INTEGRITAS GURU YANG MANDIRI
PARYONO
SDN 3 Muryolobo
Nalumsari Jepara
6060747650200013
INTEGRITAS GURU
YANG MANDIRI
D
|
unia pendidikan sekarang
tidaklah asing lagi bagi warga negara Indonesia. Memang di sisi lain ada yang mempedulikan
akan pendidikan di sisi lain ada yang masa bodoh. Sebagai guru sedikit banyak saya memiliki
pengalaman, masyarakat yang komplek ini seribu pengalaman bisa aku jadikan
tolok ukur.
Kerja
keras bukanlah hanya kerangka hidup, melainkan tujuan dari kehidupan yang harus
kita jalani. Sebagai guru saya harus
dapat mengambil dari beberapa karakter anak bahkan dari lingkungan anak itu
sendiri sehingga kita harus benar-benar bagaimana cara kita mengajar, bagaimana
kita memecahkan masalah yang dialami oleh seorang guru bahkan dari seorang
murid yang kita didik. Memang dengan
tugas yang kita emban adalah sangat
dominan dibanding tugas lain dalam kehidupan, sebab kita harus mempunyai
nilai-nilai, norma bahkan suritauladan, bagi masyarakat dan juga anak didik
kita.
Untuk
itu sebagai guru yang berintegritas hendaklah bisa memberi contoh, dalam segala
hal yang berhubungan dengan dunia pendidikan bahkan dalam dalam tingkah laku di
dalam mengajar baik dalam kelas atau di luar kelas, hendaknya bisa menjadi
pegangan dalam diri guru dengan melaksanakan kegiatan dunia pendidikan. Ada pepatah mengatakan dimana kita berpijak
di sisi langit kita junjung, kita sebagai guru tidak perlu malu dalam bertindak
artinya jangan malu memberi pendidikan intelektual walaupun itu harus
dilaksanakan guru agama, karena kita sebagai guru hendaknya kita benar-benar
profesional dalam menanamkan pendidikan spiritual atauun intelektual pada anak
didik kita, sehingga dalam dunia pendidikan kita benar-benar bisa menjadi guru
yang mandiri yang mempunyai bobot dalam dunia pendidikan tidak hanya sekedar
panggilan, tidak sekedar jabatan namun benar-benar mempunyai potensi yang
handal.
Masyarakat
yang majemuk tentunya mempunyai karakter yang berbeda-beda, bahkan anak-anak
didik kita pun juga demikian, dengan kemajemukan itu harus menjadi barometer,
yang sewaktu-waktu tidak hanya anak-anak yang kita ukur kemampuannya, tapi
guru-gurunya pun bisa diukur dari atasan kita, bahkan benar-benar praktek
mengajar kita pun kadang diujikan, dan itu adalah kegiatan atau makanan kita
setiap hari, tapi mengapa waktu diujikan atau disurvey oleh atasan kita ada
bermacam-macam alasan, aku belum siap, aku grogi dan sebagainya. Ini menunjukkan bahwa kekurang profesionalan
kita dalam mempersiapkan dari segala hal, yaitu kurang kedisiplinan, kurang
tanggung jawab, bahkan persiapan mengajar.
Untuk
itu demi menjaga nama baik bahkan menjadikan integritas guru yang benar-benar
mandiri hendaknya harus kita jaga, dengan adanya kegiatan-kegiatan beban
kependidikan yang kurang kita mengerti marilah kita gali bahkan kita pelajari
lebih mendalam agar guru janganlah menjadi paling belakang, tetapi harus
terdepan dan menjadi contoh dalam dunia pendidikan bahkan dalam dunia apa saja
yang bermuara dalam dunia pendidikan.
Mungkin dunia yang semakin maju ini kita sebagai guru dituntut lebih maju
dibanding dengan dunia pendidikan pada masa lampau.
Guru
jaman dahulu hanya secara manual, namun jaman yang serba canggih diharapkan
kita dapat mengikuti perkembangan itu.
Guru mungkin banyak yang enggan belajar, tapi dengan kemalasan itu akan
menjadi dirinya sendiri, sehingga hanya menjadi momok yang ada dalam dirinya
bahkan jadi beban yang tidak terasa dia menjadi guru yang terbelakang.
Marilah
kita sebagai guru kita temukan jadi jatidiri kita sebenarnya, demi anak cucu
kita, demi anak-anak bangsa, yang mandiri, menjadikan bangsa ini benar-benar
bangsa yang berpendidikan.
Untuk
itu guru yang mandiri adalah guru yang tahu akan anak didiknya kelemahan,
bahkan anak didik yang maju yang cerdas.
Tentunya hari-hari yang
menyenangkan adalah hari-hari didalam kelas, karena di kelaslah kita dapat
meraih integritas guru mandiri yang sejati.
PARYONO
SDN 3 Muryolobo
Nalumsari Jepara
NIP. 196907282007011 1 010
NUPTK. 6060747650200013
GUGUS WAHIDIN S
HASIL OBSERVASI GURU MODEL KELAS IV
SD NEGERI 2 GEMIRINGLOR TANGGAL 24 SEPTEMBER 2010
S
|
emenjak aku manjadi
pendidik, banyak cerita tentang hal yang sangat berkesan dan juga sangat
menjenuhkan tapi sangat menyenangkan.
Dengan
adanya kegiatan apa yang saya lakukan saya banyak mengalami kendala bahkan
banyak pekerjaan yang tertunda karena kurang adanya rasa disiplin dalam tugas.
Namun sekarang banyak yang harus aku perhatikan agar tidak merasa ketinggalan
bagi saya sendiri bahkan bagi murid-murid.
Waktu
kian bertambah, kemajuan jadi seorang guru menjadi tantangan pendidikan di masa
yang akan datang. Untuk itu dengan
adanya KKG Bermutu ini, saya sangat terkesan bahkan saya harus merasa kurang
sehingga dengan KKG ini saya menjadi tergugah dan berpikir bagaimana seharusnya
menjadi seorang guru yang profesional.
Dengan
KKG ini saya banyak mengalami perubahan, kalau sebagai guru saya harus
benar-benar bertanggung jawab pada tugas bahkan pada pemerintah dalam hal
pendidikan.
Sejak
ada KKG Bermutu, ada tugas yang harus saya laksanakan yaitu mengingatkan aku
pada waktu praktek S1 yaitu saya sebagai guru model, dan sebagai observer
adalah tutor atau dosen. Tapi di forum
KKG Bermutu ini, saya sebagai observer pada teman yang menjadi guru model. Saya pun harus melaksanakan dengan
sebenar-benarnya yaitu aku mulai dari RPP nya guru modelnya. Saya nilai sudah bagus karena sudah sesuai
dengan silabus, materi, kurikulum, metode, media, sudah sesuai dengan kurikulum
yang kita laksanakan sekarang yaitu kurikulum KTSP.
Menurut
pengamatan saya mulai dari apersepsi, inti sampai penilaian ada kekurangan
bahkan ada juga kelebihan yang harus dipertahankan dan diperbaiki yaitu saya
menganggap guru mode kalau saya nilai 80% sudah hamir semua ada, namun dengan
apersepsi tidak harus mengungkapkan pelajaran-pelajaran yang lalu tapi memancing
pengalaman dari seorang guru yang bisa mengingatkan pada pelajaran yang akan
diajarkan dan juga pada pelajaran inti guru model agak kurang percaya diri,
mungkin ditunggui oleh guru-guru yang menjadi observer, tapi sebaiknya, guru
model itu kan sudah tahu kalau akan dijadikan model, jadi tak perlu grogi.
Saya
sebagai observer tak bijak bila mengkritik terlalu dalam apalagi menggurui,
yang seharusnya saya pun berkaca pada diriku bila aku jadi guru model
mungkinkah aku juga seperti itu? Tapi
dengan adanya kegiatan KKG Bermutu ini aku jadi bisa mengoreksi pada diriku
kelebihan bahkan kekurangan dalam hal kegiatan yang aku lakukan di dalam
kelasku sendiri.
Untuk
itu saya sebagai observer mengamati dengan adanya yang aku amati, oleh sebab
itu akupun bertanya pada diriku sendiri, sudah aku laksanakan apa belum, saya
sebagai guru untuk menerapkan pengalaman KKG Bermutu ini.
Mungkin dengan berjalannya waktu saya harus mengubah cara
mengajar saya untuk mencapai tujuan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan
bangsa.
Saya
sangat berterima kasih dengan adanya kegiatan KKG Bermutu ini, semoga
pengalaman yang saya terima dari KKG ini menjadi pengalaman yang berguna bagi
saya sendiri yang ku terapkan pada murid-murid saya di kelas.
Kiranya
hanya itu pengalaman saya menjadi observer semoga dengan observer yang aku
laksanakan pasti bisa mana yang kurang dan mana yang tidak sesuai dengan
mataeri yang diajarkan, mulai dari apersepsi sampai penilaian. Jadi apa yang baik dan mana yang kurang bisa
kujadikan acuan untuk mengajar di kelas.
Komentar
Posting Komentar