KEMAMPUAN DASAR DALAM KEGIATAN BERBICARA
KEMAMPUAN DASAR DALAM KEGIATAN BERBICARA
Dalam
kegiatan belajar ini Anda akan mengkaji beberapa pokok permasalahan, yaitu:
berdialog, menyampaikan pengumuman, menyampaikan argumentasi, dan bercerita.
A. Berdialog
Adalah pertukaran pikiran atau pendapat
suatu topik tertentu antara 2 orang atau lebih. Fungsinya adalah bertukar
pikiran untuk mencapai mufakat. Dialog dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk
seperti: bertelepon, bercakap-cakap, tanya jawab, wawancara, diskusi,
musyawarah, debat, dan simposium.
Dialog
dapat terjadi kapan, dimana dan tentang apa saja. Hal ini menunjukkan bahwa
dialog dapat dilakukan dengan tema apa saja misalnya: tema “pemilu” orang-orang
akan merasa tertarik apabila diajak bercerita tentang calon presiden dan calon
wakil presiden yang akan dipilihnya. Diantara mereka akan menceritakan
kelebihan dari jagonya, baik dari pendidikan, agama, perhatiannya terhadap
ekonomi, kemasyarakatan, KKB, kejujuran dan amanah, bahkan sampai wawasannya
tentang bangsa ini. Dialog dapat dilakukan sepanjang waktu. Apalagi bagi orang
yang senagn dengan tema hangat.
Dialog
dipagi hari dilakukan di rumah bersama keluarga dan orang-orang yang dekat
dihati. Pada siang hari bisa dilakukan pada kegiatan resmi contoh dengan teman
kuliah, teman kerja. Sore hari kembali dialog santai biasanya dilakukan dengan
orang-orang yang mempunyai hubungan atau bersahabat. Dialog dapat dilakukan
diberbagai tempat.
Hal-hal
yang perlu mendapat perhatian ketika berdialog adalah :
1. bagaimana
supaya menarik perhatian.
2. cara
mulai dan memprakarsai suatu percakapan.
3. bagaimana
menyela, mengoreksi, memperbaiki, dan mencari kejelasan.
4. bagaimana
mengakhiri suatu percakapan.
Bahasa dalam dialog biasanya
pendek-pendek, namun mudah dipahami apalagi disertai mimik yang mendukung,
ekspresi wajah, gerakan tangan, anggukan kepala dan lain sebagainya.
Dalam
pengajaran bahasa di sekolah, dialog perlu diberikan agar anak-anak terampil
berbahasa dan dapat bergaul ditengah masyarakat. Anggota masyarakat sering
melakukan kegiatan berdialog di luar sekolah seperti: bertelepon,
bercakap-cakap, diskusi dan musyawarah.
Contoh
dialog yang terjadi antar teman.
A : “Dani
pergi ke mana?”
B : “Dia
sedang menonton di Bioskop”
A : “Padahal,
teman-temannya sedang mengadakan seminar di kampus”
B : “Sebenarnya
dia pergi untuk membeli buku, setelah itu baru menonton film Ada Apa Dengan
Cinta”.
A : “Aku
sendiri baru menonton film itu dua kali”
B : “Memang
filmnya cukup bagus, terutama untu menanamkan kebiasaan menulis, misalnya menulis
puisi”.
A : “Bandung
itu romantis, semakin malam semakin indah dan sejuk”.
B : “Iya,
rasanya damai menentramkan hati”.
A : “Sebaliknya
kalau siang hari. Jalan-jalan macet, udara panas, suara kendaraan amat bising
dan suasana tak beraturan. Apalagi para pengamen disetiap lampu setopan amat
mengganggu. Mereka mau kemana lagi, mencari kerja susah, apalagi kebutuhan
hidup semakin meningkat, akibatnya banyak orang yang nekat memasuki kehidupan
yang semakin ganas”.
B : “Betul
juga pendapatmu tadi. Saya yakin mereka juga sebenarnya tidak mengharapkan bal
itu terjadi”.
A : “Seharusnya
ini menjadi masalah serius pemerintah juga”.
B : “Jelas,
kitakan tidak bisa memberikan lapangan kerja sebagai alternatif dari kehidupan
sekarang”.
B. Menyampaikan
Pengumuman
Menyampaikan
pengumuman berarti menyampaikan sesuatu hal yang perlu diketahui oleh khalayak
ramai. Kegiatan ini bisa diwujudkan dengan bentuk pidato.
Ciri-ciri
yang harus diperhatikan dalam membaca pengumuman diantaranya: volume suara
harus lebih keras, intonasi yang tepat dan gaya penampilan yang menarik.
Sebagai
latihan bacalah pengumuman berikut dengan intonasi, jeda nada, tekanan dan
tempo yang tepat.
|
Setelah
membaca pengumuman tersebut, analisislah hal-hal berikut ini:
1. Apa isi pengumuman tersebut?
2. Kegiatan apa yang diselenggarakan panitia?
3. Siapakah penyelenggara kegiatan tersebut?
4. Kapan kegiatan tersebut diselenggarakan?
5. Berapa dana yang dibutuhkan?
6. Apa hadiah yang akan diberikan dalam kegiatan
tersebut?
7. Di
mana kegiatan tersebut diselenggarakan?
C. Menyampaikan
Argumentasi
Salah
satu proses komunikasi argumentasi adalah untuk mempertahankan pendapat, yaitu
debat setiap pihak yang berdebat akan mengajukan argumentasi dengan alasan
tertentu agar pihak lawan atau peserta menjadi yakin dan setuju terhadap
pendapatnya.
Sebelum
berdebat harus mempersiapkan materi dan argumentasi dengan referensi yang
memadai. Dalam berdebat pemimpin berhak menentukan apakah kelompok dapat
bertanya kepada peserta debat atau tidak. Disamping itu pemimpin debat harus
menentukan masalah yang mengundang perdebatan. Kemudian panitia menyiapkan dua
kelompok yang bersedia memperdebatkan masalah yang sudah ditentukan. Kelompok A
yang setuju dan kelompok B tidak setuju dengan masalahnya.
D. Bercerita
Sejak
zaman dahulu seorang ibu mempunyai kebiasaan bercerita ketika meninabobokkan
anaknya di tempat tidur. Nah, ibu atau orang tua yang mahir bercerita akan
disenangi anak-anaknya. Melalui bercerita dapat dijalin hubungan yang akrab.
Selain itu, manfaat bercerita diantaranya, yaitu (1) memberikan hiburan, (2)
mengajarkan kebenaran, dan (3) memberikan keteladanan.
Seorang
pendongeng dapat berhasil dengan baik apabila ia dapat menghidupkan cerita.
Artinya, dalam hal ini pendongeng harus dapat membangkitkan daya imajinasi
anak. Untuk itu, biasanya pendongeng mempersiapkan diri dengan cara (1)
memahami pendengar (audiens), (2) menguasai materi cerita, (3) menguasai olah
suara, (4) menguasai berbagai macam karakter, (5) luwes dalam berolah tubuh,
dan (6) menjaga daya tahan tubuh.
Selain
itu, terdapat enam jurus mendongeng, yaitu (1) menciptakan suasana akrab, (2)
menghidupkan cerita degan cara memiliki kemampuan teknik membuka cerita,
menciptakan suasana dramatik, menutup yang membuat penasaran, (3) kreatif, (4)
tanggap dengan siatuasi dan kondisi, (5) konsentrasi total, dan (6) ikhlas.
Untuk
mahir bercerita diperlukan persiapan dan latihan. Persyaratan yang perlu
diperhatikan diantarannya (1) penguasaan dan penghayatan cerita, (2)
penyelarasan dengan situasi dan kondisi, (3) pemilihan dan penyusunan kalimat,
(4) pengekspresian yang alami, dan (5) keberanian.
Selain
itu, Nadeak (1987) mengemukakan 18 hal yang berkaitan dengan bercerita, yaitu
(1) memilih cerita yang tepat, (2) mengetahui cerita, (3) merasakan cerita, (4)
menguasai kerangka cerita, (5) menyelaraskan cerita, (6) pemilihan pokok cerita
yang tepat, (7) menyelaraskan dan menyarikan cerita, (8) menyelaraskan dan
memperluas, (9) menyederhanakan cerita, (10) menceritakan cerita secara
langsung, (11) bercerita dengan tubuh yang alamiah, (12) menentukan tujuan,
(13) mengenali tujuan dan klimaks, (14) memfungsikan kata dan percakapan dalam
cerita, (15) melukiskan kejadian, (16)
menentapkan sudut pandang, (17) menciptakan suasana dan gerak, (18) merangkai
adegan.
Berikut
ini merupakan contoh dongeng, cobalah bercerita kisah ini dengan kata-kata
sendiri kepada teman-teman!
Bercerita
Putri Kencana dan Pangeran Katak
Zaman
dahulu kala ada seorang raja besar di Negeri Daha, yang mempunyai seorang putri
yang amat cantik bernama Putri Kencana.
Ia
sangat disayang karena merupakan anak tunggal. Oleh karenanya ia dilarang
bermain jauh. Pada suatu malam, tuan putri bermimpi bertemu seorang pengeran
yang tampan rupawan.
Sejak
saat itu sang putri selalu gelisah ingin bertemu dengan seorang pengeran yang
dijumpai dalam mimpi.
Pada
suatu hari sang putri memohon kepada ayahandanya ingin berjalan-jalan keluar
istana.
Permohonan
itu dikabulkan asal diringkan oleh dayang-dayang dan pegawai istana.
Setelah
sampai disuatu tempat yang indah pemandangannya dan disitu terdapat kolam yang
airnya sangat jernih.
Tuan
putri sangat gembira, seolah tuan putri tidak ingin kembali ke istana.
Ketika
tuan putri bermain-main, selendang tuan putri terbawa oleh angin jatuh ke dalam
kolam.
Tuan
putri sedih dan menangis tidak henti-hentinya.
Para
dayang-dayang dan pegawai bingung tidak dapat menemukan selendang itu.
Tiba-tiba
melompatlah seekor katak yang amat besar dari kolam menghadap tuan putri dan
bercakap-cakap layaknya manusia.
Katak
bertanya kepada tuan putri mengapa tuan putri menangis? Jawab tuan putri
selendangku jatuh kedalam kolam, tidak dapat ditemukan kembali, tolong carikan.
Katak
sanggup menemukan selendang itu asalkan ada upahnya.
Tuan
putri sanggup memberikan upahnya, kamu akan kuberi makanan yang lezat dan emas
berlian.
Tawaran
tuan putri ditolak oleh katak.
Aku
tidak minta makanan dan emas berlian, tetapi yang ku minta aku ingin selalu
bersamamu.
Baiklah
kalau demikian jawab tuan putri.
Seketika
itu menyelamlah katak itu dan sesaat kemudian muncul menunjukkan selendang tuan
putri.
Tuan
putri sangat gembira lalu disambutlah selendang itu setelah itu tuan putri
segera meninggalkan tempat itu tanpa menghiraukan katak lagi.
Katak
sangat kecewa karena tuan putri mengingkari janji.
Katak
menyusul rombongan tuan putri ke istana.
Pada
suatu malam katak mencari kamar tuan putri.
Di
sana tuan putri sedang bercakap-cakap dengan baginda.
Sang
katak mengetuk pintu lalu dibukanya oleh tuan putri sendiri.
Tuan
putri malu dengan ayahandanya pintu itupun ditutupnya kembali.
Berkali-kali
katak menagih janjinya selalu ditolak oleh tuan putri.
Tuan
putri kesal, sedih dan gelisah karena selalu didatangi oleh katak yang menagih
janjinya.
Pada
suatu hari sang ayah bertanya kepada tuan putri mengapa bersedih dan gelisah.
Tuan
putri tidak dapat berbohong lagi, lalu menceritakan kejadian yang sebenarnya.
Mendengar
cerita itu pun berkata, penuhilah janjimu sebab janji adalah hutang.
Sejak
saat itu katak selalu bersama-sama dengan tuan putri, ia tidak dapat menghindar
lagi.
Sang
katak pun bercerita sejak awal sampai akhir mengenai pengalamannya menjelma
seekor katak.
Dalam
cerita Putri Kencana dan Pangeran Katak ini dapat kita petik makna cerita yang
terkandung di dalamnya yaitu, kalau kita sudah berjanji atau berikrar harus
kita tepati, walaupun dalam menjalaninya banyak cobaan rintangan, cemoohan dan
hal-hal yang kurang mengenakkan.
Ada
pepatah menyatakan janji adalah hutang.
Dan
kalau kita melaksanakan/menjalankan semua janji yang kita buat dengan rasa ikhlas,
senang hati dan sabar niscaya kita akan mendapatkan balasan yang sangat
menyenangkan dan membahagiakan seperti contoh dalam cerita tersebut.
MODUL 3 KB 1
KEMAMPUAN DASAR
DALAM
KEGIATAN
BERBICARA
Oleh :
1. SRI
SAYEKTI
NIM:
823046028
2. ISNATIN
NIM :
823306385
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMARANG
2012
Komentar
Posting Komentar