PRESTASI BELAJAR SISWA



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Secara umum pendidikan Nasional Indonesia yaitu mencetak manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif trampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, produktif serta sehat jasmani dan rohani.
Untuk mewujudkan manusia yang berkualitas maka diperlukan calon-calon yang mumpuni dalam segala bidang dan lingkup kehidupan yang komplek dalam semua disiplin ilmu dan ketrampilan.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan setelah pendidikan keluarga mempunyai peranan penting dalam membentuk generasi yang Qualified itu diwujudkan dengan dilaksanakan kegiatan proses belajar mengajar. Dan untuk menilai sukses tidaknya mengajar dapat dinilai dari prestasi belajar siswa, dengan kata lain mengajar yang sukses itu ujung tombaknya ditentukan oleh hasil dari proses belajar mengajar.
Prestasi belajar siswa dipengaruhi beberapa faktor, faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain :
a.       Faktor individual, meliputi : kematangan, kecerdasan, latihan dan motivasi.
b.       Faktor sosial, meliputi : keluarga atau keadaam rumah tangga, guru dan cara mengajarnya.
Sementara siswa belum mampu menyikapi faktor-faktor tersebut, maka peranan bimbingan konseling diharapkan dapat mengambil langkah-langkah pembimbing siswa dan faktor-faktor yang tidak menguntungkan. Pengaruhnya terhadap prestasi belajar. Diantara sekian banyak faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar adalah faktor keuarga.
Dari masalah yang terjadi pada prestasi belajar siswa, salah satunya dipengaruhi faktor keluarga, maka peneliti mengadakan penelitian tentang prestasi belajar siswa ditinjau dari latar belakang keluarga. Dalam penciptaan suasana belajar dilihat dari kondisi keluarga masing-masing.
Dari berbagai masalah tersebut maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian.


B.     Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang disampaikan di atas maka timbul masalah-masalah sebagai berikut :
  1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.
  2. Mengapa prestasi belajar siswa berbeda-beda.
  3. Bagaimanakah prestasi belajar siswa yang berlatar belakang keluarga tidak broken home?
  4. Bagaimanakah prestasi belajar siswa yang berlatar belakang keluarga broken home?
  5. Sejauh mana perbedaan antara faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang berlatar belakang keluarga tidak broken home dengan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang berlatar belakang keluarga broken home?

C.    Batasan Masalah
Dalam pembahasan ini penulis akan mengutamakan pada permasalahan :
  1. Bagaimana prestasi belajar siswa yang berlatar belakang keluarga tidak broken home?
  2. Bagaimana prestasi belajar siswa yang berlatar belakang keluarga broken home?
  3. Faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi belajar siswa?

D.    Rumusan Masalah  
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah maka rumusan masalahnya sebagai berikut :
  1. Bagaimanakah prestasi belajar siswa yang berlatar belakang keluarga tidak broken home?
  2. Bagaimanakah prestasi belajar siswa yang berlatar belakang keluarga broken home?
  3. Sejauh mana perbedaan antara faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang berlatar belakang keluarga tidak broken home dengan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang berlatar belakang keluarga broken home?


E.     Tujuan Penelitian
1.       Untuk mengetahui prestasi belajar siswa yang berlatar belakang keluarga tidak broken home.
2.       Untuk mengetahui prestasi belajar siswa yang berlatar belakang keluarga broken home.
3.       Untuk mengetahui sejauh mana perbedaan yang signifikan antara faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang berlatar belakang keluarga tidak broken home dengan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang berlatar belakang keluarga broken home.

F.     Manfaat Penelitian
Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan dapat memberi suatu manfaat dan kontribusi yang positif. Adapun manfaat diadakan penelitian ini adalah :
  1. Bagi peneliti dapat memperluas pengetahuannya dan dapat menerapkan ilmu yang telah di dapat.
  2. Bagi sekolah dapat memberi motivasi dan bimbingan kepada siswa dalam belajar, supaya siswa dapat lebih berprestasi dan bersungguh-sungguh dalam belajar.
  3. Bagi masyarakat dapat memberi perhatian dan motivasi belajar kepada anak, sehingga masyarakat akan memahami pentingnya pengaruh keluarga terhadap prestasi belajar anak.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Deskripsi Teori
Untuk menunjang peneliatian di atas penulis berusaha mencari teori-teori yang berkaitan dengan penelitian tersebut.
  1. Pengertian prestasi belajar.
Secara etimologi terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. Menurut kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai atau yang telah dilakukan. Bahwasannya prestasi menunjukkan adanya tingkat keberhasilan akibat dari melakukan aktivitas berupa perubahan yang berbentuk kecakapan, ketrampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak dan penyesuaian diri, baik jasmani maupun rohani yang terdiri dari : cipta, rasa, karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
  1. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.
Menurut Thomas F. Staton dikutip oleh Sardiman A.M menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut :
a.       Motivasi adalah dorongan atau keinginan untuk melakukan sesuatu.
b.      Konsentrasi adalah memusatkan segenap kekuatan perhatian pada situasi belajar.
c.       Organisasi adalah suatu kegiatan dalam mengorganisasikan, menata atau menempatkan bagian-bagian bahan pelajaran ke dalam suatu kesatuan untuk membuat seseorang belajar akan menjadi mengerti dan lebih jelas.
d.      Pemahaman adalah menguasai sesuatu dengan pikiran.
e.       Ulangan adalah sesuatu pengulangan untuk mengatasi kelupaan.
Disimpulkan bahwa untuk memperoleh suatu hasil dalam belajar atau prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ini menentukan berhasil dan tidaknya untuk mencapai prestasi belajar.

B.     Kerangka Berfikir  
  1. Arti Keluarga Bagi Anak.  
Keluarga mempunyai arti penting bagi anak. Kehidupan keluarga, tidak hanya berfungsi memberikan jaminan makan kepada anak, akan tetapi juga memperhatikan pertumbuhan fisik anak, perkembangan mental anak dan memegang fungsi yang lain bagi anak.
Menurut S.T. Vembriarto, menjelaskan bahwa fungsi pokok keluarga terdiri dari :
a.       Fungsi biologik.
Keluarga tempat lahir anak, fungsi biologik orang tua melahirkan anak-anak.
b.      Fungsi afeksi.
Dalam keluarga terjadi hubungan sosial yang ditandai kemesraan.
c.       Fungsi sosialisasi.
Sebagai peranan keluarga dalam membentuk kepribadian anak melalui interaksi sosial dalam keluarga.
Menurut Mac. Iver, yang dikutip oleh Khairuddin menjelaskan bahwa fungsi utama keluarga adalah :
a.       Pro kreasi dan memperhatikan serta membesarkan anak.
b.      Kepuasaan yang lebih stabil dari kebutuhan seks masing-masing.
c.       Bagian dari rumah tangga dengan gabungan materialnya, kebudayaan dan kasih sayang.
Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa keluarga mempunyai arti penting bagi anak, karena keluargalah anak pertama kali mendapat pendidikan. Dari sinilah anak akan mempelajari pola-pola kehidupan di keluarganya masing-masing. Seperti : adat istiadat, agama, budaya dan falsafah hidup keluarga. Semua yang dipelajari anak dalam keluarga menjadi bekal nantinya untuk berinteraksi sosial di lingkungan sekolah dan masyarakat.

  1. Ciri-ciri keluarga tidak Broken home dengan ciri-ciri keluarga Broken home.
Keluarga dapat dikategorikan menjadi dua yaitu keluarga harmonis (keluarga tidak broken home) dan keluarga tidak harmonis (keluarga broken home). Keluarga harmonis adalah keluarga yang ditandai dengan kedamaian dan keseimbangan hubungan antara ayah dengan ibu serta orang tua dengan anak. Sedangkan keluarga tidak harmonis adalah keluarga yang ditandai dengan berbagai macam kekacauan, konflik serta krisis hubungan antara ayah dengan ibu, orang tua dengan anak dan anak sesama anak.



a.       Ciri-ciri keluarga harmonis (tidak broken home).
1.      Keluarga yang ditandai dengan keseimbagan hubungan antara ayah dengan ibu, ayah dengan anak dan ibu dengan anak. Anak mendapatkan haknya dan orang tua menjalankan kewajibannya.
2.      Keluarga yang ditandai dengan kedamaian, adanya kebersamaan dan kerjasama antar anggota keluarga.
3.      Apabila salah satu dari anggota keluarga mendapat masalah, maka dengan segera mencari solusi terbaik sama-sama.
4.      Keluarga yang ditandai dengan saling menyadari perasaan satu sama lain, hidup teratur dan adanya toleransi antar anggota keluarga. Orang tua memberikan perhatian pada pendidikan anak yang meliputi prestasi belajar anak dan selalu memberikan motivasi kepada anak dalam belajar.
b.       Ciri-ciri keluarga tidak harmonis (broken home).
1.      Tidak adanya kebersamaan lagi yang ditandai dengan perjalanan perpisahan dan meninggalkan.
2.      Keluarga dalam menjalankan fungsi dan perannya mengalami kegagalan yakni orang tua mengabaikan anak dan tidak memperdulikan anak. Orang tua lebih mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan keluarga.
3.      Keluarga dalam memperlakukan anak secara kasar, selalu memberikan tekanan-tekanan kepada anak dan anak tidak diberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya.
Pengaruh latar belakang keluarga terhadap prestasi belajar siswa diantaranya adalah keluarga-keluarga sebagai faktor yang paling dominant pengaruhnya terhadap prestasi belajar. Dan unsur-unsur keluarga yang berpengaruh pada anak adalah sebagai berikut :
a.       Sosialisasi.
Meliputi beberapa kegiatan antara lain :
a.       Belajar (Learning).
Belajar adalah sebagai suatu perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku, sebagai akibat dari pengalaman masa lalu. Perubahan tingkah laku yang dapat diamati pada perkembangan seseorang sejak bayi sampai dewasa meliputi 3 hal yakni perubahan yang terjadi. Karena adanya proses-proses kefatalan (fisiologis), perubahan yang terjadi karena adanya proses-proses belajar.
Setiap tingkah laku yang diperlihatkan adalah hasil dari apa yang dipelajari baik hal-hal mengenai pelajaran sekolah, nilai-nilai sosial, kebiasaan maupun motif atau dorongan.
Motif atau dorongan marupakan peranan dalam proses belajar antara lain :
a.       Imitasi adalah suatu cara belajar dengan mengikuti atau mencontoh orang lain.
b.       Sugesti adalah suatu anjuran tertentu yang memunculkan suatu reaksi langsung dan tanpa pikiran panjang pada individu yang menerima sugesti tersebut.
c.       Simpati adalah kecakapan untuk merasa diri seolah-olah dalam keadaan orang lain dan ikut merasakan apa yang dilakukan, dialami atau di derita oleh orang lain.
b.       Penyesuaian diri dengan lingkungan.
Dalam proses kehidupan sebagai anggota masyaralat, setiap individu tidak bisa melakukan tindakan yang dianggap sesuai dengan dirinya sendiri karena setiap individu mempunyai lingkungan di luar dirinya baik lingkungan fisik maupun sosial.
Penyesuaian diri terhadap lingkungan fisik sering diistilahkan dengan adaptasi, sedangkan penyesuaian diri dengan lingkungan social disebut adjustment. Oleh karena itu manusia tidak hanya menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Penyesuaian ini merupakan penyesuaian tingkah laku terhadap lingkungan, dimana dalam lingkungan tersebut terdapat aturan yang mengatur tingkah laku di lingkungan sosial. Dan proses penyesuaian diri merupakan reaksi terhadap tuntutan-tuntutan pada diri seseorang.
c.       Pengalaman mental.
Pengalaman seseorang akan membantu suatu sikap pada diri yang terbentuk dari suatu kebiasaan sehingga menimbulkan reaksi yang sama terhadap masalah yang sama. Apabila anak dari kecilnya sering dibantu melakukan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan sendiri akan berakibat sampai dewasa menjadi ketergantungan dan perkembangan mental menjadi pribadi yang tdak mandiri sehingga akan mudah bingung dan putus asa kalau ada masalah-masalah yang berat yang harus dilakukannya sendiri.
Pergaulan anak untuk bersosialisasi, meliputi pergaulan di keluarga, di sekolah dan di masyarakat.
a.       Pergaulan anak di keluarga.
Hubungan antara anak dengan orang tua sangat berpengaruh pada anak. Kebiasaan, sikap hidup dan filsafat hidup keluarga akan diidentifikasi oleh anak. Di dalam penyesuaian terhadap lingkungan, peran keluarga sangat menentukan seperti apabila anak sedang mendapat masalah maka keluarga harus mencari solusinya.

b.       Pergaulan anak di sekolah.
Pergaulan anak di sekolah merupakan sosialisasi kedua yang artinya sosialisasi anak setelah keluarga. Di sekolah, anak akan mengenal peran guru, kepala sekolah dan staf atau karyawan serta mendapat teman. Hubungan atau interaksi ini akan berpengaruh pada anak terhadap tingkah laku dan perkembangannya.
c.       Pergaulan anak di masyarakat.
Di samping anak bersosialisasi di keluarga dan di sekolah anak juga bersosialisasi dengan masyarakat. Lingkungan masyarakat mempengaruhi anak terhadap perkembangan dan tingkah lakunya, seperti kebiasaan tetangga, teman sepermainan, adat istiadat dan norma masyarakat.

b.       Tata cara kehidupan keluarga.
1.      Keluarga demokratis.
Anak yang dibesarkan dalam susunan keluarga demokratis maka pengaruh terhadap anak menjadi mudah bergaul, aktif dan ramah.
2.      Keluarga yang membiarkan anak.
Anak menjadi tidak aktif dan mudah frustasi dan berkecenderungan untuk membenci seseorang.
3.      Keluarga otoriter.
Anak dalam keluarga ini akan bersifat tenang, tidak melawan dan tidak agresif.


c.       Sosial budaya.
Keluarga sebagai tempat pertama kali anak berinteraksi sosial antar anggota keluarga. Dan di keluargalah mempunyai pola hidup yang berbeda-beda. Pola hidup keluarga pada dasarnya mencerminkan suatu kebudayaan yang bersumber pada adat istiadat, budaya, kebiasaan dan tradisi.
d.       Agama.
Keluarga sebagai tempat pengenalan keagamaan anak pertama kali. Apabila anak dibesarkan di keluarga yang kuat agamanya, taat menjalankan ajaran agama dan memberikan perhatian kepada anaknya tentang agama, maka pengaruh terhadap anak lebih baik dibanding dengan anak yang dibesarkan di keluarga yang acuh tak acuh terhadap agama.

e.       Ekonomi.
Keluarga yang perekonomiannya cukup, maka anak lebih mudah mendapat fasilitas-fasilitas belajar, sehingga anak akan lebih bersemangat belajarnya. Jadi ekonomi keluarga sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar anak.

C.    Hipotesis.
a.       Prestasi belajar siswa yang berlatar belakang keluarga tidak broken home lebih baik.
b.       Prestasi belajar siswa yang berlatar belakang keluarga broken home lebih rendah.
c.       Ada perbedaan yang signifikan antara faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang berlatar belakang keluarga tidak broken home dengan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang berlatar belakang keluarga broken home.


BAB III
PROSEDUR PENELITIAN

A.    Metode Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di sebuah sekolah, selanjutnya peneliti akan mengadakan penyelidikan dengan observasi, interview, kuesioner yang berkaitan dengan topik penelitian. Kemudian data-data yang ada dikumpulkan dan dicari hubungannya.

B.     Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa-siswi Madrasah Aliyah Nurul Islam Kriyan. Dalam mengambil sampel menurut Suharsimi Arikunto menyebutkan bahwa "Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi selanjutnya jika subyeknya lebih dari 100 dapat diambil antara 10% - 15% / 20% - 25% atau lebih.
Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel kelas I dan kelas II. Jumlah keseluruhan 280 siswa. Dari jumlah populasi diambil 25% berarti 25/100 X 280 = 70 siswa. Adapun teknik pengambilan sampel penulis menggunakan teknik random sampling dengan cara acak.

C.    Instrumen Penelitian
Untuk mendukung pengumpulan data, peneliti menggunakan observasi, kuesioner, interview.

D.    Teknik Pengumpulan Data
Adapun cara yang dilakukan peneliti dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut :
1.       Angket atau Kuesioner.
Teknik ini untuk memperoleh data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang berlatar belakang keluarga tidak broken home dan siswa yang berlatar belakang broken home.
2.       Interview atau Wawancara.
Teknik untuk memperoleh data tentang latar belakang keluarga siswa yang diperoeh dari guru bimbingan konseling dan dari siswa.

3.       Observasi.
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi non partisan, maksudnya peneliti mengadakan pengamatan lapangan dengan mencatat hal-hal yang bersangkutan dengan data yang sesuai.

E.     Teknik Analisis Data
  1. Analisis pendahuluan.
Dalam analisis pendahuluan, peneliti menggunakan analisis varians satu jalan. Analisis satu jalan adalah analisis varians yang digunakan untuk mengolah data yang hnya mengenal 1 variabel pembanding dan ini merupkan teknik anaisis 2 sampel yang diperbndingkan.
  1. Analisis uji hipotesis.
Dalam tahapan ini peneliti menggunakan analisa statistik dengan rumus komparasi test.t sebagai berikut :
      t =                    X1 – X2
            √ (n – 1) V12 + (n2 – 1) V22   ( 1 + 1 )
                      n1 + n2 – 2                      n1   n2

  1. Analisis lanjut.
a.       Mengkonsultasikan harga test-t dengan tabel tingkatan signifikasi 1% atau 5% dan Degrees of Freedom.
Df = n1 + n2 – K
      = 35 + 35 – 2
      = 68
b.      Membuat interpretasi data.


BAB IV
JADWAL PENELITIAN

No
Kegiatan
Minggu Ke
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1.
Penyusunan proposal.










2.
Penyusunan instrumen.










3.
Pengujian validitas dan reliabilitas instrument.










4.
Penentuan sampel.










5.
Pengumpulan data.










6.
Analisis data.










7.
Pembuatan draf laporan.










8.
Penyempurnaan laporan.










9.
Penggandaan penelitian.












BAB V
BIAYA PENELITIAN

NO
PENUNJANG PENELITIAN
WAKTU
BESAR BIAYA
KET.
1.
Bahan Observasi
-          Buku Referensi
-          Pengumpulan Data
-          Perangkat yang lain
Minggu ke: 1 – 6
Rp. 450.000,-

2.
Bahan Kuesioner
Minggu ke: 7 – 10
Rp. 150.000,-

3.
Rental, Revisi, Pengolahan Data, Pengadaan Laporan Penelitian
Minggu ke: 11 – 12
Rp. 250.000,-

4.
Transport & Lain-lain
Minggu ke: 11 – 12
Rp. 150.000,-






Jumlah

Rp. 1.000.000,-





















BAB IV
JADWAL PENELITIAN

No.
Kegiatan
Minggu Ke
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1.
Survai Lokasi Penelitian
ü











2.
Penyusunan Proposal

ü










3.
Penyusunan Instrumen


ü









4.
Pengujian Validitas dan Reabilitasi Instrumen



ü








5.
Penentuan Sampel




ü







6.
Pengumpulan Data





ü
ü
ü




7.
Analisis Data






ü
ü
ü
ü


8.
Pembuatan Draf Laporan Penelitian










ü

9.
Revisi dan Penyempurnaan











ü
10.
Penggandaan Laporan Penelitian











ü

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Permainan Bola Besar

TUGAS AKHIR PROGRAM

WISATA PULAU BALI DAN LAPORAN PERJALANAN WISATA