studi kelayakan bisnis fotokopi
Kata Pengantar
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala
puji dan syukur
seraya
saya panjatkan ke
hadirat Allah
SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehinnga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Akuntansi dalam perusahaan jasa dan perusahaan dagang”.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliahAkuntansi Pengantar. Adapun isi
dari makalah yaitu menjelaskan tentang definisi perusahaan
jasa dan perusahaan dagang, dari kedua tersebut saya memilih perusahaan jasa
fotocopy “CEPER.COM” yang akan saya jelaskan dalam makalah ini. Saya berterima
kasih kepada Ibu Dra. Hj. Ponny Harsanti, M.Si, Akt dan
Ibu Aprilia Whetyningtyas, SE, MM selaku
dosen mata kuliahAkuntansi Pengantar yang telah memberikan arahan serta bimbingan,
berterima kasih kepada kedua orang tua saya yang selalu mendukung dan mensuport
saya, dan juga kepada semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun
tidak langsung dalam penulisan makalah ini.
Seperti pepatah mengatakan “Tak ada gading
yang tak retak”. Saya
menyadari
makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini semata-mata karena keterbatasan
kemampuan saya sendiri. Oleh karena itu, sayasangat mengharapkan saran dan
kritik yang positif dan membangun dari semua pihak agar makalah ini menjadi
lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang.
Mengetahui,
Safik Riza
|
Nalumsari,
Januari 2015
Uswatun Khasanah
|
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
………………………………………………………………. 1
DAFTAR
ISI …………………………………………………………………………. 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………. 3
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………… 4
1.3 Tujuan ………………………………………………………………………… 4
1.4 Manfaat ………………………………………………………………………. 4
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perusahaan dan Jenisnya
…………………………………………... 5
2.2 Profil Perusahaan, Biodata Pemilik, Sejarah
Berdirinya ………………………. 6
2.3 Aspek Pemasaran ………………………………………………………………. 7
2.4 Aspek Produksi ………………………………………………………………… 12
2.5
Aspek Tehnik dan Teknologi
………………………………………………….. 13
2.6 Aspek Managemen …………………………………………………………….. 14
2.7
Aspek Sumber Daya Manusia
…………………………………………………. 17
2.8
Aspek Keuangan
……………………………………………………………….. 19
2.9 Pengetian Laporan Keuangan
………………………………………………….. 20
BAB
III Hambatan dan Solusi
BAB
IV KEUANGAN
4.1 Laporan Keuangan ……………………………………………………………… 36
BAB
V PENUTUP
5.1 Kesimpulan …………………………………………………………………….. 48
5.2 Saran ……………………………………………………………………………. 50
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dalam
dunia bisnis di masa sekarang ini, akan dapat dirasakan bahwa semakin bergerak
ke arah perkembangan dan kemajuan yang pesat melewati batas ruang, gerak, dan
waktu. Di lain pihak, gelombang globalisasi semakin tak terbendung, sehingga
menyebabkan manusia berlomba-lomba untuk bersaing dalam berbagai bidang,
terutama dalam dunia bisnis. Paduan dari kedua hal tersebut adalah adanya
usaha-usaha manusia untuk bersaing dan saling mempengaruhi dalam berbagai
bidang sesuai dengan perkembangan dan kemajuan globalisasi.Oleh karena itu,
manusia berusaha dan terus mencoba untuk menciptakan sesuatu yang mampu
menguasai dunia bisnis.
Berdasarkan
paduan tersebut, maka manusia-manusia berusaha untuk menerapkan dan
mengimplementasikan persaingan tersebut dalam suatu bentuk usaha, baik secara
individu maupun secara berkelompok.Bentuk usaha tersebut disesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi. Salah satu bentuk usaha
tersebut adalah dengan mendirikan perusahaan (berbisnis), yang dapat diartikan
sebagai sebuah organisasi yang memproses perubahan keahlian dan sumber daya
ekonomi menjadi barang dan / atau jasa yang diperuntukkan bagi pemuasan
kebutuhan para pembeli, serta diharapkan akan memberikan laba kepada para
pemiliknya.
Dalam
suatu perekonomian yang kompleks seperti sekarang ini, orang harus mau
menghadapi tantangan dan resiko untuk mengkombinasikan tenaga kerja, material,
modal, dan manajemen secara baik sebelum memasarkan suatu produk.Oleh karena
itu, sebelum melakukan pengembangan usaha hendaknya dilakukan suatu kajian yang
cukup mendalam dan komprehensif untuk mengetahui layak tidaknya usaha
tersebut.Adapun salah satu alternatif usaha yang kami rasa memenuhi standar
kelayakan bisnis adalah usaha fotokopi, penjilidan, printing, ketik, dan
laminating. Kami mengangkat usaha ini dikarenakan cukup menjanjikan, terutama
karena letaknya yang sangat strategis, yaitu di dekat jalan raya desa Gemiring
Kidul sehingga memudahkan para pelajar, guru dan masyarakat, di mana mereka
sebagai target utama usaha ini. Oleh karena itu, kami akan mencoba menganalisis
usaha ini dari beberapa aspek Studi Kelayakan Bisnis yang akan dipaparkan dalam
pembahasan berikut ini.
I.2 RUMUSAN MASALAH
Dalam
makalah ini ada rumusan masalah, sebagai berikut:
1. Apa pangertian dari perusahaan & apa
saja jenisnya?
2. Apa Profil perusahaan, biodata pemilik,
sejarah berdirinya?
3. Bagaimana Aspek Pemasarannya?
4. Bagaiman Aspek Produksinya?
5. Bagaimana Aspek Tehnik & Teknologi?
6. Bagaiman Aspek Manajemennya?
7. Bagaimana Aspek Sumber Daya Manusia?
8. Apa
pengertian Keuangan Pengertian Laporan Keuangan?
I.3 TUJUAN
Tujuan
dibuatnya makalah ini adlah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi Tugas UAS yang diberikan
oleh Dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Pengantar
2. Untuk mengetahui Laporan Keuangan dalam
perusahaan jasa dan perusahaan dagang
3. Melakukan wawancara mengenai perusahaan
jasa yaitu fotocopy “CEPER.COM”
1.4 MANFAAT
1. Manfaat Ekonomi
-
Meningkatkan
pendapatan/income
-
Membuka
lapangan usaha baru bagi para pencari kerja
-
Meningkatkan
keterampilan bagi karyawan/tenaga kerja
2.Manfaat Sosial
-
Dengan
pemberian Pelayanan yang baik maka akan terjalin keakraban antara Pemilik
usaha, karyawan, dan konsumen/pengguna jasa
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian
Perusahaan & Jenisnya
Perusahaan adalah organisasi yang sumber dayanya (input), seperti bahan
baku dan tenaga kerja diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output)
bagi pelanggan.
Tujuan
setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya, yaitu untuk memaksimalkan
keuntungan.Keuntungan atau laba (profit) adalah selisih antara jumlah yang
diterima perusahaan atas penjualan barang atau jasa kepada pelanggan dengan
jumlah yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan dan menjual barang atau jasa
tersebut.
Jenis-jenis
perusahaan, di antaranya dapat dibedakan menjadi perusahaan jasa, perusahaan
dagang, dan perusahaan industri.
a. Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah perusahaan
yang menghasilkan dan menjual jasa atau pelayanan yang bersifat bukan barang
berwujud fisik kepada pelanggan. Jenis jasa tersebut, antara lain jasa
konsultasi dan profesi, jasa hiburan, jasa keahlian pribadi atau perorangan,
jasa angkutan, jasa penginapan, jasa komunikasi, serta jasa pertanggungan dan
keuangan.
b. Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan
yang membeli barang dagangan nya dari pemasok dan menjualnya kembali kepada
pelanggan tanpa diproses terlebih dahulu atau diubah bentuknya.Contoh
perusahaan dagang, antara lain supermarket, penyalur atau distributor, toko
buku, dan pedagang hasil bumi.
c. Perusahaan Industri
Perusahaan industri adalah
perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi suatu produk yang memiliki manfaat,
kemudian produk tersebut dijual kepada pelanggan. Contoh perusahaan industri,
di antaranya pabrik makanan, tekstil, kerajinan, pertambangan, serta perakitan.
3.2
Profil
Perusahaan, Biodata Pemilik, Sejarah Berdirinya
Profil
Perusahaan
1.Nama Perusahaan : CEPER.COM
2.Bidang Usaha : Pelayanan Jasa
3.Jenis Produk/Jasa : Fotokopi,Laminating, press, Penjilidan,
Rental, Ngeprint, Scan+cuci foto
4.Alamat Perusahaan : Jl.Gemiring Kidul Rt.04 Rw.04
5.Nomor Telepon : 082367897030
6.Alamat Email : ceper.com@yahoo.com
7.Bentuk : Perseorangan
8.Mulai Berdiri : Tahun 2005
Biodata
Pemilik
1.NamaWanda : Safik Riza
2.Jabatan : Pemilik Usaha
3.TTL : Jepara, 12 April 1990
4.Alamat Rumah : Gemiring Kidul
5.Nomor Telepon/HP : 085721221608
6.Alamat Email : -
7.Pendidikan Terakhir : S1 Akuntansi
Sejarah
Berdirinya
Pada
awalnya bapak Safik tidak berfikiran untuk membuka usaha, lama kelamaan
istrinya mempunyai ide untuk membikin usaha yaitu “Fotocopy”, karena saat itu
jarang ada yang membuka usaha fotocopy, usaha bapak Safik ini berdiri tahun
2005 dengan modal 5.000.000. pak Safik mempunyai 2 karyawan, yang beralamat di
desa Gemiring Kidul dan tempatnya snagat strategis. Pada tahun 2009 pak Safik
membeli computer, karena usaha yang sekarang terus berkembang akhirnya pak
Safik membuka cabang II yang berada di desa Jebol, Karena mempunyai dua cabang,
cabang satu dikelola pak Safik, cabang yang satunya lagi dikelola oleh
istrinya.
3.3 Aspek
Pemasaran
Salah satu aspek rencana bisnis yang perlu dikaji
kelayakannya adalah aspek pasar dan pemasaran. Jika pasar yang akan dituju
tidak jelas, prospek bisnis ke depan pun tidak jelas, maka resiko kegagalan
bisnis menjadi besar. Oleh karena itu, sebelum menggarap bisnis hendaknya
dilakukan terlebih dahulu analisis terhadap pasar potensial yang akan dimasuki
oleh produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan. Setelah ditemukan pasar
potensial dan masih terbukanya peluang untuk mengembangkan bisnis tersebut,
maka dapat dilakukan analisis terhadap aspek aspek bisnis yang lainnya.
Beliau memilih untuk mengangkat usaha fotokopi sebagai
salah satu usaha yang memenuhi standar kelayakan bisnis dan dianggap cukup
menjanjikan dikarenakan kalangan mahasiswa membutuhkan jasa fotokopi untuk
menunjang aktivitas perkuliahannya.Oleh karena itu, saya sebagai mahasiswa
sendiri menyadari betapa pentingnya usaha fotokopi ini.Pada kesempatan ini,
beliau mendirikan cabang keduanya. Penjelasan lebih lanjut mengenai aspek pasar
dan pemasaran adalah sebagai berikut :
1. Peluang Pasar
a. Fotokopi,
penjilidan, printing, ketik, dan laminating merupakan aktivitas yang dekat
dengan pelajar dan memang dibutuhkan mahasiswa untuk menunjang kegiatan
perkuliahannya, sehingga kebutuhan pelajar akan usaha ini cukup tinggi.
b “CEPER.COM” terletak di Jalan Gemiring Kidul yang
letaknya berada di pingger jalan, sehingga mudah dikenali dan terjangkau dalam
hal transportasi, karena sebagai jalur keluar masuk kampus dari pintu belakang.
c. Umumnya di lokasi ini masih sedikit usaha yang sejenis
dengan “Fotocopy CEPER.COM”, sehingga masih memberikan peluang atau kesempatan
yang lebih luas untuk menarik pelanggan. Atas dasar itulah, pemilik usaha
berani membuka usaha yang sejenis karena dinilai permintaan akan adanya usaha
ini lebih besar daripada penawaran yang telah tersedia di daerah tersebut.
2. Proyeksi dan
Permintaan Pasar
a. “Fotocopy CEPER.COM” didirikan untuk memenuhi
permintaan para mahasiswa atas kebutuhan fotokopi, penjilidan, printing, ketik,
dan laminating di mana mahasiswa sebagai target pasar utama dari usaha fotokopi
ini. Jadi sasaran pasar usaha ini adalah para mahasiswa (sebagai segmen pasar
yangakan dibidik oleh usaha ini).
b. “Fotocopy CEPER.COM” menyediakan berbagai jasa yang
berhubungan dengan fotokopi dengan harga yang terjangkau dan sesuai dengan
standar harga fotokopi di tempat-tempat lain, bahkan untuk beberapa jenis jasa
ada yang harganya lebih murah bila dibandingkan dengan harga di tempat-tempat
lain.
c. “Fotocopy CEPER.COM” menawarkan konsep tempat
fotokopi yang nyaman, aman, dan profesional dalam bidangnya, sehingga para
konsumen dapat dipastikan akan mendapatkan kualitas pelayanan yang maksimal
dari usaha fotokopi ini. Untuk itu, “Fotocopy CEPER.COM” mempunyai sebuah
slogan untuk mendukung aspek pemasarannyayaitu“KamiMemberikanYangTerbaik”.
3.Persaingan Pasar
a. Dikarenakan masih kurangnya usaha yang sejenis
dalam wilayah tersebut sehingga pesaing di dalam pasar tidak berpengaruh cukup
besar terhadap jalannya usaha fotokopi ini. Hal ini dimanfaatkan sebaik-baiknya
oleh pemilik usaha dengan mendirikan “Fotocopy CEPER.COM”.
b. Dengan sedikitnya pesaing maka secara tidak
langsung akan mempengaruhi jumlah pendapatan dan menghasilkan keuntungan yang
lebih besar bagi “Fotocopy CEPER.COM”. Selain itu, hal ini juga akan membatasi
peluang bisnis bagi pesaing-pesaing baru yang akan membuka usaha yang sejenis.
Hal ini dikarenakan “Fotocopy CEPER.COM” akan menjadi pusat / center baru dalam
memenuhi kebutuhan pasar (konsumen) akan usaha fotokopi dan sekitarnya.
4.Market Share
Dengan
adanya jasa fotokopi dan berbagai kelengkapan yang ditawarkan oleh “Fotocopy
CEPER.COM”, maka hal ini merupakan modal utama untuk merebut pangsa pasar yang
sebelumnya dikuasai oleh tempat-tempat lain ( para pesaing ). Selain itu, salah
satu keunggulan dari “Fotocopy CEPER.COM” adalah delivery service yaitu
“Fotocopy CEPER.COM” menyediakan jasa tambahan berupa pengambilan dan
pengantaran materi yang akan dan sudah
difotokopi,diprint,dijilid,maupundiketik.
Dengan
adanya kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh “Fotocopy CEPER.COM” ini,
diharapkan akan mampu menyerap pangsa pasar para pesaing yang sudah ada / eksis
lebih dahulu dan mampu menghasilkan market share yang menjanjikan hingga
tahun-tahun mendatang. Untuk itu, “Fotocopy CEPER.COM” terus berusaha
memberikan pelayanan yang maksimal dan diharapkan mampu memberikan kepuasan
kepada para pelanggan sehingga usaha fotokopi ini bisa tetap eksis dan
berkembang.
5.
Variasi Jasa dan Harga
Jasa-jasa yang
telah ditawarkan oleh “Fotocopy CEPER.COM” terdiri dari berbagai macam
spesifikasi.Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem harga yang jelas dan
disesuaikan dengan standar tarif yang ada sehingga memudahkan para pelanggan
dalam melakukan order. Variasi jasanya adalah sebagai berikut:
a.Fotokopi
Kertas
putih
· Berat 60 gram : Rp 80 per lembar
· Berat 70 gram : Rp 90 per lembar
· Berat 80 gram : Rp 100 per lembar
- Kertas buram : Rp 60 per lembar
- Kertaswarna : Rp 120 per lembar
- Kertas transparan : Rp 1000 per lembar
· Berat 60 gram : Rp 80 per lembar
· Berat 70 gram : Rp 90 per lembar
· Berat 80 gram : Rp 100 per lembar
- Kertas buram : Rp 60 per lembar
- Kertaswarna : Rp 120 per lembar
- Kertas transparan : Rp 1000 per lembar
b. Print
- Tinta hitam
· Kertas putih : Rp 300 per lembar
· Kertas buram : Rp 250 per lembar
· Kertas warna : Rp 320 per lembar
· Kertas transparan : Rp 1500 per lembar
- Tinta warna
· Kertas putih : Rp 1200 per lembar
· Kertas buram : Rp 1000 per lembar
· Kertas warna : Rp 1500 per lembar
· Kertas transparan : Rp 2500 per lembar
- Tinta hitam
· Kertas putih : Rp 300 per lembar
· Kertas buram : Rp 250 per lembar
· Kertas warna : Rp 320 per lembar
· Kertas transparan : Rp 1500 per lembar
- Tinta warna
· Kertas putih : Rp 1200 per lembar
· Kertas buram : Rp 1000 per lembar
· Kertas warna : Rp 1500 per lembar
· Kertas transparan : Rp 2500 per lembar
c. Jilid
- Lakban soft cover : Rp 2000 per buku
- Spiral hard cove : Rp 3000 per buku
- Lakban soft cover : Rp 2000 per buku
- Spiral hard cove : Rp 3000 per buku
d. Ketik
- Tanpa jangka waktu : Rp 2000 per lembar
- Dengan jangka waktu : Rp 2500 per lembar
- Tanpa jangka waktu : Rp 2000 per lembar
- Dengan jangka waktu : Rp 2500 per lembar
e. Laminating : Rp 250 per cm
f. Pressmika : Rp 250 per cm
f. Pressmika : Rp 250 per cm
6. Promosi Pasar
Promosi pasar (iklan) yang dilakukan oleh “CEPER.COM”adalah melalui :
a. Selebaran
Promosi pasar (iklan) yang dilakukan oleh “CEPER.COM”adalah melalui :
a. Selebaran
Dengan
menyebarkan iklan berupa lembaran-lembaran kertas tentang “CEPER.COM”, maka
diharapkan masyarakat tertarik mencoba dan menjadi pelanggan.Selebaran ini
biasanya disebarkan di toko “CEPER.COM” itu sendiri.
b. Pamflet
“CEPER.COM” membuat pamflet yang
berukuran 1,5 m x 0,5 m dan dipasang persis di depan toko fotokopi, sehingga
memudahkan masyarakat untuk menemukan lokasinya dan bisa menjadi salah satu
alat untuk menarik perhatian masyarakat akan keberadaan “CEPER.COM” tersebut.
c. Dari mulut ke mulut
Cara ini merupakan cara yang paling
mudah untuk dilakukan sehingga paling sering dilakukan oleh “CEPER.COM” dan
memang terbukti efektif untuk promosi.
7. Saluran Distribusi
“CEPER.COM”
menggunakan channel distribusi langsung yaitu dari produsen langsung kepada
konsumen, sehingga memudahkan dalam melayani para pelanggan dan meninggalkan
kesan terlalu rumit / ribet. Selain itu, “CEPER.COM” menerima order 24 jam
fullday service dan delivery service untuk order di atas jam 21.00 WIB.
“CEPER.COM” mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi dalam pelaksanaan
usahanya. Salah satunya implementasi dan penerapannya adalah dengan cukup sms
atau telpon dan memberitahukan nama-alamat ke nomor telpon yang tertera, order
bisa diambilkan dan diantarkan. Untuk sementara waktu, layanan tersebut hanya
dapat dinikmati untuk order minimal Rp 20.000.
8. Segmentasi, Target,
dan Posisi Pasar
“CEPER.COM”
membuat segmentasi pasar yang ditujukan untuk semua kalangan masyarakat dan
disesuaikan dengan daya beli masyarakat.Diharapkan segmen “CEPER.COM” secara
efektif dapat dicapai dan dilayani dengan maksimal. Karena ini adalah kegiatan
bisnis dengan target pasar utama adalah kalangan mahasiswa, maka ditargetkan
usaha fotokopi bisa memberikan keuntungan yang signifikan.
“Fotocopy
CEPER.COM” berusaha memposisikan dirinya dengan keunggulan kompetitif dalam
produk, pelayanan, personil, dan citra / image yang positif baik di mata
konsumen maupun pesaing.Salah satu caranya dengan memberikan nilai mutu dan
pelayanan yang lebih baik daripada tawaran pesaing, sehingga “Fotocopy
CEPER.COM” dapat mencapai kinerja yang maksimal dan kepuasan konsumen /
pelanggan yang terpenuhi.
3.3
Aspek Produksi
1. Lokasi Usaha
Adapun
lokasi yang dirasa cukup potensial / menjanjikan sebagai tempat didirikannya
“Fotocopy CEPER.COM” yaitu Jalan Gemiring Kidul.Hal ini dikarenakan lokasi
tersebut dinilai cukup strategis dan representatif karena lokasinya terletak di
pinggir jalan, serta sebagai akses jalan keluar masuk para pelajar, guru dan
masyarakat. Para mahasiswa dalam usaha “Fotocopy CEPER.COM” ini berfungsi
sebagai target pasar yang diutamakan.
2. Luas Lahan
Luas produksi “Fotocopy CEPER.COM” meliputi sebuah bangunan yang lahannya tidak terlalu luas namun dinilai tetap representatif, yaitu berukuran 5 m x 5 m. Dikarenakan usaha ini merupakan jenis usaha kecil maka tidak diperlukan lahan produksi yang terlalu luas, namun diusahakan / dicoba untuk digunakan / ditata dengan sebaik-baiknya. Tetapi dengan luas produksi yang bisa dibilang tidak cukup luas ini, “Fotocopy CEPER.COM” mengusahakan untuk mengoptimalkan manfaat dari bangunan tersebut.Hal itu dikarenakan bangunan yang digunakan ini memberlakukankan sistem sewa / kontrak tahunan dan dilakukan dengan tujuan untuk mendukung penjualan jasa yang ditawarkan dan sebagai salah satu investasi tetap usaha tersebut.
2. Luas Lahan
Luas produksi “Fotocopy CEPER.COM” meliputi sebuah bangunan yang lahannya tidak terlalu luas namun dinilai tetap representatif, yaitu berukuran 5 m x 5 m. Dikarenakan usaha ini merupakan jenis usaha kecil maka tidak diperlukan lahan produksi yang terlalu luas, namun diusahakan / dicoba untuk digunakan / ditata dengan sebaik-baiknya. Tetapi dengan luas produksi yang bisa dibilang tidak cukup luas ini, “Fotocopy CEPER.COM” mengusahakan untuk mengoptimalkan manfaat dari bangunan tersebut.Hal itu dikarenakan bangunan yang digunakan ini memberlakukankan sistem sewa / kontrak tahunan dan dilakukan dengan tujuan untuk mendukung penjualan jasa yang ditawarkan dan sebagai salah satu investasi tetap usaha tersebut.
4.
Lay
Out
“Fotocopy CEPER.COM” mengutamakan pelayanan kepada pelanggan agar merasa nyaman dan aman jika berada dalam lokasi tersebut. Oleh karena itu, lay out dirancang dengan serapi dan sebersih mungkin sehingga bisa memberikan kesan good looking dan interesting kepada para pelanggan. Sudah disadari bahwa lay out / keadaan lokasi merupakan salah satu faktor pendukung usahanya. Dengan demikian, konsumen / pelanggan akan merasa puas (satisfy) terhadap pelayanan “Fotocopy CEPER.COM”.
“Fotocopy CEPER.COM” mengutamakan pelayanan kepada pelanggan agar merasa nyaman dan aman jika berada dalam lokasi tersebut. Oleh karena itu, lay out dirancang dengan serapi dan sebersih mungkin sehingga bisa memberikan kesan good looking dan interesting kepada para pelanggan. Sudah disadari bahwa lay out / keadaan lokasi merupakan salah satu faktor pendukung usahanya. Dengan demikian, konsumen / pelanggan akan merasa puas (satisfy) terhadap pelayanan “Fotocopy CEPER.COM”.
3.4 Aspek Teknik & Tehnologi
1. Teknologi Yang Digunakan
Peralatan-peralatan yang digunakan oleh “Fotocopy CEPER.COM” terdiri dari berbagai spesifikasi antara lain adalah sebagai berikut :
a. Mesin fotokopi 3 buah
b. Mesin jilid 1 buah
c. Mesin potong kertas 1 buah
d. Mesin laminating 1 buah
e. Mesin pressmika 1 buah
f. Komputer 1 buah
g. Printer 1 buah
h. Scanner 1 buah
Sedangkan berbagai
macam bahan-bahan yang digunakan oleh “Fotocopy CEPER.COM” antara lain adalah
sebagai berikut :
a. Kertas putih berbagai ukuran, ketebalan, dan berat
b. Kertas buram
c. Kertas warna soft cover dan hard cover
d. Kertas transparan
e. Tinta hitam dan tinta warna
f. Lakban dan spiral
2. Pengadaan Bahan Baku / Material
a. Kertas putih berbagai ukuran, ketebalan, dan berat
b. Kertas buram
c. Kertas warna soft cover dan hard cover
d. Kertas transparan
e. Tinta hitam dan tinta warna
f. Lakban dan spiral
2. Pengadaan Bahan Baku / Material
“Fotocopy
CEPER.COM” melakukan pengadaan bahan baku untuk fotokopi yang berasal dari
bahan-bahan yang berkualitas dan terjamin kebersihannya. Bahan baku diambil
langsung dari pemasok yang sudah berpengalaman dan mempunyai stok yang besar,
sehingga terhindar dari kelangkaan bahan dan bisa memenuhi keseluruhan
kebutuhan bahan baku “Fotocopy CEPER.COM”.
3. Penjadwalan / Scheduling
“Fotocopy
CEPER.COM” menentukan penjadwalan berdasarkan kebutuhan konsumen dengan sistem
full day. Untuk pelayanan toko, mulai buka pada jam 08.00 WIB dan tutup pada
jam 21.00 WIB. Untuk pelayanan order, “Fotocopy CEPER.COM” siap melayani selama
24 jam.
4. Manajemen Persediaan
4. Manajemen Persediaan
“Fotocopy
CEPER.COM” mempunyai persediaan yang telah diatur seefektif dan seefisien
mungkin sehingga dapat terpenuhi jika dibutuhkan sewaktu-waktu dan menghindari
kenaikan harga bahan baku yang nantinya akan merugikan usaha tersebut.
Misalnya, “Fotocopy CEPER.COM” mempunyai persediaan bahan baku yang mencukupi
kebutuhan 1 bulan yaitu kertas putih kurang lebih sebanyak 50 hingga 70 rim dan
tinta hitam kira-kira sebanyak 8 suntikan. Dengan demikian, dapat
mengantisipasi jika sewaktu-waktu “Fotocopy CEPER.COM” mendapatkan order yang
lebih banyak dari biasanya dan juga menghindari kekurangan bahan baku
(kehabisan stok kertas).
5. Kebutuhan Tenaga Kerja
5. Kebutuhan Tenaga Kerja
“Fotocopy
CEPER.COM” membutuhkan para tenaga kerja yang memiliki kompetensi,
profesionalitas, loyalitas, dan mampu memberikan pelayanan (service) yang
memuaskan konsumen. Untuk sementara ini, total karyawan yang dimiliki oleh
“Fotocopy CEPER.COM” adalah 4 orang karyawan dengan spesifikasinya adalah 2 orang
yang bertugas untuk melayani kebutuhan konsumen,tapi 2 orang beda cabang. Dengan
komposisi karyawan sebagaimana di atas, diharapkan “Fotocopy CEPER.COM” dapat
memberikan pelayanan yang maksimal kepada para konsumen.
3.5 Aspek Manajemen
Dalam
memulai usaha yang baru didirikan, maka tahap selanjutnya akan dapat
ditindaklanjuti dengan melalui pembangunan proyek bisnis dan implementasi
secara rutin. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu manajemen yang handal dalam
melaksanakannya dan memiliki kemampuan untuk mengatur / memanage segala sesuatu
yang berhubungan dengan usaha tersebut, mulai dari aktivitas / kegiatan yang
telah dilakukan, sedang dilakukan, maupun akan dilakukan oleh usaha tersebut.
Dengan demikian, dapat digunakan pendekatan-pendekatan untuk mengkaji layak
tidaknya bisnis tersebut dalam Studi Kelayakan Bisnis. Dalam penjelasan selanjutnya,
akan dikemukakan 4 pendekatan strategis dalam aspek manajemen yang berlaku
yaitu sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
1. Perencanaan (Planning)
Sisi
Pendekatan Perencanaan “Fotocopy CEPER.COM” menggunakan pendekatan kombinasi
dalam pembuatan suatu perencanaan yaitu Pendekatan Atas-Bawah (Top-Down) dan
Pendekatan Bawah-Atas (Bottom-Up) dengan prosentase yang relatif seimbang
antara keduanya.Dengan pendekatan ini, diharapkan pemilik “Fotocopy CEPER.COM”
dapat memberikan petunjuk perencanaan usaha secara garis besar kepada para
karyawannya.Sedangkan perencanaan detailnya diserahkan kepada kreativitas para
karyawan dengan tetap mematuhi aturan yang ada, sehingga tercipta hubungan
komunikasi yang baik dan feedback yang seimbang antara pemilik dengan para
karyawan.Sisi Jangka Waktu dan Tingkatan Manajemen jika dilihat dari waktu yang
digunakan untuk pengaplikasian suatu rencana usaha, “Fotocopy CEPER.COM”
menerapkan Perencanaan Jangka Pendek dengan jangka waktu paling lama yaitu 1
tahun. Oleh karena itu, “Fotocopy CEPER.COM” membuat perencanaan yang terinci,
terukur, konkret, dan tepat sasaran yang harus dicapai dalam jangka waktu
pendek sehingga tidak salah dalam menerapkan strategi
Sedangkan
dilihat dari sisi tingkatan manajemen, “Fotocopy CEPER.COM” menerapkan
Perencanaan Operasional / Produksi yaitu lebih mengarah pada bidang fungsional
usaha dalam melaksanakan kegiatan usahanya sehari-hari. Hal ini bertujuan untuk
memperjelas strategi usaha utama yang lebih spesifik dan konsisten, yang juga
akan menentukan masa hidup / eksistensi dari “Fotocopy CEPER.COM” di masa
mendatang.
Sisi Program Kerja “Fotocopy CEPER.COM” berusaha melaksanakan aktivitas produksi untuk mencapai target dan omzet yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam pemasarannya, “Fotocopy CEPER.COM” merencanakan untuk memperluas area usaha hingga ke kecamatan Nalumsari.Keuangan “Fotocopy CEPER.COM” dirancang efektif dan efisien, sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya deviasi/ penurunan biaya. “Fotocopy CEPER.COM” memperkirakan penambahan jumlah karyawan di masa mendatang, sehingga akan dibutuhkan spesifikasi kerja (job spesification) yang jelas sedini mungkin.
Sisi Program Kerja “Fotocopy CEPER.COM” berusaha melaksanakan aktivitas produksi untuk mencapai target dan omzet yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam pemasarannya, “Fotocopy CEPER.COM” merencanakan untuk memperluas area usaha hingga ke kecamatan Nalumsari.Keuangan “Fotocopy CEPER.COM” dirancang efektif dan efisien, sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya deviasi/ penurunan biaya. “Fotocopy CEPER.COM” memperkirakan penambahan jumlah karyawan di masa mendatang, sehingga akan dibutuhkan spesifikasi kerja (job spesification) yang jelas sedini mungkin.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Langkah Pengorganisasian:
Tujuan
utama usaha “Fotocopy CEPER.COM” adalah mendapatkan keuntungan / laba / profit
yang sebesar-besarnya dengan memberikan kepuasan maksimal kepada pelanggan.Jadi
motivasi utama dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh “Fotocopy CEPER.COM”
adalah keuntungan. Oleh karena itu, “Fotocopy CEPER.COM” harus dapat melayani
para konsumen / pelanggan dengan cara yang menguntungkan untuk kelangsungan
hidup usaha tersebut dalam jangka panjang, selain juga harus selalu mengetahui
kesempatan-kesempatan baru untuk memuaskan keinginan dan memenuhi kebutuhan
pelanggan.
“Fotocopy
CEPER.COM” menerapkan koordinasi antar unit usaha sehingga tercipta pembagian
kerja yang seimbang serta pelimpahan wewenang yang jelas dan tepat. Struktur
Organisasi “Fotocopy CEPER.COM” mengatur usaha dan sub unitnya agar sejalan
dengan tujuan usaha, kemampuan sumber daya yang dimiliki, dan kondisi
lingkungan usaha baik internal maupun eksternal. Struktur “Fotocopy CEPER.COM”
disusun secara sederhana, yaitu pemilik usaha berada di posisi paling atas,
selaku pimpinan usaha tersebut.Lalu di bawahnya diikuti para karyawan selaku
pelaksana di mana masing-masing karyawan melakukan aktivitas yang telah
ditentukan.
3. Pengarahan (Actuating)
3. Pengarahan (Actuating)
“Fotocopy
CEPER.COM” mengkaji Pengarahan dari sisi seperti : fungsi pengarahan yang harus
terpenuhi serta sikap dan perilaku pemimpin yang hendaknya memenuhi kriteria
agar dapat mengarahkan bawahannya. Oleh karena itu, pemilik “Fotocopy CEPER.COM”
berusaha menggunakan kekuasaan secara positif terutama dalam mengambil
keputusan, sehingga dapat memberikan arahan dan motivasi kepada para karyawan
untuk selalu memberikan pelayanan yang memuaskan pelanggan.Dengan pengarahan
ini, diharapkan terjalin koordinasi yang baik antara pemilik “Fotocopy
CEPER.COM” dengan karyawannya.
4. Pengendalian (Controling)
4. Pengendalian (Controling)
Pengendalian
yang dilakukan oleh “Fotocopy CEPER.COM” untuk memastikan apakah aktivitas yang
dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Oleh karena itu,
“Fotocopy Mantab Jaya” menerapkan pelaporan pengawasan, sehingga dapat mencegah
terjadinya penyimpangan dan menjamin diberlakukannya tindakan korektif /
perbaikan atas kesalahan yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi.
Metode pengawasan yang berlaku di “Fotocopy CEPER.COM” bersifat fleksibel, dinamis, dan ekonomis sehingga bisa dilakukan kapan saja dengan mengutamakan implementasi solusi dan evaluasi.“Fotocopy Mantab Jaya” menerapkan sistem pengendalian yang efektif yaitu akurat, tepat waktu, strategis, relistis, dan objektif.Dengan pengendalian ini, diharapkan “Fotocopy CEPER.COM” mampu mengimplementasikan usaha secara layak dan mampu memuaskan pelanggan.
Metode pengawasan yang berlaku di “Fotocopy CEPER.COM” bersifat fleksibel, dinamis, dan ekonomis sehingga bisa dilakukan kapan saja dengan mengutamakan implementasi solusi dan evaluasi.“Fotocopy Mantab Jaya” menerapkan sistem pengendalian yang efektif yaitu akurat, tepat waktu, strategis, relistis, dan objektif.Dengan pengendalian ini, diharapkan “Fotocopy CEPER.COM” mampu mengimplementasikan usaha secara layak dan mampu memuaskan pelanggan.
3.6 Aspek Sumber Daya Manusia
Studi
aspek sumber daya alam (SDM) bertujuan untuk mengetahui apakah dalam
pembangunan dan implementasi bisnis diperkirakan layak atau sebaliknya dilihat
dari ketersediaan sumber daya manusia. Rencana bisnis yang akan diimplementasikan
melalui pembangunan proyek bisnis secara rutin memerlukan kelayakan aspek
sumber daya manusianya. Keberadaan sumber daya manusia hendaknya dianalisis
untuk mendapatkan jawaban apakah sumber daya alam yang diperlukan untuk
pembangunan maupun pengimplementasian bisnis dapat dimiliki secara layak atau
sebaliknya. Kajian aspek ini meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Perencanaan SDM
Kesuksesan
suatu perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sebuah proyek bisnis tergantung
pada SDM yang solid. Oleh karena itu, “Fotocopy CEPER.COM” berusaha untuk
membangun sebuah tim kerja yang efektif dan selaras, dengan mengembangkan
kemampuan teknis, strategis, dan manajerial bagi seluruh karyawannya, sehingga
tercipta suatu kinerja tim yang handal dan dinamis.
“Fotocopy
CEPER.COM” menyesuaikan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dengan rencana
menyeluruh yang telah ditentukan, dengan meningkatkan pendayagunaan karyawan
yang ada sekarang. Untuk sementara ini, “Fotocopy CEPER.COM” mempekerjakan 4
karyawan dengan rincian 2 orang perempuan dan 2 orang perempuan lagi dicabang
yang satunya. Setiap karyawan sudah mempunyai spesifikasi kerjanya
masing-masing, sehingga diharapkan tidak terjadi tumpang tindih dalam
pelaksanaan kerjanya.
2. Analisis Pekerjaan (Job Analysis)
Setiap
pekerjaan yang disusun dalam “Fotocopy CEPER.COM” telah dianalisis oleh pemilik
untuk dilaksanakan karyawan, sehingga menghindari missing work. “Fotocopy
CEPER.COM” mempekerjakan 4 orang dengan spesifikasinya adalah :
a. 2 orang karyawan perempuan bekerja melayani kebutuhan konsumen
b. 2 orang karyawan perempuan juga melayani kebutuhan konsumen tapi cabang yang sayunya.
a. 2 orang karyawan perempuan bekerja melayani kebutuhan konsumen
b. 2 orang karyawan perempuan juga melayani kebutuhan konsumen tapi cabang yang sayunya.
Dalam
hal ini, Sedangkan karyawan perempuan, difokuskan pada pekerjaan yang
membutuhkan ketelatenan dan keterampilan.Asal sumber tenaga kerja yaitu dari
daerah sendiri Nalumsari.Hal ini dikarenakan “Fotocopy CEPER.COM” ingin
memberikan kesempatan / peluang kepada penduduk sekitar untuk memperoleh
pekerjaan.
Selain itu, juga dipikirkan untuk efisiensi dan efektivitas dalam hal biaya, waktu, dan tenaga kerja. Jika tenaga kerja berasal dari daerah sendiri, maka biasanya mudah dalam pengaturan jadwal / scheduling serta muncul rasa solidaritas yang tinggi dan keakraban karena berasal dari latar belakang daerah yang sama.
Selain itu, juga dipikirkan untuk efisiensi dan efektivitas dalam hal biaya, waktu, dan tenaga kerja. Jika tenaga kerja berasal dari daerah sendiri, maka biasanya mudah dalam pengaturan jadwal / scheduling serta muncul rasa solidaritas yang tinggi dan keakraban karena berasal dari latar belakang daerah yang sama.
3. Rekruitmen, Seleksi, dan Orientasi
“Fotocopy
CEPER.COM” mencari karyawan yang disesuaikan dengan kebutuhan, dengan melakukan
sistem rekruitmen yang jelas dan terbuka.“Fotocopy CEPER.COM” mengusahakan
untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan spesifikasi kerja yang telah
ditentukan.Hal ini terutama diterapkan untuk karyawan yang bekerja melayani
permintaan konsumen. Selanjutnya dalam proses seleksi, “Fotocopy CEPER.COM”
mengutamakan mereka-mereka yang dianggap paling tepat dengan kriteria yang
telah ditetapkan dan jumlah yang dibutuhkan. Kemudian dilanjutkan dengan
orientasi pada karyawan yang telah diterima, yang bertujuan untuk
memperkenalkan karyawan kepada situasi, lingkungan, dan kelompok kerjanya,
sehingga terjadi proses sosialisasi.
4. Prestasi Kerja dan Kompensasi
Hasil
penilaian prestasi kerja karyawan ditentukan oleh kinerja yang telah
dilaksanakan.Pemilik “Fotocopy CEPER.COM” menilai prestasi karyawan dengan
menggunakan ukuran yang dapat diandalkan, praktis, dan memiliki standar.Untuk
meningkatkan prestasi kerja karyawan, “Fotocopy CEPER.COM” memberikan
kompensasi sebagai balas jasa untuk kerja mereka baik imbalan yang bersifat
finansial / langsung maupun nonfinansial / tidak langsung.Yang berhak
mendapatkan kompensasi tambahan adalah karyawan yang mampu bekerja secara baik,
memberikan pencapaian yang maksimal, dan mampu mencapai standar kerja yang
telah ditentukan oleh pemilik “Fotocopy CEPER.COM”.
5. Keselamatan Kerja
Pemilik
“Fotocopy CEPER.COM” memberikan pembinaan kepada karyawan untuk selalu meningkatkan
kualitas keselamatan kerja dan kesehatan kerja.Hal ini bertujuan untuk
mengembangkan perilaku kerja yang aman, nyaman, tenang, dan mencegah
kecelakaan.Hal ini dikarenakan dalam melakukan pekerjaan seringkali ditemukan
resiko-resiko kerja yang telah disadari sebelumnya, tetapi kadang-kadang tidak
diperhatikan dan diacuhkan saja oleh para tenaga kerja. Oleh karena itu,
diberlakukan suatu standar keselamatan kerja yang perlu dan harus ditegakkan
secara tegas untuk menghindari gangguan dan kecelakaan yang bisa terjadi
sewaktu-waktu selama proses bekerja berlangsung.
Sedangkan
kesehatan kerja meliputi kesehatan kerja dan kesehatan mental, yang bisa saja
terganggu karena adanya penyakit dan stres.
Misalnya, para karyawan “Fotocopy CEPER.COM” menggunakan pelindung tangan (hand skon) dalam melaksanakan pekerjaannya. Hal ini untuk menghindari terjadinya goresan atau luka yang ditimbulkan akibat gesekan kertas atau alat-alat kerja lainnya, yang nantinya akan mengganggu dan menghambat kinerja para karyawan. Dengan adanya program keselamatan kerja dan kesehatan kerja yang diterapkan oleh “Fotocopy CEPER.COM”, maka diharapkan para karyawan “Fotocopy CEPER.COM” menjadi lebih produktif karena jarang tidak masuk kerja karena sakit atau mengalami kecelakaan kerja.Oleh karena itu, selalu diusahakan untuk menanamkan dan meyakinkan para karyawan untuk selalu memenuhi standar keselamatan kerja dan kesehatan kerja yang telah ditentukan oleh sebelumnya, sehingga kinerja karyawan dapat maksimal.
Misalnya, para karyawan “Fotocopy CEPER.COM” menggunakan pelindung tangan (hand skon) dalam melaksanakan pekerjaannya. Hal ini untuk menghindari terjadinya goresan atau luka yang ditimbulkan akibat gesekan kertas atau alat-alat kerja lainnya, yang nantinya akan mengganggu dan menghambat kinerja para karyawan. Dengan adanya program keselamatan kerja dan kesehatan kerja yang diterapkan oleh “Fotocopy CEPER.COM”, maka diharapkan para karyawan “Fotocopy CEPER.COM” menjadi lebih produktif karena jarang tidak masuk kerja karena sakit atau mengalami kecelakaan kerja.Oleh karena itu, selalu diusahakan untuk menanamkan dan meyakinkan para karyawan untuk selalu memenuhi standar keselamatan kerja dan kesehatan kerja yang telah ditentukan oleh sebelumnya, sehingga kinerja karyawan dapat maksimal.
3.7 Aspek
Keuangan
Studi
aspek keuangan bertujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas
proyek usaha, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya rencana usaha yang
dimaksud.Keuangan usaha dianalisis untuk menentukan rencana investasi melalui
perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara
pengeluaran dan pendapatan. Karena “Fotocopy CEPER.COM” merupakan usaha kecil
maka aspek keuangannya pun dibuat secara sederhana dengan jumlah dana yang
tidak terlalu besar.
Selain
itu, juga disusun laporan perubahan kas (cash flow statement) untuk menunjukkan
perubahan kas selama satu periode tertentu serta mampu memberikan alasan
mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan darimana sumber-sumber kas
tersebut dan penggunaannya.
3.8 Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 (Ikatan
Akuntan Indonesia: (Revisi 2009) mengatakan bahwa :
“Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari
posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.Tujuan laporan keuangan
adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan
arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan
dalam pembuatan keputusan ekonomi.Laporan keuangan juga menunjukkan hasil
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan
kepada mereka”.
Menurut Munawir dalam buku Analisa Laporan Keuangan (2004:5)
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah :
“Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode suatu
perusahaan.Kedua daftar itu adalah Neraca atau daftar posisi keuangan dan
daftar pendapatan atau daftar Rugi-Laba.Pada waktu akhir-akhir ini sudah
menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga
yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tidak dibagikan (laba yang
ditahan)”.
Berdasarkan kutipan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
laporan keuangan di perusahaan yang utama yaitu Neraca dan Laporan Laba-Rugi,
sedangkan laporan keuangan lainnya hanya merupakan laporan pelengkap yang
bersifat membantu untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut.
Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Kasmir, dalam bukunya “Analisis Laporan Keuangan”
(2012; 11), berikut ini beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan
keuangan yaitu :
- Memberikan informasi tentang jenis dan juga aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini.
- Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini.
- Memberikan informasi tentang jenis dan julmlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu.
- Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan pada periode tertentu
- Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada aktiva, pasiva dan modal perusahaan.
- Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode
- Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.
- Informasi keuangan lainnya.
Sifat Laporan Keuangan
Sifat
laporan keuangan menurut Munawir, dalam bukunya “Analisa Laporan Keuangan”
(2007; 6), diantaranya :
Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud
untuk memberikan gambaran kemajuan (progress report) secara periodik
yang dilakukan oleh pihak management yang bersangkutan.Laporan keuangan terdiri
dari data-data yang merupakan hasil dari kombinasi antara fakta yang telah
dicatat, prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan dalam akuntansi serta pendapat
pribadi.
- Fakta-fakta yang telah dicatat (recorderfact)
Laporan keuangan dibuat berdasarkan fakta dari catatan
akuntansi, pencatatan dari pos-pos ini merupakan catatan historis dari
peristiwa yang telah terjadi dimasa lampau dan jumlah uang yang tercatat
dinyatakan dalam harga pada waktu terjadinya peristiwa tersebut.Dengan sifat
yang demikian maka laporan keuangan tidak dapat mencerminkan posisi keuangan
dari suatu perusahaan dalam kondisi perekonomian paling akhir.
2.Prinsip dan kebiasaan di dalam akuntansi
Data yang dicatat didasarkan pada prosedur maupun
anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim,
di dalam akuntansi juga digunakan prinsip atau anggapan-anggapan yang
melengkapi konvensi-konvensi atau kebiasaan yang digunakan antara lain :
Bahwa perusahaan akan tetap berjalan sebagai suatu yang going
concern atau kontinuitas usaha konsep ini menganggap bahwa perusahaan akan
berjalan terus, konsekwensinya bahwa jumlah-jumlah yang tercantum dalam laporan
bukanlah nilai realisasi jika aktiva tersebut dijual.
·
Pendapat pribadi, dimaksudkan bahwa
walaupun pencatatan akuntansi telah diatur oleh dalil-dalil dasar yang telah
ditetapkan yang sudah menjadi standar praktek pembukuan, namun penggunaan
tersebut tergantung oleh akuntan atau pihak management perusahaan yang
bersangkutan misalnya dalam menentukan nilai persediaan itu tergantung pendapat
pribadi management serta berdasar pengalaman masa lalu.
Karakteristik Kualitatif Laporan
Keuangan
Karakteristik
kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan
berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok
yaitu :
Dapat Dipahami
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat
dipahmi peserta dan bentuk serta istilahnya disesuaikan dengan batas para
pengguna.
Relevan
laporan keuangan dianggap jika informasi yang disajikan
didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna.
Keandalan
informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang
menyesatkan dan kesalahan material.
Dapat diperbandingkan
informasi
yang disajikan akan lebih berguna bila dapat diperbandingkan dengan laporan
keuangan pada periode sebelumnya.
Keterbatasan laporan keuangan
Keterbatasan
laporan keuangan menurut Munawir, dalam bukunya “Analisa Laporan Keuangan” (2007;
9), diantaranya :
- Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan interim report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) bukan laporan yang final. Laporan keuangan tidak menjunjukkan nilai likwidasi atau realisasi dimana dalam pembuatannya terdapat pendapat-pendapat pribadi yang telah dilakukan oleh akuntan atau management yang bersangkutan.
- Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatan bersifat pasti dan tepat. Angka yang tercantum dalam laporan keuangan hanya merupakan nilai buku (book value) yang belum tentu sama dengan harga pasar sekarang maupun nilai gantinya.
- Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu, dimana daya beli (purchasing power) uang tersebut semakin menurun, dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukkan atau mencerminkan unit yang dijual semakin besar.
- Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang (dikwantifisir).
Bentuk-bentuk laporan keuangan
1.
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Pengertian neraca menurut Sofyan Syafri Harahap, dalam
bukunya “Analisis Kritis atas Laporan Keuangan” (2010, 107), adalah suatu
laporan yang menggambarkan posisi aktiva, kewajiban dan modal pada saat
tertentu.Laporan ini bisa disusun setiap saat dan merupakan opname
situasi posisi keuangan pada saat itu.
Menurut Kasmir, dalam bukunya, “Analisis Laporan Keuangan”
(2008; 35), dalam menyusun neraca, perusahaan dapat menggunakan beberapa bentuk
sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya.Disamping itu, bentuk neraca yang dipilih
sesuai dengan aturan dan kelaziman yang berlaku.Artinya penyusunan neraca
didasarkan kepada bentuk yang telah distandarisasi, terutama untuk tujuan pihak
luar perusahaan.
Dalam
praktiknya terdapat beberapa bentuk neraca, yaitu :
1.
Bentuk Skontro (Account form), merupakan neraca yang bentuknya seperti
huruf “T”.Oleh karena itu sering juga disebut T Form.Dalam bentuk ini neraca
dibagi kedalam dua posisi, yaitu disebelah kiri berisi aktiva dan sebelah kanan
yang berisi kewajiban dan modal.
2.
Bentuk Vertikal (Report form). Dalam bentuk laporan isi neraca disusun
mulai dari atas terus kebawah, yaitu mulai dari aktiva lancar seperti kas,
bank, efek, ialah komponen aktiva tetap,komponen aktiva lainnya, komponen
kewajiban lancar, komponen utang jangka panjang dan terakhir adalah komponen
modal (ekuitas).
Neraca
terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :
a.
Aktiva
Pengertian
aktiva menurut Munawir, Akuntan dalam bukunya Analisa Laporan Keuangan (2007; 14),
adalah aktiva yang tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang belum
dialokasikan (deffered charges) atau biaya yang masih harus dialokasikan
pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya (intangible
assets).
Aktiva
diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu :
1. Aktiva Lancar
Adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan
untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer
dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan
perusahaan yang normal). Berikut ini terdapat lima unsur pokok dari aktiva
lancar, yaitu :
Kas yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan.
Dan pengertian kas adalah check yang diterima dari para pelanggan dan
simpanan perusahaan di bank dalam bentuk giro atau demand deposit, yaitu
simpanan di bank yang dapat diambil kembali (dengan menggunakan check atau
bilyet) setiap saat diperlukan oleh perusahaan.
- Investasi jangka pendek (surat-surat berharga) yang sifatnya sementara (jangka pendek) dengan maksud memanfaatkan uang kas untuk sementara belum dibutuhkan dalam operasi.
- Piutang penghasilan (tagihan) atau penghasilan yang harus diterima adalah salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang berhutang pada seseorang, suatu perusahaan atau suatu organisasi untuk barang dan layanan yang telah diberikan pada konsumen tersebut. Hal ini biasanya dilakukan dengan membuat tagihan dan mengirimkan tagihan tersebut kepada konsumen yang akan dibayar dalam suatu tanggal waktu yang disebut termin kredit atau pembayaran.
- Persediaan adalah semua barang-barang yang diperdagangkan yang sampai tanggal neraca masih di gudang atau masih belum laku terjual.
- Persekot atau biaya dibayar dimuka adalah pengeluaran untuk memperoleh jasa atau prestasi dari pihak lain.
2. Aktiva Tidak Lancar
Adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen
atau jangka panjang (mempunyai unsur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak
akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan). Dan berikut ini
terdapat lima unsur pokok dari aktiva tidak lancar yaitu :
- Investasi Jangka panjang, bagi perusahaan yang cukup besar dalam arti mempunyai kekayaan atau modal yang cukup atau sering melebihi yang dibutuhkan maka perusahaan ini dapat menanamkan modalnya dalam investasi jangka panjang diluar usaha pokoknya, seperti : saham dari perusahaan lain atau obligasi.
- Aktiva Tetap adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang pisiknya nampak (konkrit), seperti : tanah, bangunan, mesin, inventaris, kendaraan dan kelengkapan lainnya.
- Aktiva Tetap Tidak Berwujud (Intangible Fixed Assets), adalah kekayaan perusahaan yang secara pisik tidak tampak, tetapi merupakan suatu hak yang mempunyai nilai dan dimiliki oleh perusahaan, seperti : hak cipta, merk dagang, goodwill.
- Beban Yang Ditangguhkan adalah menunjukkan adanya pengeluaran atau biaya yang mempunyai manfaat jangka panjang (lebih dari satu tahun), atau suatu pengeluaran yang akan dibebankan juga pada periode-periode berikutnya, seperti : biaya pemasaran, biaya penelitian, biaya pembukaan perusahaan.
- Aktiva Lain-Lain adalah aktiva perusahaan yang tidak dapat atau belum dapat dimasukkan dalam klasifikasi-klasifikasi sebelumnya. Seperti : gedung dalam proses, tanah dalam penyelesaian.
b.
Hutang
Menurut Munawir, dalam bukunya “Analisa Laporan Keuangan”
(2007; 18), hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain
yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal
perusahaan yang berasal dari kreditor. Hutang atau kewajiban perusahaan
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
- Hutang Lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.
Hutang lancar meliputi : hutang dagang, hutang wesel, hutang
pajak, biaya yang masih harus dibayar, hutang jangka panjang yang segera jatuh
tempo, penghasilan yang diterima dimuka.
2. Hutang
Jangka Panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannnya
(jatuh temponya) masih jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal
neraca), yang meliputi : hutang obligasi, hutang hipotik, pinjaman jangka
panjang yang lain.
c.
Modal
Menurut Munawir, dalam bukunya, “Analisa Laporan Keuangan”
(2007; 19), modal adalah merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik
perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), laba ditahan.Atau
kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh
hutang-hutangnya
2. Laporan Rugi Laba (Income Statement)
Menurut Kasmir, dalam bukunya, “Analisa Laporan Keuangan”
(2012; 58), Laporan rugi laba merupakan laporan yang menunjukkan kondisi usaha
dalam suatu periode tertentu yang tergambar dari jumlah pendapatan yang
diterima dan biaya yang telah dikeluarkan sehingga dapat diketahui apakah
perusahaan dalam keadaan laba atau rugi.
Dan menurut Munawir, dalam bukunya, “Analisa Laporan
Keuangan” (2007; 26), laporan rugi laba mempunyai prinsip-prinsip yang umumnya
diterapkan adalah sebagai berikut :
- Bagian yang pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan (penjualan barang dagang atau memberikan service) diikuti dengan harga pokok dari barang / service yang dijual, sehingga diperoleh laba kotor.
- Bagian kedua menunjukkan biaya-biaya operasional yang terdiri dari biaya penjualan dan biaya umum / administrasi (operating expenses).
- Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh di luar operasi pokok perusahaan, yang diikuti dengan biaya-biaya yang terjadi diluar usaha pokok perusahaan (non operating / financial income and expenses).
- Bagian keempat menunjukkan laba atau rugi yang insidentil (extraordinary gain or loss) sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.
Bentuk Laporan Rugi Laba
Menurut Kasmir, dalam bukunya, “Analisa Laporan
Keuangan” (2012; 49), bentuk dari laporan rugi / laba yang bisa digunakan
adalah sebagai berikut”
1.
Bentuk Tunggal atau single step, yaitu dengan menggabungkan semua
penghasilan, baik pokok (operasional) maupun diluar pokok (non operasional)
dijadikan satu, kemudian jumlah biaya pokok dan diluar pokok juga dijadikan
satu.Dengan demikian, faktor pengurangnya adalah jumlah seluruh penghasilan
dengan jumlah seluruh biaya. Artinya dalam bentuk ini laporan laba rugi disusun
tanpa membedakan pendapatan dan biaya usaha dan diluar usaha lain.
2.
Bentuk Majemuk atau Multiple Step, merupakan pemisahan
antara komponen usaha pokok (operasional) dengan diluar pokok (non
operasional).Artinya terlebih dahulu dikurangi antara penghasilan pokok dengan
biaya pokok, kemudian baru ditambah dengan hasil pengurangan penghasilan dan
biaya diluar pokok.
Transaksi, Perkiraan, Jurnal, Buku Besar, dan Neraca Saldo
A. Pengertian
Transaksi
Transaksi adalah Suatu perubahan yang menyangkut
ketiga unsure pokok persamaan akuntansi, yaitu Aktiva (asset), Utang
(Liabilities), Mocal (Capital).
Persamaan Akuntansi (Accounting Equation) : H = U + M
Ket :
·
H :Harta
·
U :Utang
·
M :Modal
B. Bukti
Transaksi (Transaction Document)
Macamnya :
·
Bukti Pengeluaran Uang (Struk, Cek, Kuitansi)
·
Bukti Penerimaan Uang (Kuitansi)
·
Bukti Jurnal (Journal Voucher)
·
Bukti Transaksi Lain Secara Kredit (Fraktur)
C. Siklus
Akuntansi (Accounting Cycle)
Akuntansi : Bukti-bukti transaksi Akuntansi
Buku Jurnal : Pencatatan transaksi akuntansoi secara kronologis
beserta jumlah uang
BukuBesar : Menggolongkan rekening-rekening sejenis secara
sistematis untuk
mengetahui saldo
terakhir
Neraca Sald : Daftar saldo rekening dari buku besar
Lap Keuangan : Hasil akhir dari catatan yang telah di tulis dari neraca
saldo, terbagi atas 3, yaitu : L/R (Lap. Laba Rugi),
Ekuitas,dan Neraca
D. Perkiraan
Rekening atau Akun (Account)
Rekening adalah pos-pos yang digunakan
untuk menyimpulkan seluruh kenaikan dan penurunan untuk harta tertentu, seperti
kas, atau harta lain, hutang dan modal, pendapatan dan biaya.
Rekening disebut juga sebagai akun, atau perkiraan
atau account (dalam bahasa Inggris)
Contoh rekening yang paling sederhana adalah rekening
tabungan Anda dibank. Namun dalam akuntansi lebih banyak lagi rekening -
rekening lain, seperti rekening piutang usaha, persediaan, modal, dll...
Adalah Formulir khusus yang digunakan untuk mencatat
dan menggolongkan transaksi sejenis.
Perkiraan Rekening atau Akun (Account)
Rekening adalah pos-pos yang digunakan
untuk menyimpulkan seluruh kenaikan dan penurunan untuk harta tertentu, seperti
kas, atau harta lain, hutang dan modal, pendapatan dan biaya.
Rekening disebut juga sebagai akun, atau perkiraan
atau account (dalam bahasa Inggris)
Contoh rekening yang paling sederhana adalah rekening
tabungan Anda dibank. Namun dalam akuntansi lebih banyak lagi rekening -
rekening lain, seperti rekening piutang usaha, persediaan, modal, dll...
Adalah Formulir khusus yang digunakan untuk mencatat
dan menggolongkan transaksi sejenis.
1. Bentuk-Bentuk Rekening atau Akun
a. Bentuk T
b. Bentuk 2 Kolom
Kode Akun
|
Nama Akun
|
1
|
Akumulasi Penyusutan -peralatan
|
c. Bentuk 3 Kolom
Nama Rekening
|
Debet
|
Kredit
|
1.1.1
|
Rp
|
Rp
|
1.1.2
|
Rp
|
Rp
|
d. Bentuk 4 Kolom
Nama Rekening
|
Kelompok Akun
|
Golongan Akun
|
Jenis Akun
|
1.
|
Harta
|
||
1.1
|
Harta Lancar
|
||
1.1.1
|
Kas
|
||
1.1.2
|
Piutang Usaha
|
||
1.1.3
|
Perlengkapan
|
2.
Penggolongan Rekening
1. Aktiva
(asset) :Sarana atau sumber daya ekonomik yang
diniliki oleh suatu kesatuan usaha atau perusahaan yang hargan perolehannya
atau nilai wajarnya harus diukur secara objektif.
2. Hutang/Utang
(liabilities) :Utang adalah sesuatu yang dipinjam oleh
seseorang atau badan usaha. Yang meminjam disebut debitur.Entitas yang
memberikan utang disebut kreditur.
Metode pencatatan utang :
Ada dua metode pencatatan utang, yaitu account payable procedure dan
voucher payable procedure.
Dalam account payable procedure, catatan utang adalah berupa kartu utang
yang diselenggarakan untuk setiap kreditur, yang memperlihatkan catatan
mengenai nomor faktur dari pemasok, jumlah yang terutang, jumlah pembayaran,
dan saldo utang.
Dalam voucher payable procedure, tidak menggunakan kartu utang. Tapi
menggunakan arsip voucher yang disimpan dalam arsip menurut abjad atau menurut
tanggal jatuh temponya. Arsip bukti kas keluar ini berfungsi sebagai catatan
utang.
3. Modal
(capital) :Barang atau uang, yang bersama-sama faktor produksi tanah
dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru”. Dalam artian yang lebih
luas, dan dalam tradisi pandangan ekonomi pada umumnya, “modal” mengacu kepada
“asset” yang dimiliki seseorang sebagai kekayaan (wealth) yang tidak segera
dikonsumsi melainkan, atau disimpan (“saving” adalah “potential capital”), atau
dipakai untuk menghasilkan barang/jasa baru (investasi). Dengan demikian, modal
dapat berwujud barang dan uang.Tetapi, tidak setiap jumlah uang dapat disebut
modal. Sejumlah uang itu menjadi modal kalau ia ditanam atau diinvestasikan
untuk menjamin adanya suatu “kembalian” (rate of return).
4. Pendapatan (revenue): Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum
yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan
keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Pengertian
tersebut menitikberatkan pada total kuantitatif pengeluaran terhadap konsumsi
selama satu periode. Dengan kata lain, pendapatan adalah jumlah harta kekayaan
awal periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode,
bukan hanya yang dikonsumsi.
5. Biaya
(cost) : Merupakan kas atau nilai ekuivalen kas yang dikeluarkan oleh
perusahaan untukmendapatkan barang atau jasa yang diharapkan guna untuk
memberikan suatu manfaat yaitu peningkatan laba.
6. Prive
(drawing) : Merupakan pengambilan modal yang dilakukan oleh
pemilik untuk keperluan pribadi.
BAB III
HAMBATAN & SOLUSINYA
a.Ancaman
Masuk Pendatang Baru
Masuknya usaha “CEPER.COM” sebagai pendatang baru akan menimbulkan implikasi bagi usaha-usaha yang sejenis dengan “CEPER.COM” yang sudah ada sebelumnya, misalnya adalah :
- Kapasitas produksi menjadi bertambah
- Terjadinya perebutan pangsa pasar
- Perebutan Sumber Daya Produksi yang terbatas
- Naiknya tingkat persaingan
- Tarif harga yang tidak stabil
Faktor-faktor penghambat pendatang baru masuk ke dalam suatu industri (Hambatan Masuk) adalah sebagai berikut :
a. Skala ekonomi
Dalam faktor ini, biasanya pendatang baru kalah dengan pesaing-pesaing lainnya yang lebih dikenal oleh konsumen dan mempunyai tempat yang lebih besar dari pendatang baru. Oleh karena itu, “CEPER.COM” berusaha untuk memperbesar skala produksi dan efisiensi proses produksi sehingga harga per unit barang yang diproduksi oleh “CEPER.COM” menjadi lebih rendah.
b. Diferensiasi produk
Dalam diferensiasi produk, pengusaha harus mencari banyak cara untuk menarik pelanggan atau konsumen. Salah satu cara yang diterapkan oleh “CEPER.COM” adalah dengan strategi promosi yng tepat dan pelayanan / service yang memuaskan para pelanggan / konsumen.
c. Kecukupan modal
Bagi pendatang baru seperti “CEPER.COM”, pesaing yang sangat berat adalah pesaing yang mempunyai banyak modal untuk jenis industri yang memerlukan biaya yang besar untuk riset, pengembangan, dan eksplorasi. Oleh karena itu, “CEPER.COM” berusaha untuk mencukupi kebutuhan modalnya untuk jangka panjang.
d. Biaya peralihan (switching cost)
Biaya ini akan dikeluarkan pembeli jika berpindah dari produk pemasok tertentu ke produk pemasok lainnya. Jika biaya peralihan cukup besar, pesaing baru harus memberikan penawaran yang harus lebih menarik, terutama soal harga.
e. Akses ke saluran distribusi
Disini “CEPER.COM” tidak mempunyai metode untuk saluran distribusi karena “CEPER.COM” memasarkan produknya secara langsung ke pihak konsumen, sehingga memudahkan terjadinya interaksi dengan konsumen.
f. Ketidakunggulan biaya independen
Keunggulan biaya yang tidak dimiliki oleh usaha yang sudah ada sulit ditiru oleh “CEPER.COM” sebagai pendatang baru. Keunggulan ini timbul dari teknologi yang telah dipatenkan pemilik usaha “CEPER.COM”, konsesi bahan baku, atau bahkan memungkinkan subsidi dari pemerintah.
g. Peraturan Pemerintah
Pemerintah biasanya menerbitkan sejumlah aturan yang mengatur bidang-bidang tertentu, seperti yang selalu diterbitkan oleh pemerintah Indonesia, misalnya lewat Daftar Investasi Negatif. Peraturan ini dapat menimbulkan hambatan masuk bagi pendatang baru.
b. Persaingan Sesama Perusahaan Dalam Industri
Persaingan dalam industri sangat mempengaruhi kebijakan dan kinerja usaha. Oleh karena itu, “CEPER.COM” berusaha untuk menyikapi persaingan sebagai salah satu pemicu untuk lebih maju dalam kinerja usaha. Menurut Porter, tingkat persaingan dipengaruhi beberapa faktor yaitu:
Masuknya usaha “CEPER.COM” sebagai pendatang baru akan menimbulkan implikasi bagi usaha-usaha yang sejenis dengan “CEPER.COM” yang sudah ada sebelumnya, misalnya adalah :
- Kapasitas produksi menjadi bertambah
- Terjadinya perebutan pangsa pasar
- Perebutan Sumber Daya Produksi yang terbatas
- Naiknya tingkat persaingan
- Tarif harga yang tidak stabil
Faktor-faktor penghambat pendatang baru masuk ke dalam suatu industri (Hambatan Masuk) adalah sebagai berikut :
a. Skala ekonomi
Dalam faktor ini, biasanya pendatang baru kalah dengan pesaing-pesaing lainnya yang lebih dikenal oleh konsumen dan mempunyai tempat yang lebih besar dari pendatang baru. Oleh karena itu, “CEPER.COM” berusaha untuk memperbesar skala produksi dan efisiensi proses produksi sehingga harga per unit barang yang diproduksi oleh “CEPER.COM” menjadi lebih rendah.
b. Diferensiasi produk
Dalam diferensiasi produk, pengusaha harus mencari banyak cara untuk menarik pelanggan atau konsumen. Salah satu cara yang diterapkan oleh “CEPER.COM” adalah dengan strategi promosi yng tepat dan pelayanan / service yang memuaskan para pelanggan / konsumen.
c. Kecukupan modal
Bagi pendatang baru seperti “CEPER.COM”, pesaing yang sangat berat adalah pesaing yang mempunyai banyak modal untuk jenis industri yang memerlukan biaya yang besar untuk riset, pengembangan, dan eksplorasi. Oleh karena itu, “CEPER.COM” berusaha untuk mencukupi kebutuhan modalnya untuk jangka panjang.
d. Biaya peralihan (switching cost)
Biaya ini akan dikeluarkan pembeli jika berpindah dari produk pemasok tertentu ke produk pemasok lainnya. Jika biaya peralihan cukup besar, pesaing baru harus memberikan penawaran yang harus lebih menarik, terutama soal harga.
e. Akses ke saluran distribusi
Disini “CEPER.COM” tidak mempunyai metode untuk saluran distribusi karena “CEPER.COM” memasarkan produknya secara langsung ke pihak konsumen, sehingga memudahkan terjadinya interaksi dengan konsumen.
f. Ketidakunggulan biaya independen
Keunggulan biaya yang tidak dimiliki oleh usaha yang sudah ada sulit ditiru oleh “CEPER.COM” sebagai pendatang baru. Keunggulan ini timbul dari teknologi yang telah dipatenkan pemilik usaha “CEPER.COM”, konsesi bahan baku, atau bahkan memungkinkan subsidi dari pemerintah.
g. Peraturan Pemerintah
Pemerintah biasanya menerbitkan sejumlah aturan yang mengatur bidang-bidang tertentu, seperti yang selalu diterbitkan oleh pemerintah Indonesia, misalnya lewat Daftar Investasi Negatif. Peraturan ini dapat menimbulkan hambatan masuk bagi pendatang baru.
b. Persaingan Sesama Perusahaan Dalam Industri
Persaingan dalam industri sangat mempengaruhi kebijakan dan kinerja usaha. Oleh karena itu, “CEPER.COM” berusaha untuk menyikapi persaingan sebagai salah satu pemicu untuk lebih maju dalam kinerja usaha. Menurut Porter, tingkat persaingan dipengaruhi beberapa faktor yaitu:
a. Jumlah Kompetitor
Di daerah sekitar “CEPER.COM” didirikan sejumlah kompetitor yang tidak terlalu mempengaruhi karena di daerah tersebut masih jarang didirikan usaha yang sejenis dengan “CEPER.COM”.
b. Tingkat Pertumbuhan Industri
Keadaan “CEPER.COM” sampai saat ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dengan perolehan keuntungan / profit / laba yang signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini dikarenakan masih belum ada pesaing yang kuat di daerah tersebut, sehingga memudahkan pertumbuhan usaha ini.
c. Karakteristik Produk
Dalam “CEPER.COM” sudah melakukan pembedaan produk dengan pesaing lain agar usaha ini mudah dikenal karena mempunyai ciri khas tersendiri. “CEPER.COM” menerapkan spesifikasi produk yang diutamakan dan mempunyai kualitas yang lebih unggul daripada produk pesaing.Oleh karena itu, sebelum membuka usaha ini, terlebih dahulu dilakukan analisis mengenai produk pesaing sehingga “CEPER.COM” mengetahui kelebihan dan keunggulan para pesaingnya.
d. Biaya Tetap yang Besar
“CEPER.COM” beroperasi pada skala ekonomi yang rendah, sehingga termasuk pada jenis usaha yang memiliki total biaya tetap yang besar. Akibatnya, “Fotocopy CEPER.COM” menjual produk di atas biaya produksi. Tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa suatu saat “Fotocopy CEPER.COM” akan menghasilkan biaya tetap yang besar. Oleh karena itu, “Fotocopy CEPER.COM” mengusahakan untuk menekan / meminimalisir biaya tetap tersebut.
e. Kapasitas
“Fotocopy CEPER.COM” mempunyai kapasitas produksi yang tinggi untuk menjaga efisiensi biaya per unit. Seiring dengan berjalannya waktu, jika suatu saat “Fotocopy CEPER.COM” telah mampu berproduksi pada tingkat yang maksimal maka “Fotocopy CEPER.COM” direncanakan akan melakukan penambahan fasilitas produksi.
c. Hambatan Keluar
Hambatan keluar tesebut akan memaksa “Fotocopy CEPER.COM” untuk tidak keluar dari area bisnis. Contoh hambatan yang dirasakan oleh “Fotocopy CEPER.COM” adalah berasal dari pesaing-pesaing yang telah ada ataupun dari bahan baku yang tidak memenuhi standart. Oleh karena itu, “Fotocopy CEPER.COM” berusaha untuk bertahan dan menghindari kemungkinan kerugian, sambil menunggu waktu yang tepat untuk keluar dari hambatan tersebut.
c. Ancaman Dari Produk Pengganti
Meski “Fotocopy CEPER.COM” mempunyai ciri khas yang berbeda dan karakteristik produknya sendiri, usaha ini tetap harus memperhatikan cara lain apabila produknya disamai oleh pesaing lain. Misalnya, dengan sedikit mengganti produk tetapi masih menonjolkan ciri khas dari barang tersebut sehingga terdapat diferensiasi produk.Oleh karena itu, “Fotocopy CEPER.COM” berusaha untuk menstabilkan harga untuk menghindari persaingan dalam bidang harga dan ancaman dari produk substitusi.
d. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Buyers)
Pembeli dapat mempengaruhi usaha “Fotocopy CEPER.COM” dalam memotong harga, meningkatkan mutu dan pelayanan, serta mengadu perusahaan dengan kompetitor melalui kekuatan yang mereka miliki. Kemungkinan kondisi yang dihadapi oleh “Fotocopy CEPER.COM”, yang dapat memberikan pengaruh positif / menguntungkan maupun pengaruh negatif / merugikan adalah sebagai berikut :
a. Pembeli membeli dalam jumlah / kapasitas yang besar
b. Pembeli mampu memproduksi produk yang diperlukan
c. Sifat produk tidak terdiferensiasi dan banyak pemasok
d. Switching Cost pemasok adalah kecil
e. Produk perusahaan tidak terlalu penting bagi pembeli, sehingga pembeli dengan mudah mencari barang subtitusinya
f. Pembeli mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah sehingga sensitif terhadap harga dan diferensiasi service
g. Produk yang dibeli perusahaan mempunyai andil presentase yang besar bagi biaya produksi pembeli, sehingga pembeli akan menawarkan insentif kepaada para tenaga kerjanya yang mampu menyediakan produk yang sama dengan harga yang lebih murah dengan kualitas yang relatif sama.
e. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Suppliers)
Pemasok dapat mempengaruhi produksi “Fotocopy CEPER.COM” lewat kemampuan mereka menaikan harga atau mengurangi kualitas atau service. Pemasok akan merasa kuat dengan terpenuhinya beberapa kondisi berikut ini :
a. Jumlah pemasok sedikit
b. Produk / pelayanan yang ada adalah unik dan mampu menciptakan Switching Cost yang relatif besar
c. Tidak tersedianya produk subtitusi
d. Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah produk yang sama yang dihasilkan “Fotocopy CEPER.COM”
e. “Fotocopy CEPER.COM” hanya membeli dalam jumlah yang kecil dari pemasok
f. Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya
Yang termasuk dalam pengaruh kekuatan ini adalah berupa kekuatan di luar usaha “Fotocopy CEPER.COM” yang mempunyai pengaruh dan kepentingan secara langsung kepada usaha ini. Stakeholder yang dimaksud antara lain adalah pemerintah, lingkungan masyarakat, pemasok, dan kelompok yang mempunyai kepentingan lainnya. Pengaruh yang ditimbulkan oleh masing-masing stakeholder mempunyai variasi yang berbeda-beda di antara usaha satu dengan usaha yang lainnya. Oleh karena itu, “Fotocopy CEPER.COM” berusaha untuk mampu mengendalikan pengaruh-pengaruh kekuatan tersebut dan memanfaatkannya / mengolahnya menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi “Fotocopy CEPER.COM” sehingga dapat memberikan dampak yang positif bagi usaha ini, terutama untuk periode masa mendatang.
Di daerah sekitar “CEPER.COM” didirikan sejumlah kompetitor yang tidak terlalu mempengaruhi karena di daerah tersebut masih jarang didirikan usaha yang sejenis dengan “CEPER.COM”.
b. Tingkat Pertumbuhan Industri
Keadaan “CEPER.COM” sampai saat ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dengan perolehan keuntungan / profit / laba yang signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini dikarenakan masih belum ada pesaing yang kuat di daerah tersebut, sehingga memudahkan pertumbuhan usaha ini.
c. Karakteristik Produk
Dalam “CEPER.COM” sudah melakukan pembedaan produk dengan pesaing lain agar usaha ini mudah dikenal karena mempunyai ciri khas tersendiri. “CEPER.COM” menerapkan spesifikasi produk yang diutamakan dan mempunyai kualitas yang lebih unggul daripada produk pesaing.Oleh karena itu, sebelum membuka usaha ini, terlebih dahulu dilakukan analisis mengenai produk pesaing sehingga “CEPER.COM” mengetahui kelebihan dan keunggulan para pesaingnya.
d. Biaya Tetap yang Besar
“CEPER.COM” beroperasi pada skala ekonomi yang rendah, sehingga termasuk pada jenis usaha yang memiliki total biaya tetap yang besar. Akibatnya, “Fotocopy CEPER.COM” menjual produk di atas biaya produksi. Tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa suatu saat “Fotocopy CEPER.COM” akan menghasilkan biaya tetap yang besar. Oleh karena itu, “Fotocopy CEPER.COM” mengusahakan untuk menekan / meminimalisir biaya tetap tersebut.
e. Kapasitas
“Fotocopy CEPER.COM” mempunyai kapasitas produksi yang tinggi untuk menjaga efisiensi biaya per unit. Seiring dengan berjalannya waktu, jika suatu saat “Fotocopy CEPER.COM” telah mampu berproduksi pada tingkat yang maksimal maka “Fotocopy CEPER.COM” direncanakan akan melakukan penambahan fasilitas produksi.
c. Hambatan Keluar
Hambatan keluar tesebut akan memaksa “Fotocopy CEPER.COM” untuk tidak keluar dari area bisnis. Contoh hambatan yang dirasakan oleh “Fotocopy CEPER.COM” adalah berasal dari pesaing-pesaing yang telah ada ataupun dari bahan baku yang tidak memenuhi standart. Oleh karena itu, “Fotocopy CEPER.COM” berusaha untuk bertahan dan menghindari kemungkinan kerugian, sambil menunggu waktu yang tepat untuk keluar dari hambatan tersebut.
c. Ancaman Dari Produk Pengganti
Meski “Fotocopy CEPER.COM” mempunyai ciri khas yang berbeda dan karakteristik produknya sendiri, usaha ini tetap harus memperhatikan cara lain apabila produknya disamai oleh pesaing lain. Misalnya, dengan sedikit mengganti produk tetapi masih menonjolkan ciri khas dari barang tersebut sehingga terdapat diferensiasi produk.Oleh karena itu, “Fotocopy CEPER.COM” berusaha untuk menstabilkan harga untuk menghindari persaingan dalam bidang harga dan ancaman dari produk substitusi.
d. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Buyers)
Pembeli dapat mempengaruhi usaha “Fotocopy CEPER.COM” dalam memotong harga, meningkatkan mutu dan pelayanan, serta mengadu perusahaan dengan kompetitor melalui kekuatan yang mereka miliki. Kemungkinan kondisi yang dihadapi oleh “Fotocopy CEPER.COM”, yang dapat memberikan pengaruh positif / menguntungkan maupun pengaruh negatif / merugikan adalah sebagai berikut :
a. Pembeli membeli dalam jumlah / kapasitas yang besar
b. Pembeli mampu memproduksi produk yang diperlukan
c. Sifat produk tidak terdiferensiasi dan banyak pemasok
d. Switching Cost pemasok adalah kecil
e. Produk perusahaan tidak terlalu penting bagi pembeli, sehingga pembeli dengan mudah mencari barang subtitusinya
f. Pembeli mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah sehingga sensitif terhadap harga dan diferensiasi service
g. Produk yang dibeli perusahaan mempunyai andil presentase yang besar bagi biaya produksi pembeli, sehingga pembeli akan menawarkan insentif kepaada para tenaga kerjanya yang mampu menyediakan produk yang sama dengan harga yang lebih murah dengan kualitas yang relatif sama.
e. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Suppliers)
Pemasok dapat mempengaruhi produksi “Fotocopy CEPER.COM” lewat kemampuan mereka menaikan harga atau mengurangi kualitas atau service. Pemasok akan merasa kuat dengan terpenuhinya beberapa kondisi berikut ini :
a. Jumlah pemasok sedikit
b. Produk / pelayanan yang ada adalah unik dan mampu menciptakan Switching Cost yang relatif besar
c. Tidak tersedianya produk subtitusi
d. Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah produk yang sama yang dihasilkan “Fotocopy CEPER.COM”
e. “Fotocopy CEPER.COM” hanya membeli dalam jumlah yang kecil dari pemasok
f. Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya
Yang termasuk dalam pengaruh kekuatan ini adalah berupa kekuatan di luar usaha “Fotocopy CEPER.COM” yang mempunyai pengaruh dan kepentingan secara langsung kepada usaha ini. Stakeholder yang dimaksud antara lain adalah pemerintah, lingkungan masyarakat, pemasok, dan kelompok yang mempunyai kepentingan lainnya. Pengaruh yang ditimbulkan oleh masing-masing stakeholder mempunyai variasi yang berbeda-beda di antara usaha satu dengan usaha yang lainnya. Oleh karena itu, “Fotocopy CEPER.COM” berusaha untuk mampu mengendalikan pengaruh-pengaruh kekuatan tersebut dan memanfaatkannya / mengolahnya menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi “Fotocopy CEPER.COM” sehingga dapat memberikan dampak yang positif bagi usaha ini, terutama untuk periode masa mendatang.
BAB IV
TRANSAKSI
DAN LAPORAN KEUANGAN
Berikut
ini transaksi yang dilakukan oleh perusahaan jasa “Fotocopy CEPER.COM” milik
ibu Elok Soraya selam bulan Desember 2014:
Tgl
Transaksi yang terjadi Desember 2014
1. Ny. Safik Riza mengalihkan beberapa asset yaitu kas Rp
2.884.000 peralatan Laundry sebesar Rp 7.000.000 perlengkapan Laundry Rp
1.350.000 sebagai modal awal bulan Desmber
1. Dibayar beban sewa pada bulan Desember
sebesar Rp 500.000
2. Diterima uang dari pelanggan atas jasa
fotocopy sebesar Rp 120.000
2. Dibeli peralatan fotocopy seharga Rp
400.000
3. Diterima pandapatan jasa sebesar Rp
270.000
3. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp
53.000
4. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp
107.000
5. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 63.000
dan pendapatan Rp 30.000
6. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp
140.000
6. Dibeli perlengkapan fotocopy seharga Rp
800.000 secara kredit
7. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp
700.000
8. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp
85.000
9. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp
150.000 dan pendapatan Rp 200.000
10. Dibayar sebagian utang pada tanggal 6
Desember sebesar Rp 400.000
11. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 150.000
12. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 100.000
13. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 115.000
14. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 200.000
dan pendapatan Rp 79.000
15. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 165.000
16. Dibayar beban lisrtik pada bulan Desember
sebesar Rp 500.000
17. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 360.000
18. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 320.000
dan pendapatan Rp 30.000
19. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 230.000
20. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 119.000
21. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 280.000
22. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 130.000
dan pendapatan Rp 120.000
23. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 440.000
24. Dibayar biaya gaji karyawan Rp 1.400.000
24. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 119.000
25. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 490.000
26. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 198.000
27. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 338.000
27. Tuan Safik Riza mengambil uang untuk
keperluan pribadi sebesar Rp2.000.000
28. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 493.000
dan pendapatan Rp 159.500
29. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 325.000
dan pendapatan Rp 275.000
30. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 230.000
31. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp
235.000
Akun-akun yang digunakan:
1. Kas 101
2.Peralatan Fotocopy 201
3.Perlengkapan Fotocopy 202
4.Utang Usaha 250
5.Modal, Tuan Safik Riza 301
6.Prive, Tuan Safik Riza 302
7.Pendapatan Jasa 401
8.Pendapatan 402
9.Beban Listrik 501
10.Beban Gaji 502
11.Beban Sewa 503
JURNAL
Hal:1
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Jumlah
|
||
|
|
Debet
|
Kredit
|
||
2014
Des
|
1.
|
Kas
Peralatan Fotocopy
Perlengkapan Fotocopy
Modal
|
|
Rp 5.000.000
Rp 3.000.000
Rp 700.000
|
Rp 8.700.000
|
|
1.
|
Beban Sewa
Kas
|
|
Rp 500.000
|
Rp 500.000
|
|
2.
|
Kas
Pendapatan Jasa
|
|
Rp 120.000
|
Rp 120.000
|
|
2
|
Peralatan Fotocopy
Kas
|
|
Rp 400.000
|
Rp 400.000
|
|
3.
|
Kas
Pendapatan Jasa
|
|
Rp 270.000
|
Rp 270.000
|
|
3.
|
Kas
Pendapatan Jasa
|
|
Rp 53.000
|
Rp 53.000
|
|
4.
|
Kas
Pendapatan Jasa
|
|
Rp 107.000
|
Rp 107.000
|
|
5.
|
Kas
Pendapatan Jasa
Pendapatan
|
|
Rp 93.000
|
Rp 63.000
Rp 30.000
|
|
6.
|
Kas
Pendapatan Jasa
|
|
Rp 140.000
|
Rp 140.000
|
|
6.
|
Perlengkapan Fotocopy
Utang Usaha
|
|
Rp 800.000
|
Rp 800.000
|
|
Jumlah
|
|
Rp 11.183.000
|
Rp 11.183.000
|
Hal: 2
|
Jumlah
dipindahkan
|
|
Rp 11.183.000
|
Rp 11.183.000
|
|
2014
Des
|
7.
|
Kas
Pendapatan Jasa
|
|
Rp 700.000
|
Rp 700.000
|
|
8.
|
Kas
Pendapatan Jasa
|
|
Rp 85.000
|
Rp 85.000
|
|
9.
|
Kas
Pendapatan Jasa
Pendapatan
|
|
Rp 350.000
|
Rp 150.000
Rp 200.000
|
|
10.
|
Utang Usaha
Kas
|
|
Rp 400.000
|
Rp 400.000
|
|
11.
|
Kas
Pendapatan Jasa
|
|
Rp 150.000
|
Rp 150.000
|
|
12.
|
Kas
Pendapatan Jasa
|
|
Rp 100.000
|
Rp 100.000
|
|
13.
|
Kas
Pendapatan Jasa
|
|
Rp 115.000
|
Rp 115.000
|
|
14.
|
Kas
Pendapatan Jasa
Pendapatan
|
|
Rp 279.000
|
Rp 200.000
Rp 79.000
|
|
15.
|
Kas
Pendapatan Jasa
|
|
Rp 165.000
|
Rp 165.000
|
|
16.
|
Beban Listrik
Kas
|
|
Rp 500.000
|
Rp 500.000
|
|
17.
|
Kas
Pendapatan Jasa
|
|
Rp 360.000
|
Rp 360.000
|
|
18.
|
Kas
Pendapatan Jasa
Pendapatan
|
|
Rp 350.000
|
Rp 320.000
Rp 30.000
|
|
|
Jumlah
|
Rp 14.737.000
|
Rp 14.737.000
|
Hal: 3
|
|
Jumlah
dipindahkan
|
Rp 14.737.000
|
Rp 14.737.000
|
|
2014
Des
|
19.
|
Kas
Pendapatan Jasa
|
|
Rp 230.000
|
Rp 230.000
|
|
20.
|
Kas
Pendapatan Jasa
|
|
Rp 119.000
|
Rp 119.000
|
|
21.
|
Kas
Pendapatan Jasa
|
|
Rp 280.000
|
Rp 280.000
|
|
22.
|
Kas
Pendapatan Jasa
Pendapatan
|
|
Rp 250.000
|
Rp 130.000
Rp 120.000
|
|
23.
|
Kas
Pendapatan Jasa
|
|
Rp 440.000
|
Rp 440.000
|
|
24.
|
Beban Gaji
Kas
|
|
Rp 1.400.000
|
Rp 1.400.000
|
|
24.
|
Kas
Pendapatan Jasa
|
|
Rp 119.000
|
Rp 119.000
|
|
25.
|
Kas
Pendapatan Jasa
|
|
Rp 490.000
|
Rp 490.000
|
|
26.
|
Kas
Pendapatan Jasa
|
|
Rp 198.000
|
Rp 198.000
|
|
27.
|
Kas
Pendapatan Jasa
|
|
Rp 338.000
|
Rp 338.000
|
|
27.
|
Prive
Kas
|
|
Rp 2.000.000
|
Rp 2.000.000
|
|
28.
|
Kas
Pendapatan Jasa
Pendapatan
|
|
Rp 652.500
|
Rp 493.000
Rp 159.500
|
|
|
Jumlah
|
Rp 21.253.500
|
Rp 21.253.500
|
Hal:
4
|
|
Jumlah
|
Rp 21.253.500
|
Rp 21.253.500
|
|
|
29.
|
Kas
Pendapatan Jasa
Pendapatan
|
|
Rp 600.000
|
Rp 325.000
Rp 275.000
|
|
30.
|
Kas
Pendapatan Jasa
|
|
Rp 230.000
|
Rp 230.000
|
|
31.
|
Kas
Pendapatan Jasa
|
|
Rp 235.000
|
Rp 235.000
|
|
|
Jumlah
|
Rp 22.318.500
|
Rp 22.318.500
|
BUKU BESAR
Kas 101
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Jumlah
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Jumlah
|
||
2014
Des
|
1
|
|
J1
|
Rp 5.000.000
|
2014
Des
|
1
|
|
J1
|
Rp 500.000
|
|
2
|
|
J1
|
Rp 120.000
|
|
2
|
|
J1
|
Rp 400.000
|
|
3
|
|
J1
|
Rp 270.000
|
|
10
|
|
J2
|
Rp 400.000
|
|
3
|
|
J1
|
Rp 53.000
|
|
16
|
|
J2
|
Rp 500.000
|
|
4
|
|
J1
|
Rp 107.000
|
|
24
|
|
J3
|
Rp 1.400.000
|
|
5
|
|
J1
|
Rp 93.000
|
|
27
|
|
J3
|
Rp 2.000.000
|
|
6
|
|
J1
|
Rp 140.000
|
|
|
|
|
|
|
7
|
|
J2
|
Rp 700.000
|
|
|
|
|
|
|
8
|
|
J2
|
Rp 85.000
|
|
|
|
|
|
|
9
|
|
J2
|
Rp 350.000
|
|
|
|
|
|
|
11
|
|
J2
|
Rp 150.000
|
|
|
|
|
|
|
12
|
|
J2
|
Rp 100.000
|
|
|
|
|
|
2014
Des
|
13
|
|
J2
|
Rp 115.000
|
|
|
|
|
|
|
14
|
|
J2
|
Rp 279.000
|
|
|
|
|
|
|
15
|
|
J2
|
Rp 165.000
|
|
|
|
|
|
|
17
|
|
J2
|
Rp 360.000
|
|
|
|
|
|
|
18
|
|
J2
|
Rp 350.000
|
|
|
|
|
|
|
19
|
|
J3
|
Rp 230.000
|
|
|
|
|
|
|
20
|
|
J3
|
Rp 119.000
|
|
|
|
|
|
|
21
|
|
J3
|
Rp 280.000
|
|
|
|
|
|
|
22
|
|
J3
|
Rp 250.000
|
|
|
|
|
|
|
23
|
|
J3
|
Rp 440.000
|
|
|
|
|
|
|
24
|
|
J3
|
Rp 119.000
|
|
|
|
|
|
|
25
|
|
J3
|
Rp 490.000
|
|
|
|
|
|
|
26
|
|
J3
|
Rp 198.000
|
|
|
|
|
|
|
27
|
|
J3
|
Rp 338.000
|
|
|
|
|
|
|
28
|
|
J3
|
Rp 652.500
|
|
|
|
|
|
|
29
|
|
J4
|
Rp 600.000
|
|
|
|
|
|
|
30
|
|
J4
|
Rp 230.000
|
|
|
|
|
|
|
31
|
|
J4
|
Rp 235.000
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
Rp
12.618.500
|
|
|
Jumlah
|
Rp
5.200.000
|
||
|
|
Saldo
|
Rp
7.418.500
|
|
|
|
|
|
Pendapatan Jasa 401
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Jumlah
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Jumlah
|
||
|
|
|
|
|
2014
Des
|
2
|
|
J1
|
Rp120.000
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
J1
|
Rp270.000
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
J1
|
Rp 53.000
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
J1
|
Rp107.000
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
J1
|
Rp 63.000
|
|
|
|
|
|
|
6
|
|
J1
|
Rp140.000
|
|
|
|
|
|
|
7
|
|
J2
|
Rp 700.000
|
|
|
|
|
|
|
8
|
|
J2
|
Rp 85.000
|
|
|
|
|
|
|
9
|
|
J2
|
Rp150.000
|
|
|
|
|
|
|
11
|
|
J2
|
Rp150.000
|
|
|
|
|
|
|
12
|
|
J2
|
Rp100.000
|
|
|
|
|
|
|
13
|
|
J2
|
Rp115.000
|
|
|
|
|
|
|
14
|
|
J2
|
Rp200.000
|
|
|
|
|
|
|
15
|
|
J2
|
Rp165.000
|
|
|
|
|
|
|
17
|
|
J2
|
Rp360.000
|
|
|
|
|
|
|
18
|
|
J2
|
Rp320.000
|
|
|
|
|
|
|
19
|
|
J3
|
Rp230.000
|
|
|
|
|
|
|
20
|
|
J3
|
Rp119.000
|
|
|
|
|
|
|
21
|
|
J3
|
Rp280.000
|
|
|
|
|
|
|
22
|
|
J3
|
Rp130.000
|
|
|
|
|
|
|
23
|
|
J3
|
Rp440.000
|
|
|
|
|
|
|
24
|
|
J3
|
Rp119.000
|
|
|
|
|
|
|
25
|
|
J3
|
Rp490.000
|
|
|
|
|
|
|
26
|
|
J3
|
Rp198.000
|
|
|
|
|
|
|
27
|
|
J3
|
Rp338.000
|
|
|
|
|
|
|
28
|
|
J3
|
Rp493.000
|
|
|
|
|
|
|
29
|
|
J4
|
Rp325.000
|
|
|
|
|
|
|
30
|
|
J4
|
Rp230.000
|
|
|
|
|
|
|
31
|
|
J4
|
Rp235.000
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
Rp
6.725.000
|
Pendapatan 402
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Jumlah
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Jumlah
|
||
|
|
|
|
|
2014
Des
|
2
|
|
J1
|
Rp120.000
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
J1
|
Rp 30.000
|
|
|
|
|
|
|
9
|
|
J2
|
Rp 200.000
|
|
|
|
|
|
|
14
|
|
J2
|
Rp 79.000
|
|
|
|
|
|
|
18
|
|
J2
|
Rp 30.000
|
|
|
|
|
|
|
22
|
|
J3
|
Rp 120.000
|
|
|
|
|
|
|
28
|
|
J3
|
Rp 159.500
|
|
|
|
|
|
|
29
|
|
J4
|
Rp 275.000
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
Rp
893.500
|
Peralatan Fotocopy 201
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Jumlah
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Jumlah
|
||
2014
Des
|
1
|
|
J1
|
Rp 3.000.000
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
J1
|
Rp 400.000
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
Rp
3.400.000
|
|
|
|
|
|
Perlengkapan Fotocopy 202
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Jumlah
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Jumlah
|
||
2014
Des
|
1
|
|
J1
|
Rp 700.000
|
|
|
|
|
|
|
6
|
|
J1
|
Rp 800.000
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
Rp
1.500.000
|
|
|
|
|
|
Utang Usaha 250
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Jumlah
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Jumlah
|
||
2014
Des
|
10
|
|
J2
|
Rp 400.000
|
2014
Des
|
6
|
|
J2
|
Rp 800.000
|
|
|
|
|
|
|
Saldo
|
Rp
400.000
|
Modal, Tuan Safik Riza 301
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Jumlah
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Jumlah
|
||
|
|
|
|
|
2014
Des
|
1
|
|
J1
|
Rp 8.700.000
|
Prive, Tuan Safik Riza 302
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Jumlah
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Jumlah
|
||
2014
Des
|
27
|
|
J3
|
Rp 2.000.000
|
|
|
|
|
|
Beban Listrik 501
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Jumlah
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Jumlah
|
||
2014
Des
|
16
|
|
J2
|
Rp 500.000
|
|
|
|
|
|
Beban Gaji 502
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Jumlah
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Jumlah
|
||
2014
Des
|
24
|
|
J3
|
Rp 1.4000.000
|
|
|
|
|
|
Beban Sewa 503
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Jumlah
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Jumlah
|
||
2014
Des
|
1
|
|
J1
|
Rp 500.000
|
|
|
|
|
|
Fotocopy
“CEPER.COM”
Neraca
Saldo
Per
31 Desember 2014
Nama
Akun
|
Debet
|
Kredit
|
Kas
|
Rp 7.418.500
|
|
Peralatan Fotocopy
|
Rp 3.400.000
|
|
Perlengkapan Fotocopy
|
Rp 1.500.000
|
|
Utang usaha
|
|
Rp 400.000
|
Modal, Tuan Safik Riza
|
|
Rp 8.700.000
|
Prive, Tuan Safik Riza
|
Rp 2.000.000
|
|
Pendapatan Jasa
|
|
Rp 6.725.000
|
Pendapatan
|
|
Rp 893.500
|
Beban Listrik
|
Rp 500.000
|
|
Beban Gaji
|
Rp 1.400.000
|
|
Beban Sewa
|
Rp 500.000
|
|
Jumlah
|
Rp
16.718.500
|
Rp
16.718.500
|
LAPORAN KEUANGAN
Fotocopy
“CEPER.COM”
Laporan
Laba-Rugi
Untuk
Tahun yang berakhir Tanggal 31 Desember 2014
Pendapatan: 1. Pendapatan Jasa
2.Pendapatan
|
Rp 6.725.000
Rp 893.500
|
|
|
|
Rp
7.618.500
|
Beban-beban: 1. Beban listrik
2.Beban Gaji
3.Beban Sewa
|
Rp 500.000
Rp 1.400.000
Rp 500.000
|
|
|
|
Rp
2.400.000
|
Laba
Bersih
|
Rp
5.218.500
|
Fotocopy
“CEPER.COM”
Laporan
Perubahan Modal
Untuk
Tahun yang berakhir Tanggal 31 Desember 2014
Modal, 1 Des 2014
|
Rp 8.700.000
|
Laba Bersih
|
Rp 5.218.500
|
|
Rp
13.918.500
|
Prive, Tuan Safik Riza
|
Rp 2.000.000
|
Modal, 31 Des 2014
|
Rp
11.918.500
|
Fotocopy
“CEPER.COM”
Neraca
Per
31 Desember 2014
Aset
|
Kewajiban
|
||
Kas
|
Rp 7.418.500
|
Utang Usaha
|
Rp 400.000
|
Peralatan Fotocopy
|
Rp 3.400.000
|
Modal
|
|
Perlengkapan Fotocopy
|
Rp 1.500.000
|
Modal, Tuan Safik Riza
|
Rp 11.918.500
|
Jumlah
Aset
|
Rp
12.318.500
|
Jumlah
Kewajiban & Modal
|
Rp
12.318.500
|
BAB
V
PENUTUP
5.1Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pengkajian yang telah dijelaskan dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat diberikan suatu kesimpulan mengenai usaha yang dijadikan obyek analisis Studi Kelayakan Bisnis oleh penulis yaitu “CEPER.COM”. Kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagaiberikut:
Berdasarkan analisis dan pengkajian yang telah dijelaskan dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat diberikan suatu kesimpulan mengenai usaha yang dijadikan obyek analisis Studi Kelayakan Bisnis oleh penulis yaitu “CEPER.COM”. Kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagaiberikut:
1. AspekPasardanPemasaran
Usaha “CEPER.COM”memiliki peluang untuk memenuhi standar kelayakan bisnis dan dianggap cukup menjanjikan. Hal ini dikarenakan kalangan mahasiswa membutuhkan jasa fotokopi untuk menunjang aktivitas perkuliahannya.Melihat dan menyadari betapa pentingnya usaha fotokopi ini, maka didirikanlah “CEPER.COM” pelajar dan guru, yang menjadi target konsumen utama dari usaha ini.Berdasarkan aspek pasar dan pemasaran tersebut, maka usaha “CEPER.COM” dapat dikatakan layak/feasible.
Usaha “CEPER.COM”memiliki peluang untuk memenuhi standar kelayakan bisnis dan dianggap cukup menjanjikan. Hal ini dikarenakan kalangan mahasiswa membutuhkan jasa fotokopi untuk menunjang aktivitas perkuliahannya.Melihat dan menyadari betapa pentingnya usaha fotokopi ini, maka didirikanlah “CEPER.COM” pelajar dan guru, yang menjadi target konsumen utama dari usaha ini.Berdasarkan aspek pasar dan pemasaran tersebut, maka usaha “CEPER.COM” dapat dikatakan layak/feasible.
2. AspekProduksi/Operasional
Usaha “CEPER.COM” mempunyai lokasi strategis, luas bangunan yang representatif, dan lay out yang terencana. Hal ini dapat menunjang / mendukung kinerja operasional. “CEPER.COM” juga mempunyai persediaan bahan baku yang efektif, penjadwalan yang efisien, dan tenaga kerja yang berkompeten. Berdasarkan aspek produksi / operasional tersebut, maka usaha “CEPER.COM” dapat dikatakan layak/feasible.
Usaha “CEPER.COM” mempunyai lokasi strategis, luas bangunan yang representatif, dan lay out yang terencana. Hal ini dapat menunjang / mendukung kinerja operasional. “CEPER.COM” juga mempunyai persediaan bahan baku yang efektif, penjadwalan yang efisien, dan tenaga kerja yang berkompeten. Berdasarkan aspek produksi / operasional tersebut, maka usaha “CEPER.COM” dapat dikatakan layak/feasible.
3. AspekManajemen
Usaha “CEPER.COM” mempunyai sistem manajemen yang teratur dan terarah. Perencanaan telah dilakukan dengan matang, pengorganisasian dilaksanakan secara terpadu dan terpusat, pengadaan yang seimbang, dan pengendalian yang terecana merupakan pendukung kinerja “CEPER.COM” untuk mencapai keuntungan / profit yang maksimal. Berdasarkan aspek manajemen tersebut, maka usaha “CEPER.COM” dapat dikatakan layak / feasible.
Usaha “CEPER.COM” mempunyai sistem manajemen yang teratur dan terarah. Perencanaan telah dilakukan dengan matang, pengorganisasian dilaksanakan secara terpadu dan terpusat, pengadaan yang seimbang, dan pengendalian yang terecana merupakan pendukung kinerja “CEPER.COM” untuk mencapai keuntungan / profit yang maksimal. Berdasarkan aspek manajemen tersebut, maka usaha “CEPER.COM” dapat dikatakan layak / feasible.
4. AspekSumberDayaManusia
Usaha “CEPER.COM” melaksanakan perencanaan SDM dan analisis pekerjaan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Program keselamatan kerja diterapkan dalam usaha ini, untuk mencegah kecelakaan yang terjadi sewaktu-waktu.Selanjutnya, berlaku aturan “tambahan kompensasi (bonus)” bagi para karyawan yang mampu menberikan prestasi kerja yang maksimal bagi kinerja usaha ini.Berdasarkan aspek sumber daya manusia tersebut, maka usaha “CEPER.COM” dapat dikatakan layak/feasible.
Usaha “CEPER.COM” melaksanakan perencanaan SDM dan analisis pekerjaan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Program keselamatan kerja diterapkan dalam usaha ini, untuk mencegah kecelakaan yang terjadi sewaktu-waktu.Selanjutnya, berlaku aturan “tambahan kompensasi (bonus)” bagi para karyawan yang mampu menberikan prestasi kerja yang maksimal bagi kinerja usaha ini.Berdasarkan aspek sumber daya manusia tersebut, maka usaha “CEPER.COM” dapat dikatakan layak/feasible.
5. AspekKeuangan
Usaha “CEPER.COM” melakukan perhitungan pada Analisis Laporan Laba Rugi, sehingga diketahui perkembangan keuangan dari tahunke tahun. Selanjutnya juga dilakukan perhitungan kriteria investasi yaitu Net Present Value, Payback Period, Interest Rate of Return, Profitability Indeks, dan Break Event Point. Perhitungan aspek keuangan tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa usaha “CEPER.COM” dapat dikatakan layak / feasible.
Usaha “CEPER.COM” melakukan perhitungan pada Analisis Laporan Laba Rugi, sehingga diketahui perkembangan keuangan dari tahunke tahun. Selanjutnya juga dilakukan perhitungan kriteria investasi yaitu Net Present Value, Payback Period, Interest Rate of Return, Profitability Indeks, dan Break Event Point. Perhitungan aspek keuangan tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa usaha “CEPER.COM” dapat dikatakan layak / feasible.
6. AspekLingkungan
Usaha “CEPER.COM” mengevaluasi aspek lingkungan, baik secara lingkungan industri maupun lingkungan hidup. Dalam lingkungan industri, usaha ini telah melakukan berbagai langkah antisipasi untuk menghindari pengaruh buruk yang dapat merugikan.Berdasarkan aspek lingkungan tersebut, maka usaha “CEPER.COM” dapat dikatakan layak / feasible.
Usaha “CEPER.COM” mengevaluasi aspek lingkungan, baik secara lingkungan industri maupun lingkungan hidup. Dalam lingkungan industri, usaha ini telah melakukan berbagai langkah antisipasi untuk menghindari pengaruh buruk yang dapat merugikan.Berdasarkan aspek lingkungan tersebut, maka usaha “CEPER.COM” dapat dikatakan layak / feasible.
Berdasarkan
analisis yang komprehensif dari berbagai aspek yang telah dikaji pada bab-bab
sebelumnya, maka dapat diberikan kesimpulan bahwa secara keseluruhanusaha
”CEPER.COM” ini dapat dikatakan layak / feasible. Untuk tahap berikutnya, usaha
“CEPER.COM” ini dapat diterapkan, dikelola, dan dikembangkan sebagaimana
mestinya.Dengan demikian, usaha “CEPER.COM” ini dapat digunakan untuk evaluasi.
Selanjutnya,
usaha “CEPER.COM” ini dapat direkomendasikan kepada para penyandang dana /
pemilik modal dan dapat tertarik untuk merealisasikan dan menerapkannya dalam
dunia bisnis yang sesungguhnya.
Kami
yakin usaha “CEPER.COM” ini akan berhasil dan mampu bertahan dalam jangka waktu
panjang. Selain itu, usaha “CEPER.COM” ini juga akan memberikan keuntungan /
profit yang signifikan dan kegiatan wiraswasta yang sangat efektif. Hal ini
dikarenakan, saat ini manusia-manusia sedang berlomba-lomba untuk bersaing
dalam berbagai bidang, terutama untuk menguasai dunia bisnis.Oleh karena itu,
penulis yakin usaha “CEPER.COM” ini layak / feasible untuk direalisasikan di
tengah perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dunia bisnis, dan era
globalisasi seperti sekarang ini.Demikianlah kesimpulan yang dapat saya
sampaikan.
5.2 Saran
Dalam menjalankan
usaha Fotocopy yang perlu diperhatikan adalah mengenai bagaimana menjaga,
stabilita stock kertas mencari segmen yang tepat, juga menentukan dalam harga
pasar, dan tak kalah pentingnya adalah menjaga kualitas pelayanan terhadap
konsumen.
DAFTARPUSTAKA
Teori pengertian Laporan Keuangan:
Teori pengertian Laporan Keuangan:
LAMPIRAN
Komentar
Posting Komentar