WISATA KE BALI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Indonesia merupakan Negara kepulauan (Negara yang terdiri
dari banyak pulau). Salah satunya adalah pulau Bali, setiap tahun wisatawan
asing maupun domestik mengunjungi Bali. Mereka bukan hanya tertarik pada keindahan
alamnya saja, Tetapi mereka juga tertarik pada kebudayaan masyarakat bali yang
sampai saat ini masih terjaga dengan baik meskipun banyak kebudayaan asing
masuk ke bali. Berdasarkan hal tersebut, saya mencoba untuk menggambarkan
kebudayaan masyarakat bali dan obyek wisata yang ada di bali. Disamping itu
saya juga ingin mengetahui mengapa pulau bali sangat terkenal di dunia
Internasional dan apa yang membuat wisatawan tertarik pada pulau bali, padahal
banyak pulau-pulau lain yang ada di Indonesia.
B. Perngertian Study Tour
Adapun alasan mengapa kami memilih judul
"Mengenal Dari Dekat Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Pulau Bali Sebagai
Pulau Wisata Internasional" adalah sebagai berikut:
1. Kami ingin
mengetahui kebudayaan apa saja yang ada di pulau Bali
2. Kami merasa tertarik dengan kebudayaan Bali yang masih dijaga
dengan baik dan tidak tergeser oleh masuknya budaya asing
3. Kami ingin menambah
wawasan tentang pulau Bali.
C. Maksud Dan Tujuan
Adapun maksud
dan tujuan kami untuk menyusun karya tulis ini sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi
syarat di SMA Negeri 1 Nalumsari
2. Untuk menambah
wawasan tentang kebudayaan pulau Bali
1
|
BAB II
KEADAAN UMUM PULAU BALI
A. Letak Geografis
Provinsi Bali terletak
8003'40"LS dan 144025'53"BT - 115042'400"BT, dengan luas wilayah
5.636,66 km2 atau 3582 km2/0.29%. Bali beriklim tropis dengan curah hujan
sedang, sekita 120 mm perbulan. Musin hujan terjadi bulan Oktober-April dan musim
kemarau terjadi bulan April-Oktober.
Pulau Bali terletak di sebelah timur pulau Jawa, dengan batas-batas sebagai berikut:
*
Sebelah Utara : Laut Bali
*
Sebelah Timur : Provinsi Nusa Tenggara Barat
*
Sebelah Selatan : Samudra Indonesia
*
Sebelah Barat : Provinsi Jawa Timur
B. Wilayah
Pulau Bali termasuk dalam kepulauan Nusa Tenggara,
Indonesia. Pulau yang luas 5.636,66km2 atau 3582 km2 ini di belah 2 pegunungan
yang membujur dari barat ke timur, Sehingga daratan agak sempit di sebelah
Utara dan daratan yang lebih luas di sebelah Selatan. Pegunungan sebagian besar
masih tertutup oleh hutan rimba tersebut mempunyai hal yang penting dalam
pandangan hidup dan kepercayaan penduduk pulau bali. Di wilayah pegunungan
terletak pura-pura(Pure) yang dianggap suci oleh orang Bali, seperti Pura
Pulaki, Pura Batukaru, dan yang utama Pura Besakih di kaki gunung Agung yang
merupakan gunung tertinggi di Bali.
2
|
C.
Pemerintah
Provinsi
Bali terdiri dari 8 Kabupaten yaitu :
*
Jembaran ibukota Jimbaran
*
Tabanan ibukota Tabanan
*
Badung ibukota Denpasar
*
Gianyar ibukota Gianyar
*
Klungkung ibukota Smrapura
*
Bangli ibukota Bangli
*
Karangasem ibukota Amtapura
*
Buleleng ibukota Singaraja.
Ditambah
satu kota Madya yaitu Denpasar, 171 Kecamatan Desa/51 Kecamatan,
658 Desa, 3568 Banjar dinas. Provinsi bali dipimpin oleh Gubernur, berikut
Gubernur yang pernah menjabat di Bali :
*
Anak Agung Bagus Satudja 1950-1958
* I Gusti Bagus Okta 1958-1959
* Anak Agung Bagus Satudja 1959-1965
* I Gusti Putu Marta 1965-1967
* Soekarman 1967-1978
* Ida Bagus Marta 1978-1988
* I Bagus Okta 1988-1933
* I Bagus Okta 1933-1998
* Dewa Made Berahta 1998-2003
* Dewa Made Berahta 2003-2008
D. Penduduk
Jumlah
penduduk Bali tahun 2011 mencapai 5 jutaan orang atau lebih
BAB III
KEBUDAYAAN UMUM MASYARAKAT BALI
A. Sistem Kepercayaan
Mayoritas
Masyarakat Bali adalah beragama Hindu. Dalam kehidupan beragama, masyarakat Bali
yang beragama Hindu percaya adanya satu Tuhan dalam bentiuk Trimurti esa yaitu
Brahmana (Yang Menciptakan), Wisnu (yang melindung dan memelihara), dan siwa
(yang merusak). Selain itu masyarakat bali juga percaya kepada berbagai Dewa
yang lain yang kedudukannya yang lebih rendah dari Trimurti, seperti dewa Wahyu
(dewa angin), dan Dewa Indra (dewa perang). Agama Hindu di Bali juga
mempercayai adanya roh abadi (Otman), buah dari setiap perbuatan (Karmapala),
kelahiran kembali dari jiwa (Punarbawa) dan kebebasan jiwa (moksa), semua
ajaran-ajaran itu berada di kitab Wedha.
Tempat untuk melakukan persembahyangan
(ibadah) agama Hindu di Bali dinamakan Pura atau Sangeh. Tempat ibadah ini
berupa sekelompok bangunan-bangunan suci yang sifatnya berbeda-beda. Ada yang
bersifat umum seperti Pura desa dan ada yang sifatnya khusus yaitu Pura
keluarga. Di bali terdapat beribu-ribu pura atau sangeh yang masing-masing pura
tersebut mempunyai hari upacara (hari perayaan) tertentu sesuai denga perayaan
leluhur mereka yang telah ditentukan oleh sistem tanggalanya sendiri-sendiri.
4
|
Selain upacara Ngaben, ada juga upacara lain seperti
upacara hariraya Nyepi, Ngebak Geni, Hari Raya Kuningan, Hari raya Galungan,
dll.
Keseluruhan upacara di bali dapart di kelompokan sebagai berikut :
* Manusia Nyadan,
yaitu upacara siklus dari anak-anak sampai dewasa
* Putra Nyadan, yaitu upacara untuk roh-roh
* Putra Nyadan, yaitu upacara untuk roh-roh
* Dewa Nyadan,
yaitu upacara pembesaran
* Buta Nyadan,
yaitu upacara yang ditunjukan untuk roh-roh jahat
B. Sistem Kasta
Akibat kuat agama Hindu, di Bali
berlaku sistem kasta, yaitu pemisahan masyarakat berdasarkan kedudukan atau
tingkat kehormatan. Berdasarkan hal tersebut, masyarakat Bali dibedakan menjadi
4 Kasta, yaitu :
1. Kasta Brahmana
Kasta
ini ditempati olah para dewa kerajaan, seperti pendeta. Kasta ini merupakan
kasta tertinggi di bali, sehingga seseorang dapat menduduki kasta ini sangat
dihormati oleh masyarakat umum atau kasta di bawahnya.
2. Kasta Ksatria
Kasta
ini ditempati oleh para bangsawan kerajaan seperti raja, pangeran dan berbagai
pengawal kerajaan seperti patih dan panglima perang, pejabat-[ejabat kerajaan
yang diberi wewenang untuk memimpin daerah tertentu di bawah daerah kekuasaan
raja. Kasta Ksatria dianggap kasta yang mempunyai gengsi dan martabat atau
derajat yang tinggi bagi orang yang ada di dalamnya.
3. Kasta Waisya
Kasta
ini ditempati oleh para petani dan pedagang. Petani di Bali juga digolongkan
menjadi beberapa kelompok berdasarkan kekayaan material atas kepemilikana
tanah, sawah dan tempat tinggal.
·
Petani Kelas Atas
Petani
karya atas adalah mereka yang mempunyai penghasilan atas sawah atau ladang
lebih dari cukup dan bisa digunakan untuk mencukupi dan menghidupi
seluruh keluarga dan saudaranya.
·
Petani Kaya Sedang
Petani golongan ini mempunyai sawah dengan luas 1-5
hektar atau mempunyai sawah cukup luas, hingga hanya dapat mencukupi kebutuhan
keluarganya sendiri, tetepi untuk mencukupi kebutuhan saudaranya ditangguhkan.
Petani karya atas ini memiliki sawah lebih dari 5 hektar dan juga memiliki
tanah pekarangan beserta halman untuk rumah tempat tinggalnya. Bagi petani
karya atas, penggarapan sawah tidak dilakukan sendiri, tetapi dengan cara
mempekerjakan buruh tani atau dari kasta saudara.
·
Petani Kaya Bawah
Yaitu petani yang hanya
mempunyai sawah kurang dari 1 hektar. Petani ini mengolah sendiri sawah mereka,
hasilnya sebagai konsumsi pribadi beserta keluarganya.
4.
Kasta Sudra
Kasta Sudra pada masyarakat Bali yaitu mereka yang keberadaanya kurang
dihormati. Golongan kasta Sudra ini tidak memiliki hak kepemilikan atas tanah
pekarangan atau rumah tempat tinggal. Kasta ini merupakan kasta terendah dalam
pembagian kasta di Bali.
C. Sistem Kesenian
Sistem kesenian di Bali antara lain tari-tarian Bali, rumah adat
dan pakaian adat Bali. Tari-tarian Bali seperti tari Legong dan tari Kecak sangat
disukai oleh wisatawan. Tari Legomg merupakan tari yang menceritakan kisah
cinta raja Lasem, sementara tari Kecak mengisahkan tentang Bola Tantra Kera
Hanoman dan Sugriwa.
Beberapa
rumah adat di Bali antara lain Gapura Candi Bentar yang merupakan pintu masuk
istana raja. Balai Bengong yaitu tempat peristirahatan raja beserta kori
Babetelan yaitu pintu masuk untuk upacara keluarga.
Pakaian
adat Bali pria adalah ikat kepala (destar) kain songket Saput dan sebilah Keris
yang diselipkan kepinggang bagian belakang. Sedangkan untuk wanita umumnya
menggunakan dua helai kain songket, stangen Songket dan selendang, serta
memakai hiasan bunga emas da bunga kamboja.
D. Sistem Kekerabatan
Perkawinan
merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan manusia, demikian juga dengan
masyarakat Bali yang memperoleh hak-hak dan kewajiban-kewajibannya sebagai
warga masyarakat, untuk melakukan perkawinan. Menurut ajaran adat lama yang
banyak dipemgaruhi oleh sistem klan-klan (dadra) dan sistem kasta (wangsa),
perkawinan dilakukan antara warga se-klan atau antara warga yang dianggap
sederajat dalam kasta. Sementara perkawinan yang dianggap pantangan adalah
perkawinan Bentukar (makadengan ngad) yaitu perkawinan antara perempuan suami
dengan saudara laki-laki istri, perkawinan ini dianggap pantangan karena
menurut kepercayaan dapat mendatangkan bencana. Selain itu, perkawinan
pantangan lain yang merupakan dosa besar adalah perkawinan antara seseorang
dengan anaknya, seseorang dengan saudara kandungnya atau saudara tirinya dan
antara seseorang dengan anak dari saudara perempuan maupun laki-lakinya.
Pada umumnya pemuda
di Bali dapat memperoleh seorang istri dengan dua cara yaitu cara meminta
kepada keluarga si gadis atau dengan melarikan si gadis.kedua cara tersebut merupakan
adat-adat perkawinan di Bali. Kedua cara tersebut dilakukan dengan
melakukan kunjungan resmi dari keluarga si pemuda kepada si gadis, guna meminang
si gadis atau dengan memberitahukan kepada keluarga si gadis bahwa si gadis
telah di bawa lari untuk dikawinkan. Kemudian diadakan upacara perkawinan dan
kunjungan resmi dari keluarga si pemuda kerumah orang tua si gadis untuk
meminta diri kepada roh nenek moyang si gadis.
Setelah
menikah, biasanya pasangan suami istri baru menetap di kompleks perumahan dari
orang tua si suami. Tetepi tidak sedikit suami istri baru menetap di rumah
baru. Sebalikanya ada pula suatu adat perkawinan dimana pasangan suami istri
baru menetap di kompleks perumahan keluarga si istri.
E. Kehidupan Sosial Masyarakat Bali
1. Banjar
Merupakan bentuk kesatuan-kesatuan wilayah social yang
didasarkan pada kesatuan wilayah. Kesatuan sosial tersebut diperkuat oleh
kesatuan adat dan upacara, upacara keagamaan yang keramat. Di daerah
pegunungan, sifat keanggotaan banjar hanya terbatas pada yang lahir di wilayah
banjar tersebut. Sedangkan di daerah datar, sifat keanggotaanya tidak tertutup
dan terbatas pada orang-orang asli yang lahir di Banjar itu. Orang dari wilayah
lain atau lahir di wilayah lain dan kebatulan menetap di Banjar bersangkutan di
pisahkan untuk menjadi anggota (karma Banjar) jika yang bersangkutan
menghendaki.
Pusat
banjar adalah Bale Banjar, di mana warga Banjar bertemu pada hari-hari yang
tetap. Banjar di kepalai oleh seorang kepala yang disebut kelai Banjar.
Tugasnya tidak hanya menyangkut segala urusan dalam lapangan kehidupan dari
Banjar sebagai suatu komunitas, tetapi juga lapangan kehidupan beragama. Selain
itu, ia juga harus memecahkan masalah yang menyangkut adat. Kadang kalian
Banjar juga mengurus hal-hal yang sifatnya berkaitan dengan administrasi
pemerintahan.
2. Subak
Subak di bali seolah-olah
lepas dari Banjar, dan mempunyai kepala sendiri. Orang yang menjadi warga Subak
tidak semuanya sama dengan orang yang menjadi anggota Banjar. Warga Subak
adalah oemilik atau penggarap sawah yang menerima air irigasi dari
bendungn-bendungan yang di urus oles suatu subjek.
3. Seka
Dalam kehidupan masyarakat
bali, ada organisasi-organisasiyang bergerak dalam lapangan kehidupan yang
khusus yaitu Seka. Orgsnisasi ini bersifat turun-temurun, tetepi adapula yang
bersifat sementara. Ada seka yang fungsinya menyelenggarakan hal-hal atau
upacara-upacara yang berkenaan dengan desa, misalnya Seka Baris (perkumpulan
tari baris), Seka teruna-teruni, Seka tersebut sifatnya permanen. Dan yang
bersifat sementara seperti Seka yang didirikan berdasarkan suatu kebutuhan
tertentu, misalnya Seka Memula (perkumpulan menuai), Seka Gong (perkumpulan
gamelan), Seka-seka tersebut biasanya merupakan perkumpulan yang terlepas dari
organisasi Banjar maupun desa.
4. Gotong Royong (Ngupoin)
Meliputi
aktifitas disawah (seperti menanam,menyiangi, memanen, dll) dalam sekitar rumah
tangga (memperbaiki atap rumah, dinding rumah, memperbaiki sumur, dll), dalam
perayaan-perayaan atau upacara-upacara yangdi adakan oleh suatu keluarga atau
dalam peristiw kecelakaan dan kematian, Mgupoin antara individu biasanya
dilandasi oleh pengertian bahw bantuan tenaga yang diberikan wajib di balas
dengan tenaga juga
BAB IV
OBJEK WISATA BALI
Sampai
sekarang Bali merupakan daerah tujuan wisata yang utama di Indonesia padahal
masih banyak tempat wisata lainnya di Indonesia. Bali memiliki daya tarik
tersendiri sebagai daerah wisata, keindahan alam dan seni budayanya berbeda
dengan negara lain. Alam pulau Bali yang bersatu dengan kehidupan masyarakatnya
yang ramah tamah merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan.
Beberapa objek wisata yang ada di Bali antara lain :
A. Tanah Lot
10
|
Tanah Lot merupakan sebuah objek wisata di Bali. Tanah Lot ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari Pura Sad kahyangan, yaitu pura-pura yang merupakan sendi-sendi Pulau Bali. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Di Objek wisata Tanah Lot terletak di desa Beraban Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Di sebelah utara pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset itu.
B. Pantai Kuta
Kuta
mulai dikenal ketika para pedagang dari Denmark membuka kantor perwakilan
dagang disini. Hubungan dagang yang terjalin antara perwakilan dagang tersebut
dengan penduduk pribumi asli kemudian berkembang dengan sangat pesat.
Baru mulai pada tahun 1930 sepasang suami istri asal California Amerika
sangat terkesan dengan keindahan pantai Kuta yang waktu itu sama sekali belum
terjamah campur tangan manusia, alias masih alami. Kuta Beach Hotel adalah
hotel pertama yang berdiri di kawasan ini, namun sayang harus ditutup karena
tentara Jepang menyerbu pulau Bali pada waktu itu. Pada tahun 1960 ketika
banyak turis Australia yang harus singgah di Bali untuk perjalanan ke Eropa,
Kuta mulai semakin dikenal kembali. Dalam perkembangannya, area Kuta semakin
menarik kunjungan para wisatawan tidak hanya dari Australia, namun juga dari
berbagai belahan dunia yang lain.
Dengan
cepat berdirilah berbagai hotel di sepanjang kawasan pantai Kuta. Biasanya
hotel-hotel dikawasan ini bertaraf internasional atau setidaknya sebuah grup
hotel internasional. Berawal dari awal ujung pantai Kuta terdapat Inna Kuta Beach
Hotel, Hard Rock Hotel, Mercure Hotel, dll. Juga berdiri sebuah penginapan yang
sangat nyaman bergaya butik resort yaitu Alam KulKul Boutique and Resort.
Waktu
paling ramai di kawansan pantai Kuta adalah di sore hari atau sewaktu matahari
terbenam (sunset). Semua turis apakah mancanegara ataupun lokal berkumpul
menjadi satu disini. Apalagi ada momen-momen khusus di dalam negeri seperti
liburan sekolah, liburan Lebaran Idul Fitri atau liburan tahun baru, bisa
dipastikan keramaian itu semakin menjadi.
Di
pantai Kuta pengunjung bisa melakukan selancar atau surfing, bermain sepakbola,
bermain layang-layang, sekedar rebahan di pasir pantainya yang hangat, atau
cuci mata menyaksikan para turis bule berjemur. Apabila tertarik dengan layanan
kuncir rambut atau pembuatan tato sementara, itu juga bisa didapat di pantai
ini.
C. Danau Bedugul
Bedugul
adalah sebuah obyek wisata di Bali yang terletak di daerah pegunungan yang
memiliki suasana sejuk dan nyaman, bisa menikmati keindahan danau Beratan dan
Pura Ulun Danu, terletak di Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan.
Jaraknya kurang lebih 70 km dari wilayah wisata Kuta/ Bandara Ngurah Rai. Bangunan
yang terdapat di areal wisata Bedugul ini merupakan bangunan tempo dulu dan
terbilang kuno, tapi semua keadan fisiknya masih bersih dan tertata dengan
rapi.
Terletak
di dataran tinggi, menyebabkan tempat ini sangat sejuk dan kadang-kadang diselimuti
kabut, keindahan alam pegunungan dan Danau Beratan yang bersih, di tengahnya
ada sebuah pura Ulun Danu yang merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi
Danu sebagai pemberi kesuburan, akan sangat sayang sekali kalau di lewatkan.
Wisatawan
bisa menikmati waktu santai dengan jalan kaki, menyewa perahu, banyak wisatawan
Nusantara berkunjung ke sini pada waktu musim liburan. Ada Kebun Raya di
Bedugul yang merupakan satu satunya di Bali, berbagai jenis buahan-buahan dan
sayur mayur tumbuh dengan subur di daerah ini. Penduduk setempat menjual hasil
kebunnya di pasar setempat dan juga di jual ke daerah lain di Bali. Disini juga
disiapkan kapal boat atau sampan yang disewakan bagi pengunjug untuk lebih
menikmati keindahan Danau Beratan. Di areal wisata terdapat kios-kios kecil
untuk keperluan oleh-oleh bagi keluarga.
D. Joger
Mungkin di
telinga anda kata Joger sudah tidak asing lagi, apalagi yang sudah pernah
melancong ke Pulau Bali. Produk - produk dari joger seperti Kaos, Tas, Sendal,
dan Furnitur lainnya. namun selain kita sudah mengenal product - product joger
kita harus tahu juga sejah joger hingga bisa seperti saat ini. kata joger
merupakan gabungan dari 5 Huruf yaitu J . O . G . E . R jika kita cari di kamus
bahasa indonesia kata ini belum memiliki arti, ia itu pasti karena kaya JOGER
itu sendiri bukan di ambil dari kata yang ada sebelumnya. Pada tahun 1980 Pak
Joseph Theodorus Wulianadi (pemilik joger) mengawali usahanya di sebuah
pertokoan di Jl. Sulawesi 37, Denpasar. awalnya Joseph Theodorus Wulianadi
belum memiliki nama untuk Toko kecilnya itu tidak seperti toko - toko yang
berada di sekitarnya sampai - sampai Dinas perdagangan Denpasar meminta agar
Toko yang dimilikinya segera di berikan nama sehingga mudah di bedakan antara
toko - toko yang berada di sekitarnya. pada tanggal 9 bulan 9 tahun 1951 Joseph
Theodorus Wulianadi merenungkan diri di atas tempat tidurnya beliau merenungkan
nama apa yang cocok untuk Tokonya itu. yang jelas Joseph Theodorus Wulianadi
tidak ingin nama tokonya di berikan dengan nama yang umum atau yang biasa kita
lihat di pasar - pasar atau toko biasa, beliau ingin nama tokonya itu bernama
yang Unik artinya nama yang muncul dari dalam hati nurani. seiring detik jam
berjalan Tuan Joseph Theodorus Wulianadi teringat dengan jasa besar dari Mr.
Gerhard dimana dia telah memberikan dana sebesar $ 20.000 sebagai hadiah
pernikahan Joseph Theodorus Wulianadi dengan Istri tercintanya Ery Kusdarijati,
Mr. Gerhard merupakan teman sekolahnya dulu di Hotelfachshule, Bad
Wiesee, Jerman Barat, tahun 1970-an.
Dengan
berjalannya waktu detik jam akhirnya tuan Joseph menggabungkan nama
"Joseph" dan nama temannya "Gerhard" sehingga dari nama
tersebut diambilah 2 karakter dari kiri dari nama Joseph = JO dan 3 karakter
dari kiri Gerhard = GER sehingga jika digabungkan menjadi JOGER. Dan pada
tanggal 19 Januari 1981 merupakan hari lahir joger dimana nama joger pertama
kalinya digunakan sebagai nama Toko tuan Joseph namun nama Tokonya saat itu
belum murni JOGER tapi "ART & BATIK SHOP JOGER" awalnya
masyarakat belum tahu dan belum tertarik dengan Product yang di jual oleh toko
ini namun karena seiring berjalannya waktu dan tren yang terus bergerak
akhirnya product - product Toko Joger diterima dan menarik banyak masyarakat
karena setiap barang seperti Kaos dan souvenir - souvenir lainnya terdapata
kata - kata yang unik khas Joger. hingga akhirnnya nama Joger menjadi
nama besar dan harum. pada tanggal 7 Juli 1987 diputuskan bahwa joger hanya
akan di buka di satu toko di Bali dimana hanya akan bisa di jumpai di Jl. Raya
Kuta - Bali. dan sejak tahun 1990-an hingga saat ini Joger di sebut sebagai
PABRIK KATA - KATA.
E. Pasar Seni Sukowati
Objek wisata
pasar seni Sukawati, Bali. Obyek wisata pasar Seni Sukawati merupakan sebuah
pasar yang sangat terkenal di Bali karena menjual pakaian-pakaian dan
barang-barang seni khas Bali dengan harga murah. Barang-barang yang di tawarkan
di pasar sukawati spt; baju kemeja, T-shirt, sarong pantai yang disablon dengan
ukiran atau gambaran seni dari Bali, patung-patung, lukisan, tas, dompet,
payung, sandal, lukisan dan barang kerajinan tangan lainnya. Sangat pas sekali
bagi yang mau membeli oleh-oleh chiri khas produsi Bali. Pasar tradisional ini
terletak di Kabupaten Gianyar, 20 km ke belah timur kota Denpasar / 30 km dari
kawasan wisata Kuta.
F. Sangeh
Taman Wisata Alam Sangeh, mungkin memang belum banyak
dikenal oleh masyarakat Indonesia, padahal Sangeh terletak di sebuah pulau
terkenal di Indonesia yaitu Bali. Taman Wisata Alam Sangeh terletak di Desa
Sangeh, Badung, Bali, sekitar 20km dari Denpasar.
Taman Wisata Alam Sangeh memiliki pesona wisata hutan yang
banyak dihuni oleh ratusan kera.Kera-kera Sangeh dahulu memang dikenal sangat
liar dan seringkali mengganggu para pengunjung. Kera Sangeh juga dikenal sangat
jahil, karena seringkali mengambil barang-barang pengunjung yang akan
dikembalikan bila kera-kera tersebut diberi sepotong makanan. Namun sekarang
kera Sangeh tidak lagi seliar dan sejahil dahulu, karena sekarang kera-kera
tersebut telah diurus dengan baik.
Kera Sangeh juga memiliki beberapa kelompok yang
masing-masing kelompok memiliki satu pemimpin. Namun kelompok-kelompok tersebut
memilki pimpinan teringgi atau bisa dibilang raja dari seluruh raja kera yang
ada di Sangeh. Pemimpin tertinggi ini berdiam di tempat yang paling luas di. Di
tempat raja kera ini tinggal terdapat sebuah Pura Yang sangat terkenal
kesakralannya yaitu Pura Bulit Sari.
Entah bagaimana caranya, pemimpin kera dipilih karena
memiliki kekuatan dan kharisma yang sangat luar biasa. Bahkan mereka memiliki hak-hak yang lebih
dibanding kera lainnya, seperti saat mengawini kera betina atau saat mendapat
jatah makanan. Bisanya raja kera akan mendapat jatah pertama sampai ia puas,
sebelum memberikan jatah tersebut pada kera-kera lain.
Sebagian besar kawasan hutan wisata ini, menjadi tempat
bermukim kera, hanya sebagian kecil saja yang dimanfaatkan para pengusaha untuk
membuat beberapa kios tempat menjual beraneka ragam cinderamata.
G. Istana Tampak
Siring
Nama Tampaksiring diambil dari dua buah kata bahasa
Bali, yaitu tampak (yang bermakna 'telapak ') dan siring (yang bermakna
'miring'). Menurut sebuah legenda yang terekam pada daun lontar Usana Bali,
nama itu berasal dari bekas telapak kaki seorang Raja yang bernama Mayadenawa.
Raja ini pandai dan sakti, tetapi bersifat angkara murka. Ia menganggap dirinya
dewa serta menyuruh rakyatnya menyembahnya. Sebagai akibat dari tabiat
Mayadenawa itu, Batara Indra marah dan mengirimkan balatentaranya untuk
menghacurkannya. Namun, Mayadenawa berlari masuk hutan. Agar para pengejarnya
kehilangan jejak, ia berjalan dengan memiringkan telapak kakinya. Dengan begitu
ia berharap agar para pengejarnya tidak mengenali bahwa jejak yang
ditinggalkannya itu adalah jejak manusia, yaitu jejak Mayadenawa.
Usaha Mayadenawa
gagal. Akhirnya ia ditangkap oleh para pengejarnya. Namun, sebelum itu, dengan
sisa-sisa kesaktiannya ia berhasil menciptakan mata air beracun yang
menyebabkan banyak kematian bagi para pengejarnya setelah mereka meminum air
dari mata air ciptannya itu. Batara Indra pun menciptakan mata air yang lain
sebagai penawar air beracun tersebut. Air Penawar racun itu diberi nama Tirta
Empul (yang bermakna 'airsuci'). Kawasan hutan yang dilalui Raja Mayadenawa
denagn berjalan di atas kakinya yang dimiringkan itulah wilayah ini dikenal
dengan nama Tampaksiring.
Menurut riwayatnya,
disalah satu sudut kawasan Istana Tampaksiring, menghadap kolam Tirta Empul di
kaki bukit, dulu pernah ada bangunan peristirahatan milik Kerajaan Gianyar. Di
atas lahan itulah sekarang berdiri Wisma Merdeka , yaitu bagian dari Istana
Tampaksiring yang pertama kali dibangun.
Istana
Kepresidenan Tampaksiring berdiri atas prakarsa Presiden I Republik Indonesia,
Soekarno, sehingga dapat dikatakan Istana Kepresidenan Tampaksiring merupakan
satu-satunya istana yang dibangun pada masa pemerintahan Indonesia.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah
menyusun karya tulis ini, saya menyimpulkan :
1.
Meskipun Bali banyak dimasuki oleh
orang asing, tetapi masyarakat Pulau Bali dapat terus menjaga kebudayaan asli
mereka.
2. Pulau Bali sangat terkenal di dunia
internasional karena memiliki keindahan alam dan seni budaya yang sangat
menarik, serta masyarakat Pulau Bali dapat bersatu dengan alam.
3. Masyarakat bali mengenal tiga Dewa, yaitu :
Dewa Brahmana, Dewa wisnu, dan Dewa Siwa.
4. Dengan mengenal pulau bali kita sebagaimana
Bangsa Indonesia harus bangga dengan budaya bali
5. Dengan panorama di Pulau Dewata,
masyarakatnya dapat hidup aman dan damai tanpa ada masalah perbedaan
6. Pulau Bali memiliki Objek Wisata yang banyak
dikunjungi oleh wisatawan baik Domestik maupun Manca negara mulai dari pantai,
Monumen, Pasar dan lain sebagainya.
B.
Saran
Setelah
mengetahui hasil observasi, saya menyarankan :
18
|
2. Mempromosikan obyek wisata yang ada di Pulau
Bali agar wisatawan mancanegara datang ke Indonesia dan dapat menambah
devisa Negara.
3. Saya berharap agar para remaja dapat belajar
dari bukti sejarah dan kebudayaan dari nilai sejarah yang terkandung didalamnya.
4. Saya berharap supaya kita dapat mengenal
budaya dan objek wisata bali melalui panoramanya.
5. Sebaliknya masyarakat bali memberi contoh
kepada semua pengunjung wisawatan
DAFTAR PUSTAKA
Artikel
non-personal, 26 Agustus 2009, Tanahlot, Wikipedia Bahasa Indonesia,
http://id.wikipedia.org/wiki/Tanahlot, diakses 25 Mei 2010
Zulkarnain,
30 Mei 2009, dokumen karya wisata Bali, Scribd,
http://www.scribd.com/document_downloads/direct/17672025?extension=doc&ft=1275106898<=1275110508&uahk=i+/0h0uVdCOdIz5BQv2JZp6OYK4,
diakses 26 Mei 2010
Artikel
non-personal, 2009, joger bali, Docstoc,
http://docs.docstoc.com/orig/2135919/8a862180-035c-4127-840d-5c917cd966f3.doc,
diakses 26 Mei 2010.
Artikel
non-personal, 2009, pesona pulau Bali, Docstoc,
http://docs.docstoc.com/orig/1875351/b532ce9e-0eda-49b1-8dab-beae89331a23.doc,
diakses 26 Mei 2010
LAPORAN STUDY TOUR KE BALI
MENGENAL
DARI DEKAT KONDISI SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT PULAU BALI SEBAGAI PULAU WISATA
INTERNASIONAL
Karya
Tulis
Disusun
Untuk Memenuhi
Salah
Satu Tugas Sebagai Syarat Menempuh
Ujian
Nasional (UN) & Ujian Sekolah (US)
SMA
Negeri 1 Nalumsari
Disusun
Oleh
Nama : 1. Risa Umami,
XI IPA3
2. Wida Wijayanti, Kelas XI IPA1
SMA
NEGERI 1 NALUMSARI
JL.
RAYA NALUMSARI – KECAMATAN NALUMSARI
KABUPATEN
JEPARA
HALAMAN PENGESAHAN
"Mengenal Dari Dekat Kondisi Sosial Pulau Budaya
Masyarakat Pulau Bali Sebagai Pulau Wisata Internasional".
Telah di setujui dan disahkan pada tanggal........
Jepara, Juli
2013
Guru
Pembimbing I
(
……………………………… )
|
Guru
Pembimbing II
(
……………………………… )
|
Mengetahui
Kepala
SMA Negeri 1 Nalumsari
( Drs. Noor Kholiq, S.Pd. )
ii
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami persembahkan kepada
Allah SWT. berkat rahmat dan hidayahNya, bisa mengikuti pembelajaran Study
Tour, mulai pencarian data sampai laporan ini selesai.
Adapun
maksud dan tujuan kami membuat laporan ini, yaitu Untuk menyelesaikan ujian
praktek Bahasa Indonesia demi memenuhi syarat ketentuan Ujian Nasional Tahun
pembelajaran 2012 - 2013. Dengan judul "MENGENAL DARI DEKAT KONDISI SOSIAL
BUDAYA MASYARAKAT PULAU BALI SEBAGAI PULAU WISATA INTERNASIONAL"
Saya ingin menyampaikan kepada pihak - pihak yang membantu penyelesaian ini, yaitu kepada:
1. Bapak Drs. Nor
Kholiq, S.Pd., selaku Kepala SMA Negeri 1 Nalumsari.
2. Bapak dan Ibu
Guru yang telah membimbing dalam pencarian data dalam study tour ke Bali.
3. Bapak/Ibu kami
yang telah memberikan doa restu dan biaya study tour.
4. dan pihak-pihak
lain yang tidak dapat kami sebutkan.
Demikian laporan ini kami susun, bila ada kesalahan dalam laporan ini. mohon kritik dan saran untuk kesempurnaan laporan ini.
Nalumsari, Juli 2013
Penulis
iii
|
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL ………………………………………………….. i
KATA
PENGANTAR ………………………………………………… ii
DAFTAR
ISI …………………………………………………………. iii
BAB
I PENDAHULUAN …………………………………………… 1
A. Latar Belakang …………………………………………………… 1
B. Pengertian Study Tour …………………………………………… 1
C. Maksud dan Tujuan ……………………………………………… 1
BAB
II KEADAAN UMUM PULAU BALI ……..…………………. 2
A. Letak Geografis ……………………………………….…………. 2
B. Wilayah …………………………………………………………… 2
C. Pemerintah ………………………………………………………… 3
D. Penduduk ………………………………………………………… 3
BAB
III KEBUDAYAAN UMUM MASYARAKAT BALI………… 4
A. Sistem Kepercayaan ……………………………………………… 4
B. Sistem Kasta ……………………………………………………… 5
C. Sistem Kesenian …………………………………………………… 6
D. Sistem Kekerabatan ……………………………………………….. 7
E. Kehidupan Sosial Masyarakat Bali
………………………………… 8
BAB
IV OBJEK WISATA BALI …………………………………….. 10
A. Tanah Lot ………………………………………………………….. 10
iv
|
C. Danau
Bedugul …………………………………………………….. 12
D. Joger ………………………………………………………………… 13
E. Pasar Seni Sukowati ………………………………………………… 14
F. Sangeh ………………………………………………………………. 15
G. Istana Tampak Siring ……………………………………………….. 16
BAB
V PENUTUP …………………………………………………….. 18
A. Kesimpulan …………………………………………………………. 18
B. Saran ………………………………………………………………… 19
DAFTAR
PUSTAKA
v
|
Komentar
Posting Komentar