SEPUTAR HAJI
A. Mimpi
Menunaikan Ibadah Haji
Perilaku yang perlu diperhatikan dalam Penunaian Ibadah
Haji antara lain memperhatikan zona waktu PERSIAPAN pelaksanaan. Tulisan ini
disampaikan dalam bentuk matrik agar pembaca lebih cepat dan mudah memahaminya.
Zona waktu tersebut
PERSIAPAN
IBADAH HAJI
Persiapan ibadah haji dimaksudkan sebagai zona kegiatan
sebelum jama'ah berangkat ke tanah suci. Kegiatan sistematis zona ini para
jama'ah perlu memperhatikan:
- Segeralah menetapkan niat menunaikan ibadah haji walau dalam hati (fi-qolbi)
- Ekspresikan niat itu kehadlirat Allah (bi-lisan)
- Lebih bersyukur jika niat ini diwujudkan dalam bentuk tindakan(bi-fi’li)
- Ketiga hal di atas mampu mendorong untuk belajar ilmu haji. Sungguh tak mungkin, tanpa tiga hal ini orang benar-benar belajar ilmu haji
- Bacalah (Iqra’) bahwa sebenarnya ibadah haji bukan PIKNIC / PESIAR, tidak mencari kesenangan, bahkan LUSUH, CAPEK, LAPAR, HAUS, karena ibadah haji adalah TAQORRUB
- Sempurnakah, Bersihkah diri seseorang?, temukan jatidiri, bahwa manusia sesungguhnya zdalilatan, dhoifatan, faqirotan ( hina banyak dosa, apes tidak mengerti apapun, dan tidak memiliki sesuatu apapun)
- Manakala manusia sudah ; Berniat. Memperoleh ilmu haji.Mampu mengekspresikan bahwa haji bukan mencari kesenangan, dan Manusia hakikatnya hina,apes, feqir maka hujamkanlah 3 hal dalam qolbu :
- Haji bukanlah AKAL, karena takkan mampu orang berpikir mengapa harus bersusah payah melakukan ibadah haji. Jadikan ini adalah FADHAL Allah
- Haji bukanlah NISAB, bahwa orang yang pergi haji hanyalah bagi manusia yang benar-benar telah mencapai kemampuan hartanya. Namun haji ialah NASIB, memang inilah yang harus ditunaikan
- Haji bukanlah HISAB, biaya yang telah dikeluarkan takkan bisa dinilai atau dibandingkan dengan pembelian sebidang tanah sebuah mobil mewah atau penambahan modal usaha megah. Tetapi haji hakikatnya INSAF, kesadaran rohani manusialah yang mendorong untuk menunaikan ibadah haji. Kurang cukupkah harta yang telah dimiliki, lebih memilih mobil mewahkah ? atau lainnya.
- Seharusnya MALU bagi orang yang membandingkan biaya perjalanan haji dengan kemewahan harta. Allah tak butuh harta manusia. Allah membandingkan kekayaan manusia dengan kekayaan seluruh isi alam yang dikuasai Allah (Q.S.Al-Imran.97) tidak malukah, sebandingkah kekayaan manusia justru Allah membandingkannya dengan kekayaan alam ?
- Berdasarkan uraian di atas maka langkah sistematis persiapan ibadah haji.
1)
Niat dalam
qolbu. lisan. fi’li
2)
Belajar
ilmu haji
3)
Tidak
mencari kesenangan dalam haji
4)
Taqorrub
Ila-Allah
5)
Haji bukan
Akal tapi Fadhal
6)
Haji bukan
Nisab tapi Nasib
7)
Haji bukan
Hisab tapi Insaf
8)
Tidak
membandingkan biaya haji dengan sesuatu apapun
9)
Sebaik-baik
bekal adalah Iman dan Taqwa
10)
Menjaga
kesehatan dan perbekalan seadanya
11)
Hari raya
I’dul Fitri mulai belajar tidak Rofas, Fusuq, Jidal
12)
Insya-Allah
.... Allah akan memberi hidayah dan kemudahan.
Amin ya Robbal-Alamin
B.MEMBAYANGKAN
UMROH DALAM IBADAH HAJI
Kemampuan orang dalam pembayangan sesuatu dapat
memperoleh keindahan yang takternilai kenikmatannya dibanding
keperilaku-nyataan. Jika orang membayangkan melakukan kegiatan ibadah haji
tentu memperoleh kenikmatan tiada tara.
Kenikmatan dapat diperoleh mana kala orang telah membaca ”MIMPI MENUNAIKAN
IBADAH HAJI’’. Tulisan ini berjudul; "MEMBAYANGKAN UMROH DALAM IBADAH
HAJI" merupakan rangkaian kegiatan ibadah di Makkah. Mari membayangkan
rangkaian Umroh Ibadah Haji:
A. PERJALANAN KE JEDDAH
Jama’ah haji segera meninggalkan rumah menuju Pondok
Haji guna memperoleh Paspor dan Uang Real. Betapa menakutkan naik pesawat dari
Donohudan (Solo) ke Batam selama 100 menit. Ke Jeddah selama 9 jam. Sampai di
Jeddah, Jama’ah diperiksa paspornya. Segera mencari koper dan bayar 1 atau 2
real agar koper diangkut oleh petugas.
Kini Jama’ah naik bis menuju ke Maktab (Makkah) selama 2,5 jam. Tunggu sebentar guna memperoleh kamar yang harus ditempati sambil mengurus koper dan bayar ongkos angkut 2/3 real. Kemudian istirahat sejenak. Ada 2 point yang perlu diperhatikan :
Kini Jama’ah naik bis menuju ke Maktab (Makkah) selama 2,5 jam. Tunggu sebentar guna memperoleh kamar yang harus ditempati sambil mengurus koper dan bayar ongkos angkut 2/3 real. Kemudian istirahat sejenak. Ada 2 point yang perlu diperhatikan :
1.
Jangan
lupa Bersyahadat, Sholawat, Istighfar, dan Talbiyah
2.
SERSAN =
menikmati perjalanan dengan Serius tapi Santai
B. IBADAH UMROH DI MAKKAH
Jama’ah yang melaksanakan ibadah haji dengan mengerjakan
Umroh terlebih dahulu tanpa niat menggabungkan haji sekaligus dalam Umrohnya
maka ibadah haji ini disebut HAJI TAMATTU’, sehingga setelah Umroh maka jama’ah
diperbolehkan mengenakan pakaian biasa (bukan pakaian Ihrom) dan harus membayar
DAM. Rangkaian kegiatan Jama’ah Haji Tamattu’ melaksanakan Thowaf Umroh:
- Bayangkan kita sedang mandi sunnah
- Badan kubersihkan dengan handuk terus wudlu
- Mengolesi badan dan pakaian Ihrom dengan minyak wangi
- Kupotong rambutku, kukuku walau sedikit
- Kukenakan pakaian Ihromku
- Terus aku sholat sunnat 2 rekaat
- Kemudian aku pergi menuju ke Miqat :
• jika aku
dari Madinah berarti aku menuju ke Masjid di Bir Ali
• jika aku dari tanah air berarti aku memulainya dari Qornul Manazil (pesawat
Terbang)
• jika aku dari tanah air berarti aku memulainya dari Qornul Manazil (pesawat
Terbang)
- Kini aku menuju ke Bir Ali. Kulaksanakan sholat sunnah lil-Ihrom 2 rekaat di Masjid Bir Ali
- Disinilah aku mulai berniat Ihrom dan kutepati semua larangan dalam Ihrom.
- Aku menuju ke Masjidil Haram guna melaksanakan ibadah Thowaf Umroh karena aku Haji Tamattu' Setelah aku 7 x mengelilingi Ka’bah, kulanjutkan sholat sunnah 2 rekaat.
- Lit-Thowaf di depan maqom Ibrohim dan berdo’a
- Kemudian aku menuju ke dalam Ka’bah (hijir Ismail) untuk sholat sunnah Lil-Mutlaq 2 rekaat dan berdo’a (baca Sayyidul-Istighfar)
- Sebelum aku Sa’i, aku minum air Zamzam dan berdo’a
- Segeralah aku berjalan 7 x (Sa’i) mulai dari Sofa diakhiri di Marwa
- Sekarang aku akan mengakhirinya dengan memotong sebagian rambutku (Tahallul)
- Selesailah ibadah Thowaf Umrohku dan kini aku kembali ke maktab mengganti pakaian ihromku dengan pakaian biasa ala Indonesia. Larangan Saat Berpakaian Ihrom:
- kawin, nikah, mengawinkan, menikahkan
- pakai pakaian berjahit bagi pria
- penutup kepala yang melekat, payung diperbolehkan
- alas kaki sampai menutup mata kaki
- membunuh, merusak dll
- mencukur, memotong, dll
- jangan pakai wangi2-an
- jika melanggar jama’ah harus membayar DAM, namun jika bersetubuh maka Hajinya batal.
Rukun Melaksanakan Umroh:
1.
Berpakaian
Ihrom
2.
Thowaf
mengelilingi Ka'bah 7 kali
3.
Sa'i
(berjalan dari Sofa ke Marwa 7 kali)
4.
Tahallul
5.
Tertib/Urut
Syarat Melaksanakan
Ibadah Thowaf:
1.
niat untuk
thowaf
2.
suci
hadast kecil, besar, najis
3.
tutup
aurat
4.
tertib
Dengan berakhirnya ibadah Thowaf Umroh bagi Jama’ah Haji Tamattu’ maka sambil menunggu hari Arofah, Jama’ah memperbanyak Umroh sunnah, thowaf, sholat berjama’ah, dll.
Baca lanjutan tulisannya ’’MUNGKINKAH AKU BERADA DI ARAFAH’’
Dengan berakhirnya ibadah Thowaf Umroh bagi Jama’ah Haji Tamattu’ maka sambil menunggu hari Arofah, Jama’ah memperbanyak Umroh sunnah, thowaf, sholat berjama’ah, dll.
Baca lanjutan tulisannya ’’MUNGKINKAH AKU BERADA DI ARAFAH’’
C.MUNGKINKAH
AKU ADA DI AROFAH
Arofah adalah daerah tandus padang pasir tanpa pepohonan rindang. Dari
Ka’bah ke arah timur +/- 21 km. Namun kini Arofah telah dilengkapi tenda2 berAC
dan tanaman penghijauan sehingga dapat mengurangi sedikit rasa panas menyengat.
Haji adalah Arofah artinya jika Jama’ah tidak melakukan ini maka ia tidak
beribadah haji.
Aku telah membayangkan melaksanakan Umroh Haji. Sekarang aku ingin melaksanakan ibadah haji yang sesungguhnya. Yaa Allah "MUNGKINKAH AKU ADA DI AROFAH ?... ya Allah ... jika aku ada di Arofah, aku hendak melaksanakan :
Aku telah membayangkan melaksanakan Umroh Haji. Sekarang aku ingin melaksanakan ibadah haji yang sesungguhnya. Yaa Allah "MUNGKINKAH AKU ADA DI AROFAH ?... ya Allah ... jika aku ada di Arofah, aku hendak melaksanakan :
- 8 Dzulhijjah
- Aku haji tamattu’, sekarang aku masih berpakaian ala Indonesia, aku akan berpakaian Ihrom seperti ketika melakukan Umroh, mulailah aku niat haji dari maktab
- Berangkatlah aku ke Mina sambil baca Talbiyah untuk bermalam di sana (walau hukumnya sunnah) karena Jama’ah lainnya juga ada yang langsung ke Arofah bermalam di Arofah
- Sekarang aku berada di Mina untuk bermalam semalam di sini dan berdo’a sebisaku sampai terbitnya matahari 9 Dzulhijjah
- 9 Dzulhijjah
1.
Begitu
terbit matahari segeralah aku menuju ke Arofah +/- 2 jam perjalanan sambil ber-Talbiyah
2.
Ya
Alloh...aku ada di Arofah, tempat berkumpulnya manusia dihari qiamat yaa
Alloh...Aku yaqin kelak aku akan Engkau bangkitkan dari kuburku di sini ya
Alloh... Aku menangis,,, tak kuasa aku menahan derasnya air mata membasahi
pipiku ya Alloh... sungguh aku manusia Hina... Pelupa... Fasiq... Munafiq.....
yaa Alloh... aku mengakui bahwa aku adalah manusia tidak mengerti apa-apa...
aku kurang mensyukuri atas limpahan nikmat dan rahmat-Mu ya Alloh... Ampunilah
aku... maafkanlah aku... hapuskanlah semua dosa-dosa ku ya Allah... limpahkan
rahmat-Mu kepada ku,,,kedua orang tuaku...keluargaku... saudara dan
teman-temanku, mudahkanlah segala urusan kami... yaa Allah... aku ihlas jika
Engkau mengambilku sekarang... ambillah aku dan golongkanlah aku kedalam
segolongan orang2 sholih... jadikanlah aku ---husnul-hootimah---
husnul-hootimah---husnul-hootimah--- ya Alloh pejamkan mataku...tapi jangan
Engkau pejamkan mata hatiku... Amin ya Robb...Aamiin.
3.
Seharian
aku berada di Arofah sampai terbenamnya matahari, ya Alloh...walau aku tidak
sampai di Masjid Namirah, jangan Engkau kurangi sedikitpun kemustajaban
do’a-do’a ku... ya Alloh aku akan ke Muzdalifah
4.
Perjalanan
30 menit aku sudah sampai di Muzdalifah, aku ambil 70 kerikil dan berdo.a di
Masy’aril Harom...
5.
Tengah
malam (hari raya Idul Adha) pukul 01.00 aku bersiap menuju ke Mina untuk
bermalam sejenak... kemudian pagi hari (10 Dzulhijjah) siap melontar jamarat
aqobah
- 10 Dzulhijjah
1.
Di hari
raya Idul Adha aku pergi ke tempat pembalangan jamarat aqobah sambil
mengumandangkan bacaan Talbiyah dengan semangat guna melontar Jumroh Aqobah,
seperti pasukan mau perang melawan musuh
2.
Sesampainya
di depan pembalangan, aku ambil satu kerikil, aku angkat tangan kananku, sambil
membaca ”Bismillaahi Allahu Akbar, Rojmal-Lis-Syayaatiin” baru kulempar ke tugu
jamarat aqobah. Demikian ini aku ulangi sampai 7 kali
3.
Alhamdulillah
ya Alloh, selesailah pembalangan ini, berarti aku sudah ber-Tahallul Awal,
artinya aku boleh mengenakan pakaian ala Indonesia bukan pakaian Ihrom, tapi
tidak boleh berhubungan suami istri (bersetubuh)
4.
Pada hari
raya ini aku masih berada di sekitar pembalangan jamarat aqobah. Ketika sampai
pukul 01 malam (11 Dzulkhijjah) aku segera kembali ke Maktabku (Makkah)
- 11 Dzulhijjah
1.
Sesampainya
di Maktab (waktu fajar) aku ganti pakaian Ihromku ke pakaian ala Indonesia lalu istirahat sejenak
dan membayar DAM
2.
Pagi hari
+/- pukul 10.00, aku segera menuju ke Masjidil Harom untuk melaksanakan Thowaf
Ifadhoh dan Sa’i kemudian Tahallul Tsani (potong rambut) artinya semua larangan
Ihrom boleh dilaksanakan termasuk bersetubuh dengan istri, tetapi sungguh tak
sempat melakukan ini.
3.
Sore
harinya aku menuju ke Mina kembali untuk melaksanakan 3 balang jumrah dari
Ula/Sughro... 155 m ke Wustho... 150 m ke Kubro
4.
Aku
melakukannya seperti pembalangan di atas
5.
Kemudian
aku harus masih berada di Mina guna bermalam di sini sampai tengah malam.
6.
Sesampainya
pukul 01.00 dini hari (12 Dzulhijjah ) aku segera kembali lagi ke Maktab
- 12 Dzulhijjah
1.
Waktu
fajar aku sudah sampai di Maktabku...aku istirahat sejenak
2.
Pagi
harinya aku ke Masjidil Harom sholat jama’ah
3.
Siang
harinya aku berangkat menuju ke Mina kembali
4.
Sekitar 2
jam perjalanan aku sudah sampai di Mina untuk melaksanakan 3 pembalangan jamarat
kembali seperti di atas
5.
Alhamdulillah
sebelum terbenamnya matahari tanggal 12 Dzulhijjah aku sudah bisa keluar dari
area Mina menuju ke Maktabku
6.
Berarti
Aku melaksanakan Nafar Awal, maksudnya aku tidak harus bermalam kembali di Mina
dan tidak usah balang jumrah 12 Dzulhijjah
YAA ALLAH SELESAILAH SUDAH RANGKAIAN KEGIATAN HAJIKU DI AROFAH AKU AKAN MELAKSANAKAN THOWAF WADA’
THOWAF WADA’ IALAH THOWAF PERPISAHAN AKU SEGERA MENINGGALKAN MASJIDIL HAROM AKU HARUS MENINGGALKAN PANDANGAN KU DARI KA’BAH YANG MEGAH
YAA ALLAH SELESAILAH SUDAH RANGKAIAN KEGIATAN HAJIKU DI AROFAH AKU AKAN MELAKSANAKAN THOWAF WADA’
THOWAF WADA’ IALAH THOWAF PERPISAHAN AKU SEGERA MENINGGALKAN MASJIDIL HAROM AKU HARUS MENINGGALKAN PANDANGAN KU DARI KA’BAH YANG MEGAH
Labbaika
Allahumma Labbaik, Labbaika laa Syariikalaka Labbaik
Innal-Hamda Wanni’mata Laka Walmulk Laa Syarikalak
Innal-Hamda Wanni’mata Laka Walmulk Laa Syarikalak
D. BOLEHKAH LAFAL ADZAN MENGGUNAKAN BAHASA SELAIN BAHASA ARAB
- Lafal adzan telah dikumandangkan sejak th 1H yang kalimat2nya jelas terkandung di dalam Al-Qur’an.
- Oleh karena Al-Qur’an diturunkan menggunakan bahasa Arab agar kita dapat memahami dan berpikir (Q.S.Yusuf.2) dan tidak pernah sekalipun lafal ini diganti semasa Nabi, maka lafal adzan harus menggunakan bahasa Arab sebagaimana yang telah kita dengar selama ini, walau pernah terjadi di Mesir ketika dibawah kepemimpinan Sultan Kemal A.N. ada sebagian masjid mengumandangkannya dengan bahasa Mesir, namun dilarang oleh Beliau.
- Bagaimana mungkin orang sholat menggunakan bahasanya sendiri2. Sungguh orang ini jauh dari kepemahaman dan daya pikir yang sangat rendah.
- Wallaahu
a’lam bisshowab... Kaffir ’annaa sayiaatinaa, watawaffanaa ma’al abror
B. DAMAI ITU INDAH
Tak seorang pun
menginginkan kekacauan (berperang) dibumi ini, termasuk warga Indonesia yang multi kultur,
khususnya agama2 ingin damai. Tapi jangan diusik keberadaanya.
Kalau anda Kristen, jadilah Kristen yang baik... apapun agama kita, jadilah pengikut yang baik. Interaksi antar manusia (interpersonal) atau dengan alam, semua agama mengajarkannya dengan baik.
Kalau anda Kristen, jadilah Kristen yang baik... apapun agama kita, jadilah pengikut yang baik. Interaksi antar manusia (interpersonal) atau dengan alam, semua agama mengajarkannya dengan baik.
Yang menjadi persoalan
ialah; Apakah semua agama yang baik itu pasti benar?... sesuatu yang baik dan
benar sungguh tak dapat dipisahkan atau terpisahkan..
Di Malaysia misalnya “Orang kristen hendak mengganti sebutan Yesus sebagai Allah” artinya Allah… Allah… Allah adalah Yesus.
Di Malaysia misalnya “Orang kristen hendak mengganti sebutan Yesus sebagai Allah” artinya Allah… Allah… Allah adalah Yesus.
Berdasarkan Bibel
sendiri “BAGAIMANA MUNGKIN YESUS ADALAH ALLAH” Saudara sebangsa setanah air.Tulisan
ini terkandung maksud, agar kita warga indonesia bisa damai… (muslim &
ktisten), karena, kita memang beda, Muslim berprinsip bahwa ”YANG BAIK BELUM
TENTU BENAR’’ maaf…Berikut saya editkan buku “Dialog Masalah Ketuhanan Yesus”
oleh K.H.Baharudin Mudhary, penerbit Pustaka Da’I cetakan ke 5 th.1994 :
- Apakah
Yesus anak Tuhan? Dalam “Matius” pasal 3, ayat 17 menyebutkan demikian
“maka suatu suara dari langit mengatakan; inilah anakku yang kukasihi.
Kepadanya aku berkenan. Juga di “Lukas” pasal 4, ayat 14 menyebutkan
bahwa “Yesus itu anak Allah”
TAPI…
Dalam “Matius” pasal 5, ayat 9 menyebukan “berbahagialah segala orang yang mendamaikan orang, karena mereka itu akan disebut anak-anak Allah” Berdasarkan ayat di atas, “Anak Allah” itu ialah orang yang dihormati seperti Nabi. Kalau Yesus dianggap Anak Allah, maka semua orang mendamaikan manusia pun menjadi Anak-anak Allah juga, jadi bukan Yesus saja Anak Allah, tetapi banyak. - Apakah
Allah menyatu (ada) dalam diri Yesus
Dalam “Yahya” pasal 14, ayat 9 menyebutkan “Siapa yang sudah nampak Aku, ia sudah nampak Bapa”, dan di ayat 10 disebutkan bahwa “tiadakah engkau percaya bahwa Aku ini didalam Bapa, dan Bapa pun di dalam Aku?. Segala perkataan yang Aku ini katakan kepadamu, bukanlah Aku katakan dengan kehendak sendiri, melainkan Bapa itu yang tinggal di dalam Aku. Ia mengadakan segala perbuatan itu” TAPI…
Dalam “Yahya” pasal 17, ayat 23 menyebutkan bahwa “Aku di dalan mereka itu, dan Engkau di dalam Aku; supaya mereka itu sempurna di dalam persekutuan” Berdasarkan ayat di atas; dapat diartikan bahwa Tuhan itu tidak hanya ada dalam diri Yesus saja, tapi ada dalam diri para sahabatnya yang jumlahnya 12 atau 15 sahabat Yesus - Apakah
Allah itu Esa Dalam “Yahya” pasal 17, ayat 3 menyebutkan bahwa “Inilah
hidup yang kekal yaitu supaya mereka mengenal Engkau, Allah yang Esa, dan
Yesus Kristus yang telah Engkau suruhkan itu
Silahkan buka di “Ulangan” pasal 4, ayat 35 menyebutkan bahwa “maka kepadamulah ia itu ditunjuk, supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itulah Allah, dan kecuali Tuhan yang Esa tiadalah yang lain lagi”
Dalam perjanjian baru “Markus” pasal 12 ayat 29 bahwa “maka jawab Yesus kepadanya. Hukum yang terutama ialah; Dengarlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan kita, ialah Tuhan yang Esa
Periksa di perjanjuan lama di Ulangan pasal 6, ayat 4 behwa “Dengarlah olehmu Hai Israil, sesungguhnya Hua Allah kita, Hua itu Esa adanya”
Berdasarkan ayat di atas membuktikan bahwa Bibel sendiri menyebutkan seterang2nya bahwa Tuhan itu bukan menjelma atau menyatu, Tuhan itu Tunggal (Esa), bukan tiga menjadi satu atau satu menjadi tiga. Yesus adalah utusan-Nya. Mengapa Yesus tak tahu kapan terjadinya hari Qiamat ("Markus" pasal 13, ayat 31,32) Mengapa pula Ia minta tolong Allah dengan suara nyaring ketika Ia di salib "Eli,Eli lama sabaktani" artinya "Ya Tuhan. apakah sebabnhya Engkau meninggalkan Aku" ("Markus" pasal 27, ayat 46) Saudaraku sebangsa se tanah air…
a)
Mari kita hidup di negeri ini dengan baik nan
damai, tak usah berbuat aneh2
b)
Kita memang beda, tuhan anda Yesus, tuhan Ana
adalah Allah-u Akbar
c)
Yesus adalah Yesus, Allah adalah tuhan seru
sekalian alam
d)
Tidak semua yang baik itu benar
e)
Percaya apa tidak, bahwa, sekelompok orang
yang hidup tanpa agama-pun dapat bersosialisasi dengan baik....!
f)
Moslim sendiri aneh dan ajaib,
"Assalamualaikum..." adalah hak paten moslim...
Mengapa tak menyapanya dengan "ini" terhadap orang yg jelas moslim... ini langkah bodoh kalau tak mau disebut LUPA (ghofiluun)
Mengapa tak menyapanya dengan "ini" terhadap orang yg jelas moslim... ini langkah bodoh kalau tak mau disebut LUPA (ghofiluun)
g)
Maka, jika anda moslim jadilah moslim yg baik
dan benar. Jika anda kristen jadilah kristen yang baik pula
h)
DAMAILAH DI BUMI , NAM
LARANGAN MEROKOK
LARANGAN MEROKOK oleh Majlis Tarjih Muhammadiyah tengah dikeluarkan bagi
warga Indonesia.
Produk fatwa ini tidak ada tujuan lain kecuali hanya “penduduk Indonesia
sehat jasmani” artinya; dengan tidak merokok berarti telah memberi perlindungan
terhadap keluarga, harta, dan jiwa tak akan mati secara pelan2 (analisis dalil
pendukung fatwa “habais”), walau th 2005 difatwakan “mubah”.
Pro atau kontra anda sebagai warga Indonesia, ikuti tulisan ini:
Pro atau kontra anda sebagai warga Indonesia, ikuti tulisan ini:
a.
PRODUSEN
1. Berapa juta petani tembakau lengkap dengan buruhnya. Ketika manusia sudah
berurusan dengan perut maka tak mudah dinafikan begitu saja. Perut dan biaya
keluarga tidak menggunakan hitungan tahun atau windu, namun detik, menit, jam,
dan minggu menjadi satuan waktu kebutuhan hidup.
2.
Bagi produsen rokok
sendiri tak banyak mengalami masalah karena mereka berduit, bercakra wala luas,
mudah banting setir dengan alih produk lain. Walau sebenarnya juga tak mudah.
b.
TENAGA KERJA
1.
Masalah ini sungguh tak
mudah dipecahkan. Mereka bekerja, bukan pengangguran. Hasil kerja sangat
dibutuhkan demi kelangsungan hidup keluarga, kesehatan ekonomi, masa depan, yg
semua bermuara pada terbentuknya kesehatan diri dan keluarganya. (agar sakinah
mawaddah warohmah)
2.
Apa yg terjadi jika pabrik
rokok mati akibat tak ada konsumen?. Tak dapat dibayangkan bagaimana kebutuhan
perut, biaya hidup, bayar hutang, dan lainnya. Di Kudus sendiri 70% penduduk
hidup dibawah perlindungan jasa baik ROKOK ini. Siapa yang bertanggung jawab
masalah BESAR ini. Apa mau negari ini kacau. Mengatasi penganggur sekarang ini
saja nggak beres apa mau ditambah lagi.
c.
KONSUMEN
1.
Tidak begitu masalah bagi
Perokok. Tidak ada yang dapat mempengaruhi mereka. Sekali perokok ya merokok,
hanya kesadaran dirilah yang dapat menentukannya. Yang aneh; tidak sedikit
kakek2 renta masih merokok dan sehat.
2.
Masih kurangkah peringatan
kesehatan yang tertulis jelas di setiap bungkus rokok?... Ini membuktikan bahwa
rokok digolongkan ke dalam fungsi pencerahan diri, artinya, dari pada berbuat
maksiat yang jelas haram (dosa), lebih enjoy merokoklah.
d.
PAJAK
1.
Berapa trilyun rupiahkah
negara disumbang perokokan ini?... Beranikah negara tidak hanya mengharamkan
tapi memberantasnya?... Konsekuenkah negara, bahwa ”biaya kesehatan tak
sebanding dengan jiwa warga perokokan?”... jika tidak,,, Apalah artinya undang2
bikinan negara justru warganya sangat tidak mematuhinya? Sama aja bohongnya kan...
2.
Bagaimana fatwa ini,...
fatwa tinggallah fatwa... fatwa hanya diperuntukan bagi yang mau difatwai...
Apa mampu Pemberi fatwa mengatasi kompleknya masalah yang pelik ini. Satuan
hitungan Perut dan Biaya hidup adalah detik, menit, jam dan mingguan.
Saudara sebangsa dan setanah air :
Saudara sebangsa dan setanah air :
a)
Berhenti merokok hanya
karena kesadaran dan saat sakit
b) Tentukan dan temukan mengapa anda merokok?,,, apa motivasinya... jika ini
ketemu, maka anda akan berhenti atau terus.
c)
Sangat tak mungkin,
perokokan ini dapat difatwakan haram karena HARAM mengandung nilai2 perbuatan
dosa sebagaimana dosa2 lain. Paling2 hanya untuk warga si pemberi fatwa saja,
atau karena pilihan hidup (penyikapan)
d) Warga Kudus siap melaksanakan fatwa ini. Asal kami mendapat sesuatu yang
lain demi perlindungan keluarga, harta, kesehatan, perdetik, menit, jam,
minggu.
e)
Mau tahu caranya?...
sesungguhnya telah dilaksanakan, misalnya; pelarangan di sekolah, pelarangan di
pesantren, pelarangan di kantor, pelarangan di tempat umum dan terbuka, bahkan
pengawasan orang tua/keluarga. Pelarangan DLL.
f) Prinsip dasarnya bukan ada pada peng-HARAM-an, namun agak lebih njosssss
menggunakan PELARANGAN sekaligus menggerakkan fungsi KONTROL terhadap aturan
pelarangan yg telah ada. (mungkin ini lebih tepat dan dapat diterima seluruh
warga Indonesia)
g)
Lebih afdhol tidak merokok
h) BAGAIMANA PENDAPAT SAUDARAKU... UP TO YOU… GITU AJA KOK REPOT... maaf
& trims.
ANDAIKAN AL-QUR'AN DITULIS SELAIN HURUF ARAB
Pernahkah kita membaca
Al-Qur'an yang hurufnya bukan huruf arab?, Pernahkah kita mendengar orang lain
membaca Al-Qur'an yang hurufnya bukan huruf arab?, Mampukah atau dapatkah
tulisan tersebut sesuai dengan bunyi Al-Qur'an ?, Tidak sadarkah bahwa tulisan
berikut pembacaannya jika tidak sesuai dengan Al-Qur'an dapat merubah Al-Qur'an
itu sendiri ?
Masalah lain mungkin masih banyak
yang belum tertulis di sini, namun persoalan terpenting;
Bagaimana hukumnya
menulis Al Qur’an dengan selain huruf Arab? bolehkah dan Apakah hukum Al Qur’an
(mushaf) masih tetap atau tidak ?
Berikut ini, dua pendapat berbeda;
Hukumnya hilaf antar Imam Ibnu
Hajr dan Imam Romli, menuruat Imam Ibnu Hajr
haram menulis Al Qur’an dengan
selain huruf arab. Ini pendapat yg paling kuat. Sedang menurut Imam Romli boleh
tidak haram dan masih tetap hukumnya Al Qur’an dalam hal membawa dan
menyentuhnya.
Keterangan ini berdasarkan atas
kitab I’anatut Tholibin I/67 dan Jamal Fathul Wahab I/76 -
Hasyirah at Tuhfah I/154 dan al Bijairomi ‘alal Iqna’ I/304 - Hasyiyah al
Qotyubi I/36
Pendapat Imam Romli
membolehkan tersebut kalau tidak terjadi perubahan seperti tersebut dalam kitab
Hasyiyah al Jamal ‘alal Minhay I/76
Penulisan Al Qur’an ke huruf latin
ada manfaatnya bagi yg buta huruf Arab, tapi bahayanya lebih banyak antara lain
mengurangi perhatian tehadap belajar membaca dan menulis huruf arab
Huruf latin tidak
mencukupi bunyi2 huruf arab, dan bunyinya tidak akan sama dengan bunyi Al
Qur’an yang berbahasa arab, sehingga dapat merubah bunyi, tulisan sekalian
makna yg terkandung di dalam Al Qur’an itu sendiri, sedangkan merubah Al Qur’an
hukumnya HARAM
Simpulan
Menulis Al Qur’an selain arab misalnya huruf
latin, antara dua Imam di atas sepakat haramnya bila merubah bunyi dan
tulisannya sekaligus makna yg terkandung
- jika tak merubah maka menurut Imam Ibnu Hajr hukumnya tetap haram, sedang menurut Imam Romli hukumnya boleh ( pendapat dua Imam ini yg paling kuat)
- Menurut pendapat Ro’is ‘Am PBNU (kala itu) K.H. Bisri Syamsuri dalam kitab2 di atas: Jika menulis Al Qur’an dengan selain huruf arab dianggap boleh, maka hukumnya sama dengan mushaf didalam hal menyentuh dan membawanya. Dan jika dengan huruf braile hukumnya boleh karena hajat.
- Perlu kita pikir bersama "apakah penulisan huruf LATIN kini telah sesuai dan dapat mewakili semua huruf HIJAIYYAH " sehingga dapat membedakan bunyi Al-Qur'an
- Alhamdulillah kini pembelajaran Al-Qur'an sudah mulai sejak dini ( TK )
- Alhamdulillah pula para artis sudah mulai mau belajar membaca Al-Qur'an atau bagi yang belum mohon tidak membacanya di tayangan TV , karena TV merupakan media pembelajaran universal
- Yaa Allah beri kami petunjuk sebagaimana Engkau memberinya kepada para kaumMuttaqin, amin.
E. JASAD
NABI MUHAMMAD SAW
DICURI SEKELOMPOK ORANG
Astaghfi
Allah al’adhim…..
Al-Asnawi
mengatakan: Ketika itu th 557 H / 1164 M (masa kelemahan bani Abbasyiyah).
Orang2 kristen sepakat mengambil jasad Nabi dari kuburnya. Dua orang diutus
menyamar sebagai rombongan ibadah haji Marocco dengan mengaku orang Andalusia.
Mereka
berangkat ke Madinah dan menetap di serambi dekat kamar Nabi bagian selatan
berdekatan dengan rumah keluaga Umar yg dikenal dengan Diyar Al-‘Asyrah.
Kedua orang ini
menampakkan diri sebagai orang sholih, taqwa, sering silaturrohim, sholat, dan
sering menziarahi kubur Nabi (kala itu bebas menziarahinya).
Namun,
sesungguhnya dia sedang merencanakan sesuatu yaitu ingin mengambil jenazah
Nabi.
Pada suatu
malam, Sultan Nuruddin Mahmud bin Zanki (Kholifah yang berdomisili di Syam /
Syuriah) sedang mimpi ditemui Nabi, Beliau menunjuk kedua orang lelaki berambut
pirang dan mengatakan: “Hai Mahmud, selamatkanlah aku dari kedua orang ini”.
Terbangunlah
Sultan dengan gelisah, kemudian dia sholat dan tidur kembali. Mimpi itu
terulang kembali sampai 2 kali.
Sultan
memanggil Jamaluddin Al-Muwashshali (Menteri) dan menceritakan mimpi kepadanya.
Kemudian, Jamaludin mengatakan bahwa ; “Ada
sesuatu kejadian di Madinah, segeralah ke sana.
Jangan Tuan ceritakan mimpi itu kepada siapapun”.
Berangkatlah
Sultan dan rombongan dengan perbekalan banyak dari Syam ke Madinah. Sesampai di
Madinah, Sultan langsung sholat di Roudhoh dan menziarahi makam Nabi. Sejenak
ia termenung tak tahu apa yang harus dilakukan.
Menteri
bertanya; ”Apakah Tuan mengenal jika melihatnya”. Sultan menjawab ”ya kenal”.
Seketika itu
Menteri mengumumkan; ”Sultan membawa harta banyak akan disedekahkan, tulis
nama2 kalian dan datanglah ke sini untuk mengmbil jatah”.
Saat itulah
Sultan meneliti orang-orang yang mirip dalam mimpinya, tapi belum ada yang
nirip satupun.
Kemudian,
berkatalah Sultan Mahmud; ”Adakah diantara kalian yang belum mengambil jatahnya”.
Warga Madinah menjawab; ”tidak ada kecuali 2 orang Marocco yang belum
mengambilnya”.
Maka,
didatangkanlah 2 orang itu, dan ternyata orang ini mirip orang yang ada dalam
mimpi.
Setelah Sultan
menginterograsi 2 orang ini, kemudian Sultan menuju ke tempat ia bermalam dan
tidak ditemukan sesuatu-pun disini. Namun, hidayah Allah menunjukkan bahwa
tikar beserta papannya disingkap ternyata ditemukan galian semperti terowongan
menuju ke makam Nabi.
Kedua orang ini
mengatakan bahwa ; ”kami menggali tanah membentuk terowongan ke makam Nabi.
Tanah hasil galiannya terkadang kami buang dekat semak belukar, terkadang pula
kami buang di makam Baqi’ +/- 300m sebelah timur makam Nabi”.
Tercenganglah
penduduk Madinah dan Sultan memutuskan untuk memenggal kepala kedua orang ini
didekat kamar nabi sebelah timur lalu membakarnya. (diedit dari buku ”Beberapa
Bagian Dari Sejarah Madinah” oleh ’Ali Hafidh penerbit ”Al-Madina Printing
& Publication Co” Madinah)
SALAH
MEMAKNAI TUHAN
- Allah melihat manusia. Bagaimana Allah melihat manusia. Sedang disekeliling manusia ada banyak benda (yang hidup/mati) memiliki kemampuan dengan keajaiban masing-masing. Mungkinkah ini Tuhan?
- Bisikan hati seperti ini, Allah berfirman dalam Q.S,Qaaf,50;16-18 berisi al; Allah menciptakan manusia. Allah tahu bisikan hati manusia. Allah lebih dekat kepada manusia daripada urat nadi manusia dan Allah memberi tugas kepada malaikat Raqib ‘Atid sebagai pengawas manusia.
- Jadi, sesuatu yang ada disekeliling manusia mulai sejak Nabi Adam as hingga kini baik berupa sinar, api, batu, bahkan berwujud manusia sekalipun, adalah bukan TUHAN.
- Malaikat Raqib “Atid disekeling manusia sebagai petunjuk Allah, bahwa jangan sampai manusia menjadikan mahluk di sekeliling sebagai Tuhan. Sehingga kedekatan Allah melebihi urat nadi adalah Dzaat dan Kuasa Allah SWT. Aamiin.
... tak perlu kita
berdebat soal ini... semua adalah ibadah... sesungguhnya kita ingin diakui
menjadi ummat Muhammad karena kita tak pernah tahu kasat mata sezaman POUIOKGHKGHdengannya... kita ingin mencintainya
... kita ingin bersanding di sampingnya... kita ingin mendapatkan syafaatnya... melalui ucapan Syahadat dan perilaku ibadah lainnya.... inilah yang dimaksud dengan ... "PERINGATAN MAULIDURROSUL MELALUI dimaksud dengan
... kita ingin bersanding di sampingnya... kita ingin mendapatkan syafaatnya... melalui ucapan Syahadat dan perilaku ibadah lainnya.... inilah yang dimaksud dengan ... "PERINGATAN MAULIDURROSUL MELALUI dimaksud dengan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A. MIMPI
MENUNAIKAN IBADAH HAJI
B. DAMAI
ITU INDAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
karya tulis ini dengan baik
Laporan ini kami buat dengan semaksimal mungkin agar
dapat kami ajukan untuk memenuhi syarat menempuh Ujian semester 1 tahun
pelajaran 2011 / 2012
Laporan ini kami susun berdasarkan data yang ada dan
kami peroleh melalui observasi secara langsung dan rujukan dari beberapa sumber
ketika melaksanakan karya wisata ke beberapa objek wisata yang ada di Semarang,
seperti Kebun Binatang Mangkang, Alun-alun Simpang Lima, Musium Ronggo Warsito
dan, Masjid Agung, pada tanggal
Dalam penyusunan laporan ini kami mendapatkan bantuan
dan bimbingan dari berbagai phak. Sehingga pada kesempatan ini kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada Bapak / Ibu guru yang telah membimbing terselesainya
laporan ini dan juga yang telah mendampingi kami dalam kunjungan karya wisata
ke Semarang
Karena berbagai keterbatasan kami menyadari laporan ini
sangat banyak kekeliruan dan kekurangan, maka demi kelengkapan dan kesempunaan
laporan ini, kami meminta dengan sangat himbauan serta saran, kritik yang
membangun dari pembaca, dan sebelumnya kami mengucapkan banyak terima kasih.
Jepara,
Penulis
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah
memberi rahmat dan hidayah-Nya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas membuat artikel ini dengan baik.
Artikel ini kami buat agar dapat kami
ajukan untuk memenuhi syarat ujian praktik Bahasa Indonesia, Ujian Akhir
Semester dan Ujian Akhir Sekolah tahun 2011/2012. Artikel ini kami buat
berdasarkan data yang kami peroleh dari media internet.
Kami sampaikan rasa terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada teman-teman yang telah membantu menyelesaikan tugas
artikel ini, khususnya kepada guru pembimbing kami.
Mengingat kami adalah manusia biasa yang penuh
kekurangan, tentulah kami mempunyai banyak kesalahan. Untuk itu kami menerima
apapun kritik dan saran demi kesempurnaan
artikel kami.
Jepara, Desember 2011
Penulis
|
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................... i
Kata Pengantar ..................................................................................................... ii
Daftar Isi .............................................................................................................. iii
A. Mimpi menunaikan
ibadah haji ..................................................................... 1
B. Membayangkan
umroh dalam ibadah haji ..................................................... 3
C. Mungkinkah
aku ada di Arofah ..................................................................... 6
D. Bolehkah
lafal Adzan menggunakan bahasa selain Bahasa Arab ................ 9
E. Mike
Tyson menangis di tanah suci ............................................................... 10
F. Apakah
tak ada cara lain (fatwa haram merokok) ......................................... 13
G. Jasad
Nabi Muhammad SAW dicuri sekelompok orang ............................... 17
|
Komentar
Posting Komentar