WISATA KE BALI



BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara kepulauan (Negara yang terdiri dari banyak pulau). Salah satunya adalah pulau Bali, setiap tahun wisatawan asing maupun domestik mengunjungi Bali. Mereka bukan hanya tertarik pada keindahan alamnya saja, Tetapi mereka juga tertarik pada kebudayaan masyarakat bali yang sampai saat ini masih terjaga dengan baik meskipun banyak kebudayaan asing masuk ke bali. Berdasarkan hal tersebut, saya mencoba untuk menggambarkan kebudayaan masyarakat bali dan obyek wisata yang ada di bali. Disamping itu saya juga ingin mengetahui mengapa pulau bali sangat terkenal di dunia Internasional dan apa yang membuat wisatawan tertarik pada pulau bali, padahal banyak pulau-pulau lain yang ada di Indonesia.

B.   Perngertian Study Tour
       Adapun alasan mengapa kami memilih judul "Mengenal Dari Dekat Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Pulau Bali Sebagai Pulau Wisata Internasional" adalah sebagai berikut:
1.  Kami ingin mengetahui kebudayaan apa saja yang ada di pulau Bali
2. Kami merasa tertarik dengan kebudayaan Bali yang masih dijaga dengan baik dan tidak  tergeser oleh masuknya budaya asing
3.  Kami ingin menambah wawasan tentang pulau Bali.

C.        Maksud Dan Tujuan
       Adapun maksud dan tujuan kami untuk menyusun karya tulis ini sebagai berikut :
1.    Untuk memenuhi syarat di SMA Negeri 1 Nalumsari
2.    Untuk menambah wawasan tentang kebudayaan pulau Bali
1
 
BAB II
KEADAAN UMUM PULAU BALI
                                             

A.  Letak Geografis
            Provinsi Bali terletak 8003'40"LS dan 144025'53"BT - 115042'400"BT, dengan luas wilayah 5.636,66 km2 atau 3582 km2/0.29%. Bali beriklim tropis dengan curah hujan sedang, sekita 120 mm perbulan. Musin hujan terjadi bulan Oktober-April dan musim kemarau terjadi bulan April-Oktober.

Pulau Bali terletak di sebelah timur pulau Jawa, dengan batas-batas sebagai berikut:
* Sebelah Utara : Laut Bali
* Sebelah Timur : Provinsi Nusa Tenggara Barat
* Sebelah Selatan : Samudra Indonesia
* Sebelah Barat : Provinsi Jawa Timur

B.  Wilayah
Pulau Bali termasuk dalam kepulauan Nusa Tenggara, Indonesia. Pulau yang luas 5.636,66km2 atau 3582 km2 ini di belah 2 pegunungan yang membujur dari barat ke timur, Sehingga daratan agak sempit di sebelah Utara dan daratan yang lebih luas di sebelah Selatan. Pegunungan sebagian besar masih tertutup oleh hutan rimba tersebut mempunyai hal yang penting dalam pandangan hidup dan kepercayaan penduduk pulau bali. Di wilayah pegunungan terletak pura-pura(Pure) yang dianggap suci oleh orang Bali, seperti Pura Pulaki, Pura Batukaru, dan yang utama Pura Besakih di kaki gunung Agung yang merupakan gunung tertinggi di Bali.


2
 
C. Pemerintah
Provinsi Bali terdiri dari 8 Kabupaten yaitu :
* Jembaran ibukota Jimbaran
* Tabanan ibukota Tabanan
* Badung ibukota Denpasar
* Gianyar ibukota Gianyar
* Klungkung ibukota Smrapura
* Bangli ibukota Bangli
* Karangasem ibukota Amtapura
* Buleleng ibukota Singaraja.  
Ditambah satu kota Madya yaitu Denpasar, 171 Kecamatan      Desa/51 Kecamatan, 658 Desa, 3568 Banjar dinas. Provinsi bali dipimpin oleh Gubernur, berikut Gubernur yang pernah menjabat di Bali :
*  Anak Agung Bagus Satudja 1950-1958

*  I Gusti Bagus Okta 1958-1959

*  Anak Agung Bagus Satudja 1959-1965

*  I Gusti Putu Marta 1965-1967

*  Soekarman 1967-1978

*  Ida Bagus Marta 1978-1988

*  I Bagus Okta 1988-1933

*  I Bagus Okta 1933-1998

*  Dewa Made Berahta 1998-2003

*  Dewa Made Berahta 2003-2008

D. Penduduk
Jumlah penduduk Bali tahun 2011 mencapai 5 jutaan orang atau lebih

BAB III
KEBUDAYAAN UMUM MASYARAKAT BALI


A.  Sistem Kepercayaan
              Mayoritas Masyarakat Bali adalah beragama Hindu. Dalam kehidupan beragama, masyarakat Bali yang beragama Hindu percaya adanya satu Tuhan dalam bentiuk Trimurti esa yaitu Brahmana (Yang Menciptakan), Wisnu (yang melindung dan memelihara), dan siwa (yang merusak). Selain itu masyarakat bali juga percaya kepada berbagai Dewa yang lain yang kedudukannya yang lebih rendah dari Trimurti, seperti dewa Wahyu (dewa angin), dan Dewa Indra (dewa perang). Agama Hindu di Bali juga mempercayai adanya roh abadi (Otman), buah dari setiap perbuatan (Karmapala), kelahiran kembali dari jiwa (Punarbawa) dan kebebasan jiwa (moksa), semua ajaran-ajaran itu berada di kitab Wedha.
            Tempat untuk melakukan persembahyangan (ibadah) agama Hindu di Bali dinamakan Pura atau Sangeh. Tempat ibadah ini berupa sekelompok bangunan-bangunan suci yang sifatnya berbeda-beda. Ada yang bersifat umum seperti Pura desa dan ada yang sifatnya khusus yaitu Pura keluarga. Di bali terdapat beribu-ribu pura atau sangeh yang masing-masing pura tersebut mempunyai hari upacara (hari perayaan) tertentu sesuai denga perayaan leluhur mereka yang telah ditentukan oleh sistem tanggalanya sendiri-sendiri.
4
            Upacara tradisional khas Bali yang mempunyai daya tarik bagi wisatawan adalah upacara Ngaben. Ngaben adalah upacara pembakaran mayat di Bali. Dengan demikian, setiap orang yang sudah meninggal tidak dikubur melainkan dibakar. Upacara  ini memerlukan biaya yang cukup besar, dan biasanya dilakukan oleh orang-orang yang mampu saja. Sebalum dibakar terlebih dahulu orang yang meninggal diletakan di sebuah tandu panjang (seperti keranda), kemudian dibawa ketempat pembakaran. Tandu ini biasanya diangkat oleh empat sampai delapan orang yang merupakan kerabat atau saudara dekat dari orang yang meninggal. Dalam perjalanan pengiring mengucapkan puji-pujian dan nyanyian sebagai pemujaan yang dipimpin oleh pemangku setelah sampai di tempat pembakaran, sebelum masuk pintu, tandu tersebut diputar-putar sebanyak tiga kali, sebagai tanda penghormatan dan izin untuk memasuki tempat pembakaran. Setelah dibakar, kemudian abu tersebut di buang kelaut, ada juga yang disimpan di tempat khusus.
         Selain upacara Ngaben, ada juga upacara lain seperti upacara hariraya Nyepi, Ngebak Geni, Hari Raya Kuningan, Hari raya Galungan, dll.                       Keseluruhan upacara di bali dapart di kelompokan sebagai berikut :
*     Manusia Nyadan, yaitu upacara siklus dari anak-anak sampai dewasa
*     Putra Nyadan, yaitu upacara untuk roh-roh
*     Dewa Nyadan, yaitu upacara pembesaran
*     Buta Nyadan, yaitu upacara yang ditunjukan untuk roh-roh jahat

B.      Sistem Kasta
              Akibat kuat agama Hindu, di Bali berlaku sistem kasta, yaitu pemisahan masyarakat berdasarkan kedudukan atau tingkat kehormatan. Berdasarkan hal tersebut, masyarakat Bali dibedakan menjadi 4 Kasta, yaitu :
     1.  Kasta Brahmana
Kasta ini ditempati olah para dewa kerajaan, seperti pendeta. Kasta ini merupakan kasta tertinggi di bali, sehingga seseorang dapat menduduki kasta ini sangat dihormati oleh masyarakat umum atau kasta di bawahnya.
     2.  Kasta Ksatria
Kasta ini ditempati oleh para bangsawan kerajaan seperti raja, pangeran dan berbagai pengawal kerajaan seperti patih dan panglima perang, pejabat-[ejabat kerajaan yang diberi wewenang untuk memimpin daerah tertentu di bawah daerah kekuasaan raja. Kasta Ksatria dianggap kasta yang mempunyai gengsi dan martabat atau derajat yang tinggi bagi orang yang ada di dalamnya.
     3.  Kasta Waisya
Kasta ini ditempati oleh para petani dan pedagang. Petani di Bali juga digolongkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan kekayaan material atas kepemilikana tanah, sawah dan tempat tinggal.
·         Petani Kelas Atas
Petani karya atas adalah mereka yang mempunyai penghasilan atas sawah atau ladang   lebih dari cukup dan bisa digunakan untuk mencukupi dan menghidupi seluruh keluarga dan saudaranya.
·         Petani Kaya Sedang
         Petani golongan ini mempunyai sawah dengan luas 1-5 hektar atau mempunyai sawah cukup luas, hingga hanya dapat mencukupi kebutuhan keluarganya sendiri, tetepi untuk mencukupi kebutuhan saudaranya ditangguhkan. Petani karya atas ini memiliki sawah lebih dari 5 hektar dan juga memiliki tanah pekarangan beserta halman untuk rumah tempat tinggalnya. Bagi petani karya atas, penggarapan sawah tidak dilakukan sendiri, tetapi dengan cara mempekerjakan buruh tani atau dari kasta saudara.                                       
·         Petani Kaya Bawah
            Yaitu petani yang hanya mempunyai sawah kurang dari 1 hektar. Petani ini mengolah sendiri sawah mereka, hasilnya sebagai konsumsi pribadi beserta keluarganya.

     4.  Kasta Sudra
    Kasta Sudra pada masyarakat Bali yaitu mereka yang keberadaanya kurang dihormati. Golongan kasta Sudra ini tidak memiliki hak kepemilikan atas tanah pekarangan atau rumah tempat tinggal. Kasta ini merupakan kasta terendah dalam pembagian kasta di Bali.

C.     Sistem Kesenian
            Sistem kesenian di Bali antara lain tari-tarian Bali, rumah adat dan pakaian adat Bali. Tari-tarian Bali seperti tari Legong dan tari Kecak sangat disukai oleh wisatawan. Tari Legomg merupakan tari yang menceritakan kisah cinta raja Lasem, sementara tari Kecak mengisahkan tentang Bola Tantra Kera Hanoman dan Sugriwa.
            Beberapa rumah adat di Bali antara lain Gapura Candi Bentar yang merupakan pintu masuk istana raja. Balai Bengong yaitu tempat peristirahatan raja beserta kori Babetelan yaitu pintu masuk untuk upacara keluarga.
            Pakaian adat Bali pria adalah ikat kepala (destar) kain songket Saput dan sebilah Keris yang diselipkan kepinggang bagian belakang. Sedangkan untuk wanita umumnya menggunakan dua helai kain songket, stangen Songket dan selendang, serta memakai hiasan bunga emas da bunga kamboja.    

D.    Sistem Kekerabatan
            Perkawinan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan manusia, demikian juga dengan masyarakat Bali yang memperoleh hak-hak dan kewajiban-kewajibannya sebagai warga masyarakat, untuk melakukan perkawinan. Menurut ajaran adat lama yang banyak dipemgaruhi oleh sistem klan-klan (dadra) dan sistem kasta (wangsa), perkawinan dilakukan antara warga se-klan atau antara warga yang dianggap sederajat dalam kasta. Sementara perkawinan yang dianggap pantangan adalah perkawinan Bentukar (makadengan ngad) yaitu perkawinan antara perempuan suami dengan saudara laki-laki istri, perkawinan ini dianggap pantangan karena menurut kepercayaan dapat mendatangkan bencana. Selain itu, perkawinan pantangan lain yang merupakan dosa besar adalah perkawinan antara seseorang dengan anaknya, seseorang dengan saudara kandungnya atau saudara tirinya dan antara seseorang dengan anak dari saudara perempuan maupun laki-lakinya.
           Pada umumnya pemuda di Bali dapat memperoleh seorang istri dengan dua cara yaitu cara meminta kepada keluarga si gadis atau dengan melarikan si gadis.kedua cara tersebut merupakan adat-adat perkawinan di Bali.  Kedua cara tersebut dilakukan dengan melakukan kunjungan resmi dari keluarga si pemuda kepada si gadis, guna meminang si gadis atau dengan memberitahukan kepada keluarga si gadis bahwa si gadis telah di bawa lari untuk dikawinkan. Kemudian diadakan upacara perkawinan dan kunjungan resmi dari keluarga si pemuda kerumah orang  tua si gadis untuk meminta diri kepada roh nenek moyang si gadis.
            Setelah menikah, biasanya pasangan suami istri baru menetap di kompleks perumahan dari orang tua si suami. Tetepi tidak sedikit suami istri baru menetap di rumah baru. Sebalikanya ada pula suatu adat perkawinan dimana pasangan suami istri baru menetap di kompleks perumahan keluarga si istri.

E.    Kehidupan Sosial Masyarakat Bali

     1.  Banjar
        Merupakan bentuk kesatuan-kesatuan wilayah social yang didasarkan pada kesatuan wilayah. Kesatuan sosial tersebut diperkuat oleh kesatuan adat dan upacara, upacara keagamaan yang keramat. Di daerah pegunungan, sifat keanggotaan banjar hanya terbatas pada yang lahir di wilayah banjar tersebut. Sedangkan di daerah datar, sifat keanggotaanya tidak tertutup dan terbatas pada orang-orang asli yang lahir di Banjar itu. Orang dari wilayah lain atau lahir di wilayah lain dan kebatulan menetap di Banjar bersangkutan di pisahkan untuk menjadi anggota (karma Banjar) jika yang bersangkutan menghendaki.
Pusat banjar adalah Bale Banjar, di mana warga Banjar bertemu pada hari-hari yang tetap. Banjar di kepalai oleh seorang kepala yang disebut kelai Banjar. Tugasnya tidak hanya menyangkut segala urusan dalam lapangan kehidupan dari Banjar sebagai suatu komunitas, tetapi juga lapangan kehidupan beragama. Selain itu, ia juga harus memecahkan masalah yang menyangkut adat. Kadang kalian Banjar juga mengurus hal-hal yang sifatnya berkaitan dengan administrasi pemerintahan.
     2.  Subak
       Subak di bali seolah-olah lepas dari Banjar, dan mempunyai kepala sendiri. Orang yang menjadi warga Subak tidak semuanya sama dengan orang yang menjadi anggota Banjar. Warga Subak adalah oemilik atau penggarap sawah yang menerima air irigasi dari bendungn-bendungan yang di urus oles suatu subjek.
      3.  Seka
        Dalam kehidupan masyarakat bali, ada organisasi-organisasiyang bergerak dalam lapangan kehidupan yang khusus yaitu Seka. Orgsnisasi ini bersifat turun-temurun, tetepi adapula yang bersifat sementara. Ada seka yang fungsinya menyelenggarakan hal-hal atau upacara-upacara yang berkenaan dengan desa, misalnya Seka Baris (perkumpulan tari baris), Seka teruna-teruni, Seka tersebut sifatnya permanen. Dan yang bersifat sementara seperti Seka yang didirikan berdasarkan suatu kebutuhan tertentu, misalnya Seka Memula (perkumpulan menuai), Seka Gong (perkumpulan gamelan), Seka-seka tersebut biasanya merupakan perkumpulan yang terlepas dari organisasi Banjar maupun desa.

4.  Gotong Royong (Ngupoin)
            Meliputi aktifitas disawah (seperti menanam,menyiangi, memanen, dll) dalam sekitar rumah tangga (memperbaiki atap rumah, dinding rumah, memperbaiki sumur, dll), dalam perayaan-perayaan atau upacara-upacara yangdi adakan oleh suatu keluarga atau dalam peristiw kecelakaan dan kematian, Mgupoin antara individu biasanya dilandasi oleh pengertian bahw bantuan tenaga yang diberikan wajib di balas dengan tenaga juga
                                                    










BAB IV
OBJEK WISATA BALI

            Sampai sekarang Bali merupakan daerah tujuan wisata yang utama di Indonesia padahal masih banyak tempat wisata lainnya di Indonesia. Bali memiliki daya tarik tersendiri sebagai daerah wisata, keindahan alam dan seni budayanya berbeda dengan negara lain. Alam pulau Bali yang bersatu dengan kehidupan masyarakatnya yang ramah tamah merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan.
Beberapa objek wisata yang ada di Bali antara lain :

A.  Tanah Lot
10
   
Tanah Lot merupakan sebuah objek wisata di Bali. Tanah Lot ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari Pura Sad kahyangan, yaitu pura-pura yang merupakan sendi-sendi Pulau Bali. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Di Objek wisata Tanah Lot terletak di desa Beraban Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Di sebelah utara pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset itu.

B.   Pantai Kuta
Kuta mulai dikenal ketika para pedagang dari Denmark membuka kantor perwakilan dagang disini. Hubungan dagang yang terjalin antara perwakilan dagang tersebut dengan penduduk pribumi asli kemudian berkembang dengan sangat pesat.  Baru mulai pada tahun 1930 sepasang suami istri asal California Amerika sangat terkesan dengan keindahan pantai Kuta yang waktu itu sama sekali belum terjamah campur tangan manusia, alias masih alami. Kuta Beach Hotel adalah hotel pertama yang berdiri di kawasan ini, namun sayang harus ditutup karena tentara Jepang menyerbu pulau Bali pada waktu itu. Pada tahun 1960 ketika banyak turis Australia yang harus singgah di Bali untuk perjalanan ke Eropa, Kuta mulai semakin dikenal kembali. Dalam perkembangannya, area Kuta semakin menarik kunjungan para wisatawan tidak hanya dari Australia, namun juga dari berbagai belahan dunia yang lain.
            Dengan cepat berdirilah berbagai hotel di sepanjang kawasan pantai Kuta. Biasanya hotel-hotel dikawasan ini bertaraf internasional atau setidaknya sebuah grup hotel internasional. Berawal dari awal ujung pantai Kuta terdapat Inna Kuta Beach Hotel, Hard Rock Hotel, Mercure Hotel, dll. Juga berdiri sebuah penginapan yang sangat nyaman bergaya butik resort yaitu Alam KulKul Boutique and Resort.
            Waktu paling ramai di kawansan pantai Kuta adalah di sore hari atau sewaktu matahari terbenam (sunset). Semua turis apakah mancanegara ataupun lokal berkumpul menjadi satu disini. Apalagi ada momen-momen khusus di dalam negeri seperti liburan sekolah, liburan Lebaran Idul Fitri atau liburan tahun baru, bisa dipastikan keramaian itu semakin menjadi.
            Di pantai Kuta pengunjung bisa melakukan selancar atau surfing, bermain sepakbola, bermain layang-layang, sekedar rebahan di pasir pantainya yang hangat, atau cuci mata menyaksikan para turis bule berjemur. Apabila tertarik dengan layanan kuncir rambut atau pembuatan tato sementara, itu juga bisa didapat di pantai ini.
C.  Danau Bedugul
            Bedugul adalah sebuah obyek wisata di Bali yang terletak di daerah pegunungan yang memiliki suasana sejuk dan nyaman, bisa menikmati keindahan danau Beratan dan Pura Ulun Danu, terletak di Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Jaraknya kurang lebih 70 km dari wilayah wisata Kuta/ Bandara Ngurah Rai. Bangunan yang terdapat di areal wisata Bedugul ini merupakan bangunan tempo dulu dan terbilang kuno, tapi semua keadan fisiknya masih bersih dan tertata dengan rapi.
            Terletak di dataran tinggi, menyebabkan tempat ini sangat sejuk dan kadang-kadang diselimuti kabut, keindahan alam pegunungan dan Danau Beratan yang bersih, di tengahnya ada sebuah pura Ulun Danu yang merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberi kesuburan, akan sangat sayang sekali kalau di lewatkan.
            Wisatawan bisa menikmati waktu santai dengan jalan kaki, menyewa perahu, banyak wisatawan Nusantara berkunjung ke sini pada waktu musim liburan. Ada Kebun Raya di Bedugul yang merupakan satu satunya di Bali, berbagai jenis buahan-buahan dan sayur mayur tumbuh dengan subur di daerah ini. Penduduk setempat menjual hasil kebunnya di pasar setempat dan juga di jual ke daerah lain di Bali. Disini juga disiapkan kapal boat atau sampan yang disewakan bagi pengunjug untuk lebih menikmati keindahan Danau Beratan. Di areal wisata terdapat kios-kios kecil untuk keperluan oleh-oleh bagi keluarga.



D.  Joger
Mungkin di telinga anda kata Joger sudah tidak asing lagi, apalagi yang sudah pernah melancong ke Pulau Bali. Produk - produk dari joger seperti Kaos, Tas, Sendal, dan Furnitur lainnya. namun selain kita sudah mengenal product - product joger kita harus tahu juga sejah joger hingga bisa seperti saat ini. kata joger merupakan gabungan dari 5 Huruf yaitu J . O . G . E . R jika kita cari di kamus bahasa indonesia kata ini belum memiliki arti, ia itu pasti karena kaya JOGER itu sendiri bukan di ambil dari kata yang ada sebelumnya. Pada tahun 1980 Pak Joseph Theodorus Wulianadi (pemilik joger) mengawali usahanya di sebuah pertokoan di Jl. Sulawesi 37, Denpasar. awalnya Joseph Theodorus Wulianadi belum memiliki nama untuk Toko kecilnya itu tidak seperti toko - toko yang berada di sekitarnya sampai - sampai Dinas perdagangan Denpasar meminta agar Toko yang dimilikinya segera di berikan nama sehingga mudah di bedakan antara toko - toko yang berada di sekitarnya. pada tanggal 9 bulan 9 tahun 1951 Joseph Theodorus Wulianadi merenungkan diri di atas tempat tidurnya beliau merenungkan nama apa yang cocok untuk Tokonya itu. yang jelas Joseph Theodorus Wulianadi tidak ingin nama tokonya di berikan dengan nama yang umum atau yang biasa kita lihat di pasar - pasar atau toko biasa, beliau ingin nama tokonya itu bernama yang Unik artinya nama yang muncul dari dalam hati nurani. seiring detik jam berjalan Tuan Joseph Theodorus Wulianadi teringat dengan jasa besar dari Mr. Gerhard dimana dia telah memberikan dana sebesar $ 20.000 sebagai hadiah pernikahan Joseph Theodorus Wulianadi dengan Istri tercintanya Ery Kusdarijati, Mr. Gerhard merupakan teman sekolahnya dulu  di Hotelfachshule, Bad Wiesee, Jerman Barat, tahun 1970-an.
            Dengan berjalannya waktu detik jam akhirnya tuan Joseph menggabungkan nama "Joseph" dan nama temannya "Gerhard" sehingga dari nama tersebut diambilah 2 karakter dari kiri dari nama Joseph = JO dan 3 karakter dari kiri Gerhard = GER sehingga jika digabungkan menjadi JOGER.  Dan pada tanggal 19 Januari 1981 merupakan hari lahir joger dimana nama joger pertama kalinya digunakan sebagai nama Toko tuan Joseph namun nama Tokonya saat itu belum murni JOGER tapi "ART & BATIK SHOP JOGER" awalnya masyarakat belum tahu dan belum tertarik dengan Product yang di jual oleh toko ini namun karena seiring berjalannya waktu dan tren yang terus bergerak akhirnya product - product Toko Joger diterima dan menarik banyak masyarakat karena setiap barang seperti Kaos dan souvenir - souvenir lainnya terdapata  kata - kata yang unik khas Joger. hingga akhirnnya nama Joger menjadi nama besar dan harum. pada tanggal 7 Juli 1987 diputuskan bahwa joger hanya akan di buka di satu toko di Bali dimana hanya akan bisa di jumpai di Jl. Raya Kuta - Bali. dan sejak tahun 1990-an hingga saat ini Joger di sebut sebagai PABRIK KATA - KATA.

E.  Pasar Seni Sukowati                       
Objek wisata pasar seni Sukawati, Bali. Obyek wisata pasar Seni Sukawati merupakan sebuah pasar yang sangat terkenal di Bali karena menjual pakaian-pakaian dan barang-barang seni khas Bali dengan harga murah. Barang-barang yang di tawarkan di pasar sukawati spt; baju kemeja, T-shirt, sarong pantai yang disablon dengan ukiran atau gambaran seni dari Bali, patung-patung, lukisan, tas, dompet, payung, sandal, lukisan dan barang kerajinan tangan lainnya. Sangat pas sekali bagi yang mau membeli oleh-oleh chiri khas produsi Bali. Pasar tradisional ini terletak di Kabupaten Gianyar, 20 km ke belah timur kota Denpasar / 30 km dari kawasan wisata Kuta.
F.  Sangeh
Taman Wisata Alam Sangeh, mungkin memang belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia, padahal Sangeh terletak di sebuah pulau terkenal di Indonesia yaitu Bali. Taman Wisata Alam Sangeh terletak di Desa Sangeh, Badung, Bali, sekitar 20km dari Denpasar.
Taman Wisata Alam Sangeh memiliki pesona wisata hutan yang banyak dihuni oleh ratusan kera.Kera-kera Sangeh dahulu memang dikenal sangat liar dan seringkali mengganggu para pengunjung. Kera Sangeh juga dikenal sangat jahil, karena seringkali mengambil barang-barang pengunjung yang akan dikembalikan bila kera-kera tersebut diberi sepotong makanan. Namun sekarang kera Sangeh tidak lagi seliar dan sejahil dahulu, karena sekarang kera-kera tersebut telah diurus dengan baik.
Kera Sangeh juga memiliki beberapa kelompok yang masing-masing kelompok memiliki satu pemimpin. Namun kelompok-kelompok tersebut memilki pimpinan teringgi atau bisa dibilang raja dari seluruh raja kera yang ada di Sangeh. Pemimpin tertinggi ini berdiam di tempat yang paling luas di. Di tempat raja kera ini tinggal terdapat sebuah Pura Yang sangat terkenal kesakralannya yaitu Pura Bulit Sari.
Entah bagaimana caranya, pemimpin kera dipilih karena memiliki kekuatan dan kharisma yang sangat luar biasa.  Bahkan mereka memiliki hak-hak yang lebih dibanding kera lainnya, seperti saat mengawini kera betina atau saat mendapat jatah makanan. Bisanya raja kera akan mendapat jatah pertama sampai ia puas, sebelum memberikan jatah tersebut pada kera-kera lain.
Sebagian besar kawasan hutan wisata ini, menjadi tempat bermukim kera, hanya sebagian kecil saja yang dimanfaatkan para pengusaha untuk membuat beberapa kios tempat menjual beraneka ragam cinderamata.





G.  Istana Tampak Siring
Nama Tampaksiring diambil dari dua buah kata bahasa Bali, yaitu tampak (yang bermakna 'telapak ') dan siring (yang bermakna 'miring'). Menurut sebuah legenda yang terekam pada daun lontar Usana Bali, nama itu berasal dari bekas telapak kaki seorang Raja yang bernama Mayadenawa. Raja ini pandai dan sakti, tetapi bersifat angkara murka. Ia menganggap dirinya dewa serta menyuruh rakyatnya menyembahnya. Sebagai akibat dari tabiat Mayadenawa itu, Batara Indra marah dan mengirimkan balatentaranya untuk menghacurkannya. Namun, Mayadenawa berlari masuk hutan. Agar para pengejarnya kehilangan jejak, ia berjalan dengan memiringkan telapak kakinya. Dengan begitu ia berharap agar para pengejarnya tidak mengenali bahwa jejak yang ditinggalkannya itu adalah jejak manusia, yaitu jejak Mayadenawa.
            Usaha Mayadenawa gagal. Akhirnya ia ditangkap oleh para pengejarnya. Namun, sebelum itu, dengan sisa-sisa kesaktiannya ia berhasil menciptakan mata air beracun yang menyebabkan banyak kematian bagi para pengejarnya setelah mereka meminum air dari mata air ciptannya itu. Batara Indra pun menciptakan mata air yang lain sebagai penawar air beracun tersebut. Air Penawar racun itu diberi nama Tirta Empul (yang bermakna 'airsuci'). Kawasan hutan yang dilalui Raja Mayadenawa denagn berjalan di atas kakinya yang dimiringkan itulah wilayah ini dikenal dengan nama Tampaksiring.
            Menurut riwayatnya, disalah satu sudut kawasan Istana Tampaksiring, menghadap kolam Tirta Empul di kaki bukit, dulu pernah ada bangunan peristirahatan milik Kerajaan Gianyar. Di atas lahan itulah sekarang berdiri Wisma Merdeka , yaitu bagian dari Istana Tampaksiring yang pertama kali dibangun.
Istana Kepresidenan Tampaksiring berdiri atas prakarsa Presiden I Republik Indonesia, Soekarno, sehingga dapat dikatakan Istana Kepresidenan Tampaksiring merupakan satu-satunya istana yang dibangun pada masa pemerintahan Indonesia.



























BAB V
PENUTUP
                                                                   
A.  Kesimpulan
Setelah menyusun karya tulis ini, saya menyimpulkan :
1.    Meskipun Bali banyak dimasuki oleh orang asing, tetapi masyarakat Pulau Bali dapat terus menjaga kebudayaan asli mereka.
2.    Pulau Bali sangat terkenal di dunia internasional karena memiliki keindahan alam dan seni budaya yang sangat menarik, serta masyarakat Pulau Bali dapat bersatu dengan alam.
3.    Masyarakat bali mengenal tiga Dewa, yaitu : Dewa Brahmana, Dewa wisnu, dan Dewa Siwa.
4.    Dengan mengenal pulau bali kita sebagaimana Bangsa Indonesia harus bangga dengan budaya bali
5.    Dengan panorama di Pulau Dewata, masyarakatnya dapat hidup aman dan damai tanpa ada masalah perbedaan
6.    Pulau Bali memiliki Objek Wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan baik Domestik maupun Manca negara mulai dari pantai, Monumen, Pasar dan lain sebagainya.

B.  Saran
Setelah mengetahui hasil observasi, saya menyarankan :
18
1.    Hendaknya pemerintah Bali dan masyarakat Bali menjaga kebudayaan Bali yang merupakan bagian dari warisan leluhur bangsa Indonesia.
2.    Mempromosikan obyek wisata yang ada di Pulau Bali agar wisatawan mancanegara datang  ke Indonesia dan dapat menambah devisa Negara.
3.    Saya berharap agar para remaja dapat belajar dari bukti sejarah dan kebudayaan dari nilai sejarah yang terkandung didalamnya.
4.    Saya berharap supaya kita dapat mengenal budaya dan objek wisata bali melalui panoramanya.
5.    Sebaliknya masyarakat bali memberi contoh kepada semua pengunjung wisawatan















DAFTAR PUSTAKA
                                                       
Artikel non-personal, 26 Agustus 2009, Tanahlot, Wikipedia Bahasa Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Tanahlot, diakses 25 Mei 2010
Zulkarnain, 30 Mei 2009, dokumen karya wisata Bali, Scribd, http://www.scribd.com/document_downloads/direct/17672025?extension=doc&ft=1275106898<=1275110508&uahk=i+/0h0uVdCOdIz5BQv2JZp6OYK4, diakses 26 Mei 2010

Artikel non-personal, 2009, joger bali, Docstoc, http://docs.docstoc.com/orig/2135919/8a862180-035c-4127-840d-5c917cd966f3.doc, diakses 26 Mei 2010.

Artikel non-personal, 2009, pesona pulau Bali, Docstoc, http://docs.docstoc.com/orig/1875351/b532ce9e-0eda-49b1-8dab-beae89331a23.doc, diakses 26 Mei 2010












LAPORAN STUDY TOUR KE BALI

MENGENAL DARI DEKAT KONDISI SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT PULAU BALI SEBAGAI PULAU WISATA INTERNASIONAL


Karya Tulis
Disusun Untuk Memenuhi
Salah Satu Tugas Sebagai Syarat Menempuh
Ujian Nasional (UN) & Ujian Sekolah (US)
SMA Negeri 1 Nalumsari











Disusun Oleh

 Nama     : 1.  Risa Umami,  XI IPA3
                 2.  Wida Wijayanti, Kelas XI IPA1




SMA NEGERI 1 NALUMSARI
JL. RAYA NALUMSARI – KECAMATAN NALUMSARI
KABUPATEN JEPARA

HALAMAN PENGESAHAN

"Mengenal Dari Dekat Kondisi Sosial Pulau Budaya Masyarakat Pulau Bali Sebagai Pulau Wisata Internasional".


Telah di setujui dan disahkan pada tanggal........
Jepara,       Juli 2013




Guru Pembimbing I

( ……………………………… )
Guru Pembimbing II

( ……………………………… )



Mengetahui

Kepala SMA Negeri 1 Nalumsari




( Drs. Noor Kholiq, S.Pd. )

ii
 
KATA PENGANTAR


              Puji syukur kami persembahkan kepada Allah SWT. berkat rahmat dan hidayahNya, bisa mengikuti pembelajaran Study Tour, mulai pencarian data sampai laporan ini selesai.
Adapun maksud dan tujuan kami membuat laporan ini, yaitu Untuk menyelesaikan ujian praktek Bahasa Indonesia demi memenuhi syarat ketentuan Ujian Nasional Tahun pembelajaran 2012 - 2013. Dengan judul "MENGENAL DARI DEKAT KONDISI SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT PULAU BALI SEBAGAI PULAU WISATA INTERNASIONAL"

       Saya ingin menyampaikan kepada pihak - pihak yang membantu penyelesaian ini, yaitu kepada:
1.    Bapak Drs. Nor Kholiq, S.Pd., selaku Kepala SMA Negeri 1 Nalumsari.
2.    Bapak dan Ibu Guru yang telah membimbing dalam pencarian data dalam study tour ke Bali.
3.    Bapak/Ibu kami yang telah memberikan doa restu dan biaya study tour.
4.    dan pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan.

       Demikian laporan ini kami susun, bila ada kesalahan dalam laporan ini. mohon kritik dan saran untuk kesempurnaan laporan ini.

                                                                                     

                                                                                   Nalumsari,    Juli 2013

Penulis

iii
 





                                    
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………..              i
KATA PENGANTAR …………………………………………………            ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………….             iii
BAB I  PENDAHULUAN ……………………………………………              1
A.   Latar Belakang ……………………………………………………             1
B.   Pengertian Study Tour ……………………………………………             1
C.   Maksud dan Tujuan ………………………………………………              1
BAB II KEADAAN UMUM PULAU BALI ……..………………….              2
A.   Letak Geografis ……………………………………….………….              2
B.   Wilayah ……………………………………………………………            2
C.   Pemerintah …………………………………………………………           3
D.   Penduduk …………………………………………………………              3
BAB III KEBUDAYAAN UMUM MASYARAKAT BALI…………              4
A.   Sistem Kepercayaan ………………………………………………             4
B.   Sistem Kasta ………………………………………………………             5
C.   Sistem Kesenian ……………………………………………………           6
D.   Sistem Kekerabatan ………………………………………………..           7
E.    Kehidupan Sosial Masyarakat Bali …………………………………          8
BAB IV  OBJEK WISATA BALI ……………………………………..          10
A.   Tanah Lot …………………………………………………………..         10
iv
B.   Pantai Kuta …………………………………………………………         11
C.   Danau Bedugul ……………………………………………………..         12
D.   Joger …………………………………………………………………       13
E.    Pasar Seni Sukowati …………………………………………………       14
F.    Sangeh ……………………………………………………………….       15
G.   Istana Tampak Siring ………………………………………………..       16
BAB V  PENUTUP ……………………………………………………..         18
A.   Kesimpulan ………………………………………………………….       18
B.   Saran …………………………………………………………………      19
DAFTAR PUSTAKA












v
 








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Permainan Bola Besar

TUGAS AKHIR PROGRAM

WISATA PULAU BALI DAN LAPORAN PERJALANAN WISATA