung
Kota Bandung merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang memiliki kecenderungan perkembangan ke arah kota metropolitan seperti halnya Jakarta. Kota Bandung dibandingkan dengan kota–kota lainnya adalah banyak memiliki potensi yangsekaligus menjadi identitas kota. Salah satunya adalah kawasan Cibaduyut yang dikenal sebagai kawasan sentra industri kerajinan sepatu.

Lebih jauh perkembangan kawasan Cibaduyut mengakibatkan tumbuhnya Jalan Cibaduyut sebagai kawasan perdagangan seiring dengan kebutuhan masyarakat akan produk yang dihasilkan. Timbulnya Jalan Cibaduyut sebagai kawasan komersial menyebabkan berubahnya kawasan menjadi ruang terbuka aktif dengan terjadinya berbagai aktivitas di dalam kawasan.

Menurut sejarah, mulai berkembangnya industri dan perdagangan alas kaki Cibaduyut telah cukup lama. Awalnya dimulai sekitar tahun 1920, beberapa orang warga setempat yang kesehariannya bekerja padasebuah pabrik sepatu di kota Bandung, setelah memiliki keterampilan dalam membuat sepatu,mereka berhenti sebagai pekerja
Mereka memulai membuka usaha membuat dan menjual produk alas kaki secara kecil-kecilan di lingkungan rumah tangganya dengan melibatkan tenaga kerja anggota keluarganya. Dengan semakin berkembangnya pesanan, maka mulai merekrut pekerja yang berasal dari warga sekitarnya, sehingga keterampilan dalam membuat alas kaki ini menyebar dan ditularkan dalam lingkungan keluarga dan warga masyarakat sekitarnya.
Menurut informasi dari para tokoh pengusaha alas kaki Cibaduyut bahwa sebelum penjajahan Jepang tahun 1940 telah berkembang sejumlah pengrajin sepatu di Cibaduyut sebanyak 89 orang. Hal ini tidak terlepas dengan semakin meningkatnya pesanan, karena dinilai produk sepatu Cibaduyut memiliki kualitas yang sangat baik memenuhi selera konsumen pada masa itu. Bahkan,setelah negara Indonesia merdeka pada tahun 1950-an jumlah unit usaha alas kaki berkembang menjadi 250 unit usaha.
Dengan jumlah unit usaha yang besar inilah daerah Cibaduyut mulai dikenal sebagai sentra produksi alas kaki.Pada sekitar tahun 1978 pemerintah pusat melalui departemen Perindustrian bekerja sama dengan Lembaga Penelitian Pendidikan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) melakukan pengkajian dalam rangka bimbingan dan Pengembanga sentra sepatu Cibaduyut.
 Hasil kajian tersebut merekomendasikan dibangunnya pusat pelayanan fasilitasi pembinaan atau dengan sebutan Center Service Facility (CSF) dan lebih dikenal masyarakat pengusaha sepatu dengan sepatu UnitPelayanan Teknis (UPT) barang kulit.Pada sekitar tahun 1980-an dengan digulirkan proyek BIPIK dari departemen perindustrian berbagai fasilitas bantuan sarana dan prasarana kepada UPT persepatuan di Cibaduyut berupa pembangunan fasilitas gedung, mesin dan peralatan serta program pelatihan untuk mengembangkan pengrajin sepatu Cibaduyut.







BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
                     Bab demi bab telah penulis susun, untuk mengikuti laporan karya wisata ini penulis sampaikan beberapa simpulan sebagai berikut:
       1.  Peninggalan sejarah yang masih tetap eksis dikunjungi wisatawan dari penjuru tanah air. Oleh karena itu peninggalan tersebut harus tetap dilestarikan.
       2.  Tempat-tempat yang kami kunjungi bersama bisa memberikan pengalaman bagi kami, serta menambah wawasan kami semua mengenai ibu kota tercinta secara umum. Berbagai suku budaya adat dan tradisi ada di kota ini.
       3.  Arena bermain dan belajar terdapat di museum geologi. Tempat ini merupakan tempat penyimpanan berbagai alat peraga serta hasil perkembangan ilmu pengetahuan dunia sepanjang zaman.
       4.  Arena bermain yang sangat asik dan diminati oleh semua orang baik anak-anak maupun orang dewasa adalah Trans Studio Bandung.
       5.  Cibaduyut merupakan tempat mod yang sejuk dan nyaman. Di mol Cibaduyut kita bisa membeli barang yang kita inginkan.

B.   Saran-saran
                   Dari simpulan di atas kami dapat memberikan saran untuk dijadikan bahan/nilai pertimbangan untuk melaksanakan program karya wisata yaitu:
1.      Keindahan dan kebersihan harus dilestarikan dan diterapkan di Negara tercinta ini. Dan apabila kebersihan dan keindahan itu terus dijaga maka terciptalah negara yang bersih dan bebas dari bencana.
2.      Kegiatan karya wisata ini berjalan sesuai dengan apa yang dijanjikan kepada kami . hanya saja waktu yang diberikan panitia untuk mengunjungi objek wisata sangat terbatas sehingga kami kurang leluasa bermain pada objek tersebut.
3.      Untuk tahun mendatang program karya wisata seperti ini harus dilaksanakan oleh semua siswa khususnya kelas sembilan agar semua siswa dapat merasakan kenikmatan indahnya objek tersebut.
Daftar Pustaka


Anipudin-Delik Iskandar-Ending Jahruddin. 2005. Cermat Berbahasa 3. Solo: PT.Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Heru Prasetyo, Esroq. 2005. Bahasa dan sastra Indonesia. Surakrta

Umar, Husen. 1999. Metode Penelitian Untuk Karya Tulis. Jakarta: Fajar Interpretama Offset.

www.Goggle.com

























LAPORAN HASIL OBSERVASI
KARYA WISATA KE BANDUNG
TAHUN 2015



Diajukan untuk mengikuti Ujian Praktik Pelajaran
Bahasa Indonesia Tahun Pelajaran
2015/ 2016













Disusun oleh :
JAYADI





SMP NEGERI 2 NALUMSARI JEPARA
2015/2016



MOTO


1.    Belajar adalah kunci sukses
2.    Ilmu adalah harta yang abadi dan takkan hilang begitu saja.
3.    Kegagalan adalah tanda-tanda keberhasilan
4.    Lebih baik berkorban dari pada gagal.
5.    Carilah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina.
6.    Perbuatan nyata itu lebih baik dari pada kata-kata.
7.    Membaca buku membuka cakrawala dunia.
8.    Setiap orang adalah arsitek bagi sukses hidupnya.
9.    Jangan takut salah sebelum memulai suatu pekerjaan.
10. Dimana ada kemauan, disitu ada jalan.



PERSEMBAHAN

Dengan segala usaha maksimal yang kami lakukan, karya tulis ini kami persembahkan untuk:

1.    Orang tua tercinta yang membimbing dan merawat kita.
2.    Drs. Ahmadi kepala SMPN 2 Nalumsari.
3.    Bapak dan Ibu guru beserta staf karyawan SMPN 2 Nalumsari.
4.    Teman seangkatan yang saya cintai dan saya sayangi.
5.    Adik-adik kelas yang saya cintai dan saya sayangi.
6.    Pembaca yang budiman.







ii
 
KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum Wr. Wb

            Kami panjatkan puji syukur kepada Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya berupa kesehatan, kekuatan dan kebahagiaan lahir maupun batin sehingga kami dapat melaksanakan tugas penyusunan laporan karya wisata ini dengan baik.
            Laporan ini kami susun dengan usaha maksimal agar dapat kami ajukan untuk memenuhi Ujian Akhir Sekolah Tahun Pelajaran 2015/2016. Yang kami tulis berdasarkan data yang kami peroleh melalui observasi serta menggunakan beberapa referensi (rujukan) melalui wawancara atau pun kajian pustaka (bacaan) dengan menggunakan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami sehingga dapat bermnfaat bagi pembaca terutama adik-adik kelas tersayang.
            Dalam melakukan kegiatan observasi di objek-objek wisata, kami melengkapi data-data dengan catatan-catatan yang kami sertai dengan data objektif dari foto-foto yang berhasil kami ambil.
            Jadi kami merasa bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan baik data/ penjelasan lain mengenai objek lokasi dan lain-lain. Oleh karena itu, besar harapan kami mengharap masukan untuk perbaikan laporan kami yang akan datang.


Jepara, ......


Penulis





iii
 


DAFTAR ISI


Halaman Judul.................................................................................................................         i
Halaman Pengesahan................................................................................................         ii
Halaman Moto..................................................................................................................         iii
Halaman Persembahan ...........................................................................................         iv
Kata Pengantar ..............................................................................................................         v
Daftar Isi................................................................................................................................         vi
Bab I    Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah......................................................................         1
B. Pembatasan Obyek Wisata................................................................         2
C. Metode Pengumpulan data................................................................         2
D. Tujuan Penulisan.....................................................................................         3
E. Manfaat Penulisan...................................................................................         3
F. Sistematika Penulisan............................................................................         3

Bab II   Pembahasan
      A.    UIN Yogyakarta ………………………………………….....................................            5
      B.     Pantai Glagah …………………………………………….....................................            10
      C.     Cibaduyut ……………………………………………….....................................            11
      D.    Museum Geologi …………………………………………...................................            12
      E.     Museum Konfernsi Asia Afrika (KAA)            ……………….......................….            13
Bab III  Penutup

A. Kesimpulan..................................................................................................         15
B. Saran- saran................................................................................................         16
C. Lampiran.......................................................................................................         17

v
Daftar Pustaka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Permainan Bola Besar

TUGAS AKHIR PROGRAM

WISATA PULAU BALI DAN LAPORAN PERJALANAN WISATA